Pengertian Dan Proses Splicing Rna
Splicing RNA merupakan pemotongan intron untuk menggabungkan exon dalam insiden transkripsi. Sebelum membahas lebih jauh wacana splicing, aku akan mengulang klarifikasi wacana intron dan exon pada gen makhluk hidup.
Gen merupakan sandi genetik yang menyimpan warta yang memilih sifat tertentu dari makhluk hidup. Gen terdiri atas bab yang akan diekspresikan yang disebut exon dan bab yang tidak diekspresikan yang disebut intron. Bagin exon nantinya akan ditranskripsikan menjadi RNAm, sedangkan intron terletak di antara exon, sehingga harus dipotong biar tercipta RNAm yang runtut.
Intron banyak ditemukan pada organisme multiseluler dan sangat sedikit pada organisme uniseluler. Hal ini mengindikasikan bahwa gen-gen organisme multiseluler mempunyai pengaturan yang lebih komplek dibandingkan uniseluler. Intron sanggup tersusun atas 10 hingga 1000 nuleotida.
Bagaimana intron dipotong?
Gen akan ditranskripsikan menjadi RNAm terlebih dahulu untuk membentuk protein. Gen yang mengandung intron akan ditranskripsikan menjadi pre-RNAm yang harus menjalani splicing biar terbentuk RNAm matang. Proses splicing membutuhkan pertolongan dari RNSsn (RNA small nucllear) dan protein-protein tertentu.
RNAsn dan kompleks protein akan bergabung membentuk spliceosome yang akan memotong intron. Spliceosome akan mengikat ujung 5' dan 3' dari intron, membentuk lengkungan dan lalu memotong intron tersebut. Hilangnya intron akan menciptakan exon bersatu sehingga pre-RNAm bermetamorfosis RNAm yang siap diranslasikan menjadi protein.
Seberapa pentingnya proses splicing?
Proses splicing sangat penting alasannya apabila intron tidak dipotong maka gen tidak sanggup membentuk protein yang berfungsi. Pemotongan intron-pun harus berjalan dengan sempurna, alasannya jikalau hingga bab exson ikut terpotong sanggup menjadikan kesalahan pembacaan RNAm yang menjadikan terciptanya protein yang salah.
Seperti diketahui bahwa asam amino disandi oleh triplet nukleotida yang disebut kodon pada RNAm. Misalnya saja satu exon mempunyai urutan nukleotida UUUAGA dan exon lain mempunyai urutan nukleotida UAAGGC. Apabila kedua exon tersebut disatukan dengan benar akan membentuk RNAm UUUAGAUAAGGC. Namun apabila terjadi kesalahan pada pemotongan intron sehingga ada salah satu nukleotida exon yang terpotong maka akan menghasilkan RNAm dengan urutan yang berbeda sehingga translasinya akan menghasilkan protein yang berbeda pula.
Baca juga Langkah-Langkah Sintesis Protein
Gen merupakan sandi genetik yang menyimpan warta yang memilih sifat tertentu dari makhluk hidup. Gen terdiri atas bab yang akan diekspresikan yang disebut exon dan bab yang tidak diekspresikan yang disebut intron. Bagin exon nantinya akan ditranskripsikan menjadi RNAm, sedangkan intron terletak di antara exon, sehingga harus dipotong biar tercipta RNAm yang runtut.
Exon dan intron |
Intron banyak ditemukan pada organisme multiseluler dan sangat sedikit pada organisme uniseluler. Hal ini mengindikasikan bahwa gen-gen organisme multiseluler mempunyai pengaturan yang lebih komplek dibandingkan uniseluler. Intron sanggup tersusun atas 10 hingga 1000 nuleotida.
Bagaimana intron dipotong?
Gen akan ditranskripsikan menjadi RNAm terlebih dahulu untuk membentuk protein. Gen yang mengandung intron akan ditranskripsikan menjadi pre-RNAm yang harus menjalani splicing biar terbentuk RNAm matang. Proses splicing membutuhkan pertolongan dari RNSsn (RNA small nucllear) dan protein-protein tertentu.
Proses pemotongan intron oleh spliceosome |
RNAsn dan kompleks protein akan bergabung membentuk spliceosome yang akan memotong intron. Spliceosome akan mengikat ujung 5' dan 3' dari intron, membentuk lengkungan dan lalu memotong intron tersebut. Hilangnya intron akan menciptakan exon bersatu sehingga pre-RNAm bermetamorfosis RNAm yang siap diranslasikan menjadi protein.
Seberapa pentingnya proses splicing?
Proses splicing sangat penting alasannya apabila intron tidak dipotong maka gen tidak sanggup membentuk protein yang berfungsi. Pemotongan intron-pun harus berjalan dengan sempurna, alasannya jikalau hingga bab exson ikut terpotong sanggup menjadikan kesalahan pembacaan RNAm yang menjadikan terciptanya protein yang salah.
Seperti diketahui bahwa asam amino disandi oleh triplet nukleotida yang disebut kodon pada RNAm. Misalnya saja satu exon mempunyai urutan nukleotida UUUAGA dan exon lain mempunyai urutan nukleotida UAAGGC. Apabila kedua exon tersebut disatukan dengan benar akan membentuk RNAm UUUAGAUAAGGC. Namun apabila terjadi kesalahan pada pemotongan intron sehingga ada salah satu nukleotida exon yang terpotong maka akan menghasilkan RNAm dengan urutan yang berbeda sehingga translasinya akan menghasilkan protein yang berbeda pula.
Baca juga Langkah-Langkah Sintesis Protein
Posting Komentar untuk "Pengertian Dan Proses Splicing Rna"