Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ketika Bondol Jawa Tidak Bisa Terbang

Sore itu, sinar matahari tertutup awan hingga menciptakan suasana "negeri di atas awan" Wonosobo cukup dingin. Saya kala itu gres terbangun dari hibernasi sore aku yang cukup usang alasannya kelelahan sesudah berenang. Sebelum mencelupkan diri ke air untuk mandi sore, aku berniat untuk menengok kebun belakang rumah dulu biar menerima udara segar. Sebelum aku keluar dari pintu, ada yang asing di bawah meja samping pintu keluar, ada yang bergerak-gerak bingung.

Saya dekati dan aku lihat ada apa di bawah meja tersebut, yang kemudian aku terkejut sesudah menemukan seekor bondol jawa (Lonchura leucogastroides) juvenile yang terjebak di dalam rumah. Bondol kecil itu belum bisa terbang, hanya meloncat-loncat gundah kesana-kemari tidak tahu harus kemana.

Seketika itu juga aku ambil si bondol yang tersesat itu kemudian aku bawa ke belakang rumah. Kebetulan di belakang rumah ada pohon belimbing besar dan memang ada sarang bondol di situ, jadi aku pikir bondol kecil yang aku temukan berasal sarang di belimbing itu. Saya bawa bondol itu mendekat di ranting terbawah dari pohon belimbing dan aku letakkan burung itu di sana.

 sinar matahari tertutup awan hingga menciptakan suasana  Ketika Bondol Jawa Tidak Mampu Terbang
Bondol jawa atau javan munia sanggup dijumpai di Sumatera, Jawa, dan Bali

Tiba-tiba muncul seekor bondol jawa remaja yang eksklusif bersuara cit cit cit cit saat melihat bondol kecil yang aku bawa. Ketika mendengar bunyi bondol dewasa, si kecil pun mulai ikut bersuara cit cit cit. Suara dari si besar dan si kecil bersahut-sahutan bergantian yang berdasarkan aku membuktikan bahwa si kecil tersebut benar-benar anak dari bondol remaja yang bersuara tadi.

Tak usang sesudah itu, si kecil yang tak bisa terbang itu mulai melompat-lompat naik di antara rnting-ranting untuk menuju sarangnya (saya pikir begitu). Saya tidak sempat mengamati hingga ia masuk sarang alasannya hari sudah cukup sore dan aku belum salat ashar. Namun melihat reaksi si bondol remaja dan si kecil tadi saat bertemu, aku yakin bahwa si kecil benar-benar anaknya yang hilang.

Mungkin ia jatuh dari pohon saat keluar dari sarang. Bondol kecil tadi telah mempunyai bulu yang lengkap, hanya saja belum bisa terbang. Dia mungkin sedang berlatih melompat-lompat sambil melatih sayapnya saat secara tidak sengaja jatuh dari pohon belimbing daerah sarangnya. Untung saja ia tidak melompat terlalu jauh sehingga masih sanggup aku temukan dan aku kembalikan ke sarangnya.

Bondol jawa kecil mempunyai contoh warna yang berbeda dengan bondol dewasa. Bondol jawa remaja mempunyai badan berwarna coklat dengan muka kehitaman, dan ciri khas utama berupa perut yang berwarna putih. Namun bondol jawa kecil seluruh tubuhnya berwarna coklat tanpa perut putih. Bagi pengamat burung pemula, kadang akan kebingungan saat menemukan bondol kecil alasannya berbeda dengan dewasanya.

Sore-sore nemu bondol lagi tersesat, malah jadi inget pas muda dulu waktu masih seneng-senengnya pengamatan burung bareng Pelatuk BSC :D
#Masihpelatukbsc

Posting Komentar untuk "Ketika Bondol Jawa Tidak Bisa Terbang"