Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penyimpanan Darah Terlalu Usang Di Rumah Sakit Akibatkan Pengaruh Negatif

Selama operasi besar, pasien sering membutuhkan transfusi sel darah merah untuk mengganti kehilangan darah mereka. Namun, pertanyaannya apakah darah yang disimpan kondusif bagi pasien?. Sebuah studi gres memperlihatkan bahwa sel darah merah dihentikan disimpan lebih dari 42 hari. Studi ini diterbitkan dalam JAMA yang dilakukan oleh para peneliti dari Karolinska Institutet di Swedia.

Saat ini di Amerika Serikat, sel darah merah diizinkan untuk disimpan hingga 42 hari, meskipun usia rata-rata pada ketika transfusi yaitu 18 hari. Sel darah merah yang mengangkut oksigen ke seluruh badan mengalami beberapa proses perubahan selama penyimpanan, sehingga berpotensi mengurangi kemampuan membawa oksigen.

 untuk mengganti kehilangan darah mereka Penyimpanan Darah Terlalu Lama di Rumah Sakit Akibatkan Efek Negatif
Gambar Penyimpanan Darah di Rumah Sakit.


Para peneliti yang dipimpin oleh Dr. Gustaf Edgren di Departemen Karolinska melaksanakan penelitian perihal Epidemiologi dan biostatistik Medis. Mereka mencatat bahwa darah yang disimpan selama 14 hari atau lebih tidak kondusif untuk operasi jantung. Hasil penelitian ini menyebabkan kebingungan di seluruh dunia. Tetapi Dr. Edgren menyampaikan "telah ada ratusan studi menyangkut duduk masalah ini, yang dilakukan selama 5 atau 6 tahun terakhir, namun tidak ada yang telah bisa memperlihatkan tanggapan pasti".

Menurut Palang Merah Amerika, ada empat jenis produk darah yang sanggup dipakai dalam transfusi yaitu sel darah merah, trombosit, plasma, dan kriopresipitat. Dalam satu pint seluruh darah yang disumbangkan, biasanya ada dua atau tiga produk tersebut yang diproduksi, ini berarti setiap donor darah sanggup menyimpan hingga tiga kehidupan. Sebagian besar sel darah merah yang disumbangkan harus dipakai dalam waktu 42 hari terhitung dari awal penyimpanan. Trombosit harus dipakai dalam waktu 5 hari. Sedangkan Plasma dan kriopresipitat yang beku sanggup dipakai hingga 1 tahun kemudian.

Untuk hingga pada kesimpulan tersebut, para peneliti melaksanakan penelitian skala besar, yaitu studi jangka panjang yang melibatkan hampir 50.000 pasien di Swedia, yang meliputi semua pasien operasi jantung selama 16 tahun. Selain itu, dilakukan juga penelitian terhadap pasien yang mendapatkan transfusi darah yang telah tersimpan selama 14-42 hari. Penelitian ini yaitu penyelidikan terbesar yang berfokus pada gosip sensitif mengenai usang penyimpanan darah dan kesudahannya ditemukan ada gejala efek negatif yang terkait dengan darah yang disimpan terlalu lama. Penelitian ini memperlihatkan jaminan sangat tegas bahwa selama dilakukan penyimpanan kurang dari 42 hari, maka darah akan kondusif untuk dipakai pasien.

Posting Komentar untuk "Penyimpanan Darah Terlalu Usang Di Rumah Sakit Akibatkan Pengaruh Negatif"