Rumput Bahari Ulva Ini Ternyata Dapat Dimakan
Ulva sp. (sea lettuce), jenis rumput bahari yang banyak terdapat di perairan Indonesia selama ini belum dimanfaatkan dan dibiarkan tumbuh liar. Namun fakta-fakta terbaru mengatakan bahwa rumput bahari yang termasuk ganggang hijau ini sanggup dimakan (edible) dan mengandung kadar protein yang cukup tinggi. Ulva sanggup menjadi sumber masakan gres seandainya dimanfaatkan secara maksimal.
Sinta, seorang mahasiswa UGM telah melaksanakan penelitian terhadap tumbuhan ini dan mengembangkannya menjadi keripik ulva yang lezat. Ternyata ulva sanggup diolah menjadi keripik renyah yang strukturnya ibarat dengan keripik bayam. Ulva yang notabene melimpah di alam sanggup menjadi sumber masakan gres dan sumber pendapatan alternatif bagi warga pesisir.
Peneliti LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) telah mengukur kadar protein yang terdapat pada tumbuhan ulva ini. Ternyata kandungan proteinnya mencapai kurang lebih 20% dari berat keringnya. Kadar protein ulva lebih tinggi dibandingkan dengan jenis sayuran lain contohnya kacang panjang (2,7%), bayam (3,5%), dan wortel (1,2%). Protein diharapkan oleh badan sebagai materi pembangun badan dan pembentuk banyak sekali enzim dan hormon. Konsumsi masakan dengan kadar protein tinggi sangatlah baik bagi kesehatan tubuh.
Selain mempunyai kandungan protein yang baik, ternyata ulva juga mempunyai khasiat menyembuhkan penyakit. Dosen biologu UGM Ludmila Fitri Untari, M.Sc, menuturkan bahwa ulve mempunyai khasiat sebagai anti kanker dan bio anti helmintika (obat cacing alami).
Negara lain ibarat Jepang, telah semenjak usang memanfaatkan ulva dan menjadikannya sebagai materi makanan. Namun, di negara kita ulva belum termanfaatkan alasannya yakni kurangnya warta wacana tumbuhan ulva itu sendiri. Padahal tumbuhan ini mempunyai kadar protein yang cukup tinggi dan sanggup menyambuhkan sakit.
Sinta, seorang mahasiswa UGM telah melaksanakan penelitian terhadap tumbuhan ini dan mengembangkannya menjadi keripik ulva yang lezat. Ternyata ulva sanggup diolah menjadi keripik renyah yang strukturnya ibarat dengan keripik bayam. Ulva yang notabene melimpah di alam sanggup menjadi sumber masakan gres dan sumber pendapatan alternatif bagi warga pesisir.
Peneliti LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) telah mengukur kadar protein yang terdapat pada tumbuhan ulva ini. Ternyata kandungan proteinnya mencapai kurang lebih 20% dari berat keringnya. Kadar protein ulva lebih tinggi dibandingkan dengan jenis sayuran lain contohnya kacang panjang (2,7%), bayam (3,5%), dan wortel (1,2%). Protein diharapkan oleh badan sebagai materi pembangun badan dan pembentuk banyak sekali enzim dan hormon. Konsumsi masakan dengan kadar protein tinggi sangatlah baik bagi kesehatan tubuh.
Selain mempunyai kandungan protein yang baik, ternyata ulva juga mempunyai khasiat menyembuhkan penyakit. Dosen biologu UGM Ludmila Fitri Untari, M.Sc, menuturkan bahwa ulve mempunyai khasiat sebagai anti kanker dan bio anti helmintika (obat cacing alami).
Negara lain ibarat Jepang, telah semenjak usang memanfaatkan ulva dan menjadikannya sebagai materi makanan. Namun, di negara kita ulva belum termanfaatkan alasannya yakni kurangnya warta wacana tumbuhan ulva itu sendiri. Padahal tumbuhan ini mempunyai kadar protein yang cukup tinggi dan sanggup menyambuhkan sakit.
Posting Komentar untuk "Rumput Bahari Ulva Ini Ternyata Dapat Dimakan"