Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Deskripsi, Genesa Dan Kegunaan Mineral Kalsit

Apa itu Mineral Kalsit ?

Kalsit ialah mineral karbonat dan polimorf kalsium karbonat yang paling stabil. Kalsit merupakan mineral penyusun banyak sekali jenis batuan dengan rumus kimia CaCO3. Kalsit sangat umum ditemukan di seluruh dunia baik di dalam batuan sedimen, batuan metamorf, maupun batuan beku. Beberapa hebat geologi menganggapnya sebagai "ubiquitous mineral" atau mineral yang sanggup hadir di hampir semua jenis batuan.

Mineral kalsit merupakan mineral utama pembentuk watu kapur (batugamping) ataupun watu marmer. Kedua batuan tersebut sangat banyak ditemukan di permukaan bumi dan sebagai salah satu repositori karbon terbesar di planet kita. Sifat fisik dan kimia dari mineral kalsit menjadikannya sebagai salah satu mineral yang paling sering muncul. Kalsit sanggup digunakan sebagai materi konstruksi, material abrasif, pupuk pertanian, agregat untuk konstruksi bangunan, pigmen, farmasi, dan masih banyak lagi kegunaan lainnya. kalsit mempunyai lebih banyak kegunaan dibandingkan mineral-mineral lainnya.

Batu Kalsit Mengacu Pada Genesa Batu Kapur dan Marmer

Secara umum, proses terbentuknya mineral kalsit (genesa) ataupun keterdapatan kalsit berkaitan bersahabat dengan pembentukan batu kapur dan batu marmer. Mungkin itulah yang menciptakan banyak orang awam menyebut mineral kalsit sebagai watu kalsit. Akan tetapi, perlu dipahami bahwa kalsit bukan batuan, tetapi merupakan mineral utama penyusun watu kapur ataupun watu marmer.

Batu kapur (batugamping) ialah batuan sedimen yang lebih banyak didominasi tersusun atas mineral kalsit. Batuan tersebut terbentuk baik dari presipitasi kimia kalsium karbonat maupun transformasi dari serpih, koral, alga yang mengalami diagenesis. Batu kapur juga sanggup terbentuk sebagai deposit di gua-gua akhir pengendapan kalsium karbonat.

Marmer ialah batuan yang terbentuk ketika watu kapur dikenai panas dan tekanan. Penyelidikan pada marmer biasanya akan mengungkapkan pembelahan mineral kalsit secara jelas. Ukuran kristal kalsit ditentukan oleh tingkat metamorfosis. Marmer yang mengalami tingkat metamorfisme tinggi umumnya akan mempunyai kristal kalsit yang lebih besar.

Di alam, kalsit sanggup ditemukan dalam keadaan murni maupun tidak murni. Kalsit yang tidak murni disebabkan lantaran adanya mineral pengotor akhir penggantian (substitusi) unsur kalsium (Ca) oleh unsur lain berupa logam menyerupai Fe, Mg, dan Mn.

Kristal Kalsit dan Deskripsi Sifat Fisiknya

Unsur kimia pembentuk kristal kalsit terdiri atas kalsium (Ca) dan karbonat (CO3). Sistem kristal kalsit ialah heksagonal dengan cuilan rhombohedral, tidak berwarna dan transparan. Kalsit mempunyai berat jenis 2,7 dengan kekerasan 3 (skala Mohs). Kalsit sanggup berbutir halus hingga agresif dan sanggup terbentuk sebagai stalaktit, oolitik, atupun pisolitik. Kalsit yang murni pada umumnya berwarna putih, sedangkan yang tidak murni (karena subsitusi) berwarna abu-abu, merah, hijau, kuning, ataupun coklat.

 Kalsit ialah mineral karbonat dan polimorf kalsium karbonat yang paling stabil Deskripsi, Genesa dan Kegunaan Mineral Kalsit
Gambar mineral kalsit dan sifat fisiknya.

Unsur Kalsium (ca) dalam kalsit sanggup tergantikan oleh unsur logam sebagai pengotor yang dalam prosentasi berat tertentu membentuk mineral lain. Berdasarkan sifat fisik berupa sistem kristal, kalsit sanggup dibedakan dari aragonit (CaCO3). Aragonit mempunyai sistem kristal ortorombik, sedangkan kristal kalsit ialah heksagonal. Dalam pembentukan watu marmer sifat fisik dan kimia kalsit berubah lantaran proses metamorfosa (tekanan dan temperatur yang tinggi). Semua ini sanggup menjelaskan perihal banyaknya mineral yang sanggup berasosiasi dengan mineral kalsit.

Kegunaan Kalsit Pada Konstruksi dan Industri Kimia

Sektor konstruksi ialah konsumen utama dari kalsit dalam bentuk watu kapur dan marmer. Batuan ini telah banyak digunakan selama ribuan tahun. Blok watu kapur sebagai materi konstruksi utama digunakan di banyak piramida di Mesir dan Amerika Latin. Saat ini, watu kapur (batugamping) dan marmer digunakan sebagai batuan ornamen konstruksi menyerupai lantai/ubin dan pagar, ini sudah tentu sesudah melewati tahapan pemolesan sehingga menghasilkan corak yang lebih indah.

Konstruksi modern memakai kalsit dalam bentuk watu kapur dan marmer untuk menghasilkan semen dan beton. Bahan-bahan ini gampang dicampur, diangkut dan ditempatkan dalam bentuk bubur yang akan mengeras menjadi materi konstruksi tahan lama. Beton digunakan untuk menciptakan bangunan, jalan raya, jembatan, dinding dan banyak struktur lainnya.

Di industri kimia, kalsit digunakan untuk memproduksi kaustik soda dan alkali lainnya dengan memakai solvay process. Kalsit jenis ringan berfungsi sebagai filler, extender coating pada industri cat, karet, farmasi, dan plastik. Produk lain yang banyak digunakan ialah kalsium hipklorit, asam sitrit, fosfat, gliserin, dan propilin oksida. Kalsium karbonat yang berasal dari batugamping atau marmer dengan kemurnian tinggi digunakan juga dalam industri kimia obat. kalsium karbonat sanggup dibentuk menjadi tablet kunyah yang digunakan dalam netralisasi asam lambung. Kalsit juga merupakan materi utama pada banyak obat pencernaan dan penyakit lainnya.

Pupuk Kalsit Berasal Dari Kapur Kalsit

Kalsit berguna sebagai penetral asam. Selama ratusan tahun, orang-orang memakai watu kapur dan marmer yang telah dihancurkan untuk menetralkan tingkat keasaman tanah. Mereka melakukannya dengan cara menyebar bubuk hasil penghancuran watu kapur atau marmer tersebut ke atas tanah. Terkadang juga mereka membakar/memanaskannya untuk menghasilkan kapur yang sanggup bereaksi dengan cepat dalam menetralkan keasaman tanah.

Kegiatan diatas pada zaman modern ketika ini dikenal sebagai pemupukan. Bubuk kalsit tidak dihancurkan lagi secara manual, tetapi sudah di proses dengan modern dengan menambahkan unsur nutrisi yang diharapkan oleh tanah. Pemupukan tanah kesannya akan optimum apabila keasaman tanah sanggup dikurangi dan tanah selalu mendapat suplai nutrisi yang cukup. Kapur kalsit yang digunakan sanggup berupa kapur tohor (quik lime), kapur padam (hidrated lime), ataupun dalam bentuk tepung yang biayanya lebih murah dibandingkan dengan jenis lainnya.

Kegunaan Kalsit Lainnya

Kegunaan lainnya dari mineral kalsit ialah untuk pemurnian gula bit, sebagai pengawet makanan kaleng (mengurangi keasaman), pembuatan baja (sebagai fluks atau slag), flotasi logam, pembuatan kertas (mendapatkan alkali pada proses sulfat), pembuatan gelas, peralatan optik, pakan ternak, kosmetik, dan PVC polymer. Secara umum, kalsit digunakan diberbagai sektor industri didasarkan atas sifat fisik dan kimianya.

Posting Komentar untuk "Deskripsi, Genesa Dan Kegunaan Mineral Kalsit"