Fungsi Bahari Pada Siklus Karbon Global
Sejak tahun 1970-an, secara keseluruhan maritim merupakan resapan (sink) bagi CO2 antropogenik. Tetapi seberapa besarkah CO2 yang diserap, proses apa sajakah yang menggerakannya, dan bagaimanakah ia berubah di masa depan? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, pertama-tama kita perlu terlebih dahulu harus memahami fungsi maritim pada siklus karbon secara global.
Peredaran karbon dalam banyak sekali bentuk organik dan anorganiknya, dan transpor karbon dari permukaan ke maritim dalam dibangun oleh proses-proses fisis dan biologis. Proses-proses ini biasa disebut sebagai pompa fisis (physical pump atau pompa daya larut) dan pompa biologis (biological pump). Kedua pompa ini bertindak meningkatkan konsentrasi CO2 di dalam interior laut.
Air yang karam ini akan diimbangi oleh transpor vertikal (upwelling) di bab maritim lainnya. Air yang naik ke atas ini akan menjadi hangat ketika mencapai permukaan sehingga CO2 menjadi kurang sanggup larut dan sebagian diantaranya akan terlepas kembali ke atmosfer (melalui sebuah proses yang disebut pelepasan gas atau outgassing). Efek higienis dari proses-proses ini ialah pemompaan CO2 ke dalam interior laut.
Pompa biologis memainkan peranan yang penting dalam kemampuan maritim menyerap CO2 atmosferik. Tanpa adanya fotosintesis di laut, CO2 atmosferik akan menjadi 1000 ppm jikalau dibandingkan dengan kondisi ketika ini yang 365 ppm. Sebaliknya, jikalau pompa biologis berfungsi dengan efisiensi yang maksimum, maka tingkat CO2 di atmosfer akan turun menjadi 110 ppm.
Meskipun penting, sejauh ini pompa biologis masih belum banyak diukur. Sebagian besar penelitian telah difokuskan pada ekspansi pemahaman mengenai proses-proses biologis, variasinya terhadap musim, dan tragedi khusus dan klimatis dalam skala besar yang menghipnotis berfungsinya pompa ini. (Referensi: Agus Setiawan, 2000, wacana biogeokimia maritim dan perubahan global, Pusat Teknologi Lingkungan BPPT, diterjemahkan dari IGBP Science No.2).
Peredaran karbon dalam banyak sekali bentuk organik dan anorganiknya, dan transpor karbon dari permukaan ke maritim dalam dibangun oleh proses-proses fisis dan biologis. Proses-proses ini biasa disebut sebagai pompa fisis (physical pump atau pompa daya larut) dan pompa biologis (biological pump). Kedua pompa ini bertindak meningkatkan konsentrasi CO2 di dalam interior laut.
Siklus Pompa Fisis (Physical Pump)
Pompa fisis dibangkitkan oleh sirkulasi balik maritim yang lamban dan lebih gampang terlarutnya CO2 di air hambar daripada di air hangat. Massa air yang hangat dan rapat (dense) di maritim lintang tinggi, terutama di Atlantik Utara dan Samudra bab Selatan (Southern Ocean), menyerap CO2 atmosferik sebelum karam (sink) ke interior laut.Air yang karam ini akan diimbangi oleh transpor vertikal (upwelling) di bab maritim lainnya. Air yang naik ke atas ini akan menjadi hangat ketika mencapai permukaan sehingga CO2 menjadi kurang sanggup larut dan sebagian diantaranya akan terlepas kembali ke atmosfer (melalui sebuah proses yang disebut pelepasan gas atau outgassing). Efek higienis dari proses-proses ini ialah pemompaan CO2 ke dalam interior laut.
Gambar siklus karbon di laut. |
Siklus Pompa Biologis (Biological Pump)
Penyerapan karbon oleh fitoplankton–organisme mikroskopis yang hidup di permukaan maritim yang terkena sinar matahari dan ekspornya ke interior dan sedimen maritim disebut pompa biologis. Fotosintesis ialah proses dimana fitoplankton mengambil karbon: laju fotosintesis dikenal sebagai produktivitas primer. Fitoplankton ialah mesin bagi pompa biologis.Pompa biologis memainkan peranan yang penting dalam kemampuan maritim menyerap CO2 atmosferik. Tanpa adanya fotosintesis di laut, CO2 atmosferik akan menjadi 1000 ppm jikalau dibandingkan dengan kondisi ketika ini yang 365 ppm. Sebaliknya, jikalau pompa biologis berfungsi dengan efisiensi yang maksimum, maka tingkat CO2 di atmosfer akan turun menjadi 110 ppm.
Meskipun penting, sejauh ini pompa biologis masih belum banyak diukur. Sebagian besar penelitian telah difokuskan pada ekspansi pemahaman mengenai proses-proses biologis, variasinya terhadap musim, dan tragedi khusus dan klimatis dalam skala besar yang menghipnotis berfungsinya pompa ini. (Referensi: Agus Setiawan, 2000, wacana biogeokimia maritim dan perubahan global, Pusat Teknologi Lingkungan BPPT, diterjemahkan dari IGBP Science No.2).
Posting Komentar untuk "Fungsi Bahari Pada Siklus Karbon Global"