Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Asam Askorbat Oksidase

Family cucurbitaceae
Asam askorbat oksidase merupakan zat anti gizi yang terdapat pada tumbuhan family cucurbitaceae menyerupai ketimun, labu, pare, dan melon. Zat tersebut merupakan protein enzim yang secara normal terdapat pada cucurbitaceae. Fungsi zat tersebut dalam badan tumbuhan belum begitu diketahui, namun kemungkinan berfungsi dalam reorganisasi dinding sel. Kadar zat tersebut dalam tumbuhan meningkat dikala perkembangan buah dan proses perkecambahan.

Asam askorbat oksidase apabila dikonsumsi sanggup mengubah molekul vitamin C (asam askorbat) dalam akses pencernaan. Perubahan vitamin C tentu saja akan menghilangkan fungsinya yang penting bagi tubuh. Mengkonsumsi masakan yang terlalu banyak mengandung asam askorbat oksidase sanggup mengakibatkan defisiensi vitamin C. Defisiensi vitamin C akan ditandai dengan munculnya kelainan ringan berupa sariawan dan bibir pecah-pecah yang cukup mengganggu. Namun apabila tidak segera ditanggulangi, defisiensi vitamin C sanggup mengakibatkan munculnya penyakit yang lebih berat dan mematikan.

Enzim asam askorbat oksidase akan mengkatalisis reaksi oksidasi asam askorbat menjadi dehidroaskorbat. Enzim tersebut akan mengkatalisis asam askorbat secara reversibel (dapat balik) sehingga dehidroaskorbat sanggup diubah kembali menjadi asam askorbat. Reaksi yang dikatalisisnya yakni sebagai berikut.

  • 2 L-ascorbate + O2 Asam askorbat oksidase merupakan zat anti gizi yang terdapat pada tumbuhan family cucurbit Asam Askorbat Oksidase 2 dehydroascorbate + 2 H2O
Karena asam askorbat oksidase yakni protein, maka zat tersebut sanggup dirusak dengan pemanasan. Memasak materi masakan sebelum dimakan akan mengurangi efek negatif dari zat tersebut. Walaupun materi masakan dari family cucurbitaceae umumnya dikonsumsi dalam bentuk segar (kecuali labu dan pare), namun apabila konsumsinya tidak berlebihan tidak akan mengakibatkan efek negatif bagi tubuh. 

Posting Komentar untuk "Asam Askorbat Oksidase"