Konsep Sistem Hidrotermal Untuk Pemburu Emas
Para pemburu emas atau bahasa kerennya "gold hunter" sudah niscaya sangat familiar dengan istilah alterasi hidrotermal. Pada kesempatan ini, geologinesia akan mencoba membahas dasar dari konsep alterasi yang sekiranya sanggup berkhasiat bagi anda para pemburu emas. Postingan ini akan saya buat secara bertahap, dengan maksud semoga "basic" anda sanggup lebih kuat, sehingga ketika menuju ke konsep yang lebih rumit, anda tidak akan dibingungkan oleh banyak sekali macam istilah dan pemahaman. Konsep yang akan saya bahas disini yaitu konsep paling dasar yang disebut dengan Konsep Sistem Hidrotermal.
Baca juga: Genesa Pembentukan Emas
Sistem Hidrotermal
Sistem hidrotermal sanggup didifinisikan sebagai sirkulasi fluida panas (50 hingga > 500 C), secara lateral dan vertikal pada temperatur dan tekanan yang bervarisasi, di bawah permukaan bumi (Pirajno, 1992). Sistem ini mengandung dua komponen utama, yaitu sumber panas dan sumber fluida.
Sirkulasi fluida hidrotermal mengakibatkan himpunan mineral pada batuan dinding menjadi tidak stabil, dan cenderung menyesuaikan kesetimbangan gres dengan membentuk himpunan mineral yang sesuai dengan kondisi yang baru, yang dikenal sebagai alterasi hidrotermal. Hasil dari alterasi hidrotermal ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah:
1. Karakter batuan dinding,
2. Karakter fluida (Eh, pH),
3. Kondisi tekanan maupun temperatur pada ketika reaksi berlangsung (Guilbert dan Park, 1986),
4. Konsentrasi, serta usang acara hidrotermal (Browne, 1991 dalam Corbett dan Leach, 1996).
5. Temperatur dan kimia fluida merupakan faktor yang paling besar lengan berkuasa pada proses ubahan hidrotermal (Corbett dan Leach, 1996).
Sumber panas utama dari sistem hidrotermal yaitu proses magmatisme. Oleh sebab itu, daerah dimana terjadi proses magmatisme, cenderung terbentuk sistem hidrotermal. Baik magmatisme yang membentuk plutonisme maupun vulkanisme. Sedangkan fluida utamanya yaitu fluida magmatik dan meteorik (baik air meteorik, air metamorfik, bahkan air laut).
Gambar Sistem fluida hidrotermal. |
Gambar Skema Sistem Hidrotermal yang terkait dengan Magmatisme. |
Mari kita membahas perihal Fluida Magmatik ....
Fluida Magmatik
Fraksi-fraksi volatil hidrous yang umumnya lebih ringan dan alkalik, cenderung terakumulasi pada pecahan atas kantong magma, disebut sebagai fluida magmatik atau juvenile, dalam artian masih fresh, belum tercemar dan belum pernah muncul di permukaan. Komponen volatil di dalam magma umumnya terdiri dari H2O, H2S, CO2, HCl, HF, dan H2 (sebagian besar yaitu H2O, yaitu sekitar 1-15%).
Pada sistem hidrotermal akan dijumpai tiga fase subtansi, yaitu padat (solid), cair (liquid), dan gas (gas). Pada ketika sistem masih aktif, fase fluida (cair dan gas) akan dominan. Molekul fase padat apabila dipanaskan, akan cenderung bergerak satu sama lain, pada ketika mencapai melting point, fase padat akan berkembang menjadi fase cair.
Apabila temperatur terus bertambah, pada ketika mencapai kritikal temperatur (boiling point), cairan akan berkembang menjadi uap atau gas. Steam yaitu istilah kusus untuk menyebut uap air (water vapor). H2O merupakan senyawa yang sanggup hadir sebagai fase padat (es), fase cair (air), dan fase gas (steam) pada tekanan yang relatif sama.
Pada temperatur dan tekanan tertentu, beberapa substansi sanggup terlarut (solute) pada substansi yang lain (pelarut) membentuk larutan (solution) yang homogen. Baik zat terlarut maupun pelarut sanggup berupa fase padat, cair, maupun gas.
Gambar Hubungan komponen zat pelarut dan terlarut. |
Larutan dimana zat pelarutnya yaitu air disebut sebagai aqueous. Pelarut air yang mengandung zat terlarut NaCl +- 35% disebut sebagai brine. Istilah fluida (fluids) dipakai untuk menyebut semua substansi atau materi yang sanggup bergerak, yaitu cairan, gas, adonan gas dan cairan, atau larutan bukan padat. Partikel-partikel sangat halus (1-15 Angstrom) yang tersebar sebagai suspensi (tidak homogen) pada suatu substansi (umumnya cairan) disebut sebagai colloid.
Gambar Pengaruh fluida hidrotermal pada tipe porphyry (atas) dan low-sulfidation (bawah). |
Skema sirkulasi fluida magmatik dan meteorik. |
Silahkan anda menyimpan konsep sistem hidrotermal ini, gunakan daya imajinasi dan perilaku teoritis anda dalam memahami konsep tersebut. Apabila anda sudah memahami sistem hidrotermal, maka dipastikan anda tidak akan kesulitan ketika geologinesia lebih spesifik membahas perihal mineralisasi yang merupakan salah satu produk dari sistem hidrotermal. Salam.
Posting Komentar untuk "Konsep Sistem Hidrotermal Untuk Pemburu Emas"