Prosedur Pemetaan Geologi Nikel Laterit
Tujuan dan Pengertian Pemetaan Geologi
Pemetaan dan penyelidikan geologi dimaksudkan untuk mengumpulkan aneka macam data dan info geologi permukaan mencakup: sebaran batuan/litologi, morfologi, struktur geologi serta materi galian. Hasil pemetaan dan penyelidikan diharapkan sanggup mempunyai kegunaan sebagai data dasar dalam menunjang perencanaan kegiatan eksplorasi lanjutan. Ruang lingkup cakupan acara meliputi: perencanaan, pekerjaan lapangan, analisis dan penilaian data, dan penyusunan laporan.
Pemetaan ialah suatu proses pencarian dan pengumpulan data dengan metode pengukuran, perhitungan maupun penggambaran sehingga diperoleh data yang cukup untuk dituangkan dalam bentuk peta. Peta ialah citra permukaan bumi yang diproyeksikan ke dalam bidang datar dengan skala tertentu. Peta geologi adalah peta yang memperlihatkan citra mengenai seluruh penyebaran dan susunan dari lapisan-lapisan batuan dengan menggunakan warna atau simbol, yang sanggup memperlihatkan pencerminan dalam tiga dimensi mengenai susunan batuan dibawah permukaan.
Safety Mapping
Kelalaian dan ketidak hati-hatian akan menyebabkan ancaman selama field mapping. Ketidaktelitian dalam field mapping akan menyebabkan data yang tidak benar/valid, Field mapping. Tidak boleh dilakukan seorang diri atau berpencar/memisahkan diri dari rekan satu tim, kecuali diyakinkan bahwa yang berpencar, melaksanakan mapping didaerah yang tidak jauh, masih sanggup dipantau oleh rekan satu tim, dan waktunya hanya sebentar saja. Demikian pula, radio komunikasi dua arah dipastikan sanggup berfungsi dengan baik ketika seorang diri/berpencar.
Baca juga: Daerah Penghasil Nikel Pongkalero Kabaena
Jangan pernah melaksanakan field mapping sambil berlari-lari. Hati-hati dan waspada terhadap hewan liar (khususnya ular) dan serangga berbahaya. Perhatikan dan waspada terhadap ancaman pohon/kayu tumbang, berhati-hati terhadap ancaman terkena petir. Menggunakan alat pelindung diri menyerupai Safety Helmet, Safety Shoes, Safety Glasses, Safety Hand Gloves, Safety Clothes (sebaiknya baju lengan panjang dan berwarna cemerlang, sanggup memantulkan sinar), dan Safety Vest (sebaiknya rompi/vest berwarna cemerlang dan sanggup memantulkan sinar).
Peralatan Lapangan
Peta topografi/geologi tempat yang akan di mapping, Palu geologi, Kompas geologi, GPS (Global Positioning System), Alat tulis menulis (buku catatan, pensil, pulpen, spidol anti air, stabilo, pensil warna). Radio Komunikasi dua arah, Arloji, Ransel/Backpack, Loupe, Pen magnet, Scratcher, Magnetometer (Alat pengukur magnetic susceptibility). Kamera, Pita ukur/rol meter (1m atau lebih), serta Map Holder.
Kantong sample, Pita berwarna, Senter dan battery cadangan (Untuk berjaga-jaga kalau kemalaman di hutan), First Aid Kit, Survival Kit, Parang (Untuk berjaga-jaga dari hewan buas dan serangga berbahaya dan kegunaan lain), Korek api, Rain coat (jas hujan), Tenda kecil (jika acara mapping diperkirakan akan usang dan ada kemungkinan menginap di hutan), Bekal makanan/minum secukupnya.
Ilustrasi mekanisme pemetaan geologi nikel laterit. |
Prosedur Kerja
Persiapan Pekerjaan
Tahap ini merupakan tahap untuk mempersiapkan segala perlengkapan dan peralatan yang akan dipakai dalam kegiatan pemetaan geologi sekaligus mendiskusikan planning kerja pada lokasi yang akan di petakan.
1. Siapkan peta lokasi yang direncanakan (masukkan/plot semua data yang sebelumnya telah terdapat di tempat tersebut, kalau ada).
2. Sesuaikan koordinat peta yang akan dipakai dengan sistem koordinat GPS.
3. Rencanakan rute field mapping yang baik dan aman
4. Siapkan semua alat pelindung diri dan peralatan yang dibutuhkan
5. Pastikan semua alat pelindung diri dan peralatan yang akan dibawa ke lapangan sanggup dipakai dan berfungsi dengan baik.
6. Informasikan detail planning field mapping yang akan dilakukan kepada atasan atau orang lain yang berwenang. Hal-hal yang perlu disampaikan ialah : planning lokasi/daerah yang akan dimapping, rute yang akan dilalui, planning waktu kembali/pulang , berapa orang dan siapa saja yang akan melaksanakan field mapping.
7. Tinggalkan copy dari detail planning field mapping di basecamp/kantor, yaitu peta lokasi, rute perjalanan, personil yang ikut dan asumsi waktu kembali/pulang.
Perjalanan ke Lokasi Mapping
Gunakan alat pelindung diri standard (safety shoes, safety helmet, safety hand gloves, safety clothes dan safety vest), Aktifkan radio komunikasi dua arah, Jika sebagian perjalanan dilakukan dengan mobil, berhentilah di tempat yang kondusif dan parkir kendaraan beroda empat dengan benar dan kondusif di tempat yang aman. Lakukan pengaturan untuk meyakinkan bahwa semua alat dan peralatan terbawa oleh anggota tim.
Baca juga: Manfaat Nikel Yang Paling Utama
Perhitungkan beban yang dibawa oleh semua anggota tim dan waktu perjalanan yang harus ditempuh untuk menghindari anggota tim terjangkit kelelahan. Berjalan dengan kecepatan yang cukup, tidak terburu-buru ataupun berlari-lari. Gunakan GPS dan kompas untuk memandu arah perjalanan. Plot jalur perjalanan yang dilalui agar selalu sanggup dibandingkan dengan rute yang telah direncanakan. Berhati-hatilah selama dalam perjalanan ke lokasi mapping, agar tidak terpeleset, tergelincir, terjatuh, tertimpa kayu/pohon, atau tersandung akar kayu/pohon.
Waspada pada tempat yang mungkin terdapat hewan buas, ular atau serangga berbahaya. Misalnya semak belukar yang sering terdapat ular, pohon yang terdapat sarang lebah, atau tempat yang mungkin terdapat buaya, dll. Apabila terjadi hujan lebat dan petir, segera cari tempat berlindung yang aman, istirahatlah sejenak hingga keadaan reda dan dirasa kondusif untuk melanjutkan perjalanan
Pelaksanaan Mapping Dari Satu Titik Pengamatan ke Titik Pengamatan Berikutnya
Gunakan alat pelindung diri standard (safety shoes, safety helmet, safety hand gloves, safety clothes dan safety vest). Tetap aktifkan radio komunikasi dua arah. Hati-hati dan waspada selama dalam perjalanan dari satu titik/lokasi pengamatan ke titik /lokasi pengamatan berikutnya. Berjalan dengan kecepatan yang cukup. Tidak terburu-buru, tidak berlari-lari, gunakan GPS dan kompas untuk memilih posisi setiap titik/ lokasi pengamatan.
Plot jalur mapping yang dilalui agar selalu sanggup dibandingkan dengan rute yang telah direncanakan. Perhitungkan waktu tempuh dari satu titik pengamatan ke titik pengamatan lainnya agar sanggup memperkirakan waktu yang tersisa dan waktu yang masih diharapkan untuk sisa pekerjaan/mapping hari itu. Berhati-hatilah selama dalam perjalanan dari satu titik/lokasi pengamatan ke titik/lokasi pengamatan lainnya agar tidak terpeleset, tergelincir, terjatuh, tertimpa kayu/pohon, atau tersandung akar kayu/pohon.
Baca juga: QAQC Nikel Laterit
Waspada pada tempat yang mungkin terdapat hewan buas, ular atau serangga berbahaya contohnya semak belukar yang sering terdapat ular, pohon yang terdapat sarang lebah, atau tempat yang mungkin terdapat buaya, dll. Apabila terjadi hujan lebat dan petir, segera cari tempat berlindung yang aman, istirahatlah sejenak hingga keadaan reda dan dirasa kondusif untuk melanjutkan perjalanan.
Mengambil Gambar/Foto Dengan Kamera dan Membuat Sketsa
Gunakan alat pelindung diri standard (safety shoes, safety helmet, safety hand gloves, safety clothes dan safety vest). Tetap aktifkan radio komunikasi dua arah. Hati-hati dan waspada terhadap keadaan sekeliling. Pilih lokasi pengambilan gambar/foto dan lokasi menciptakan denah yang baik, sehingga gambar atau denah yang dihasilkan elok dan mencerminkan data detail yang ingin ditonjolkan. Pastikan posisi badan dan pijakan kaki ketika mengambil gambar/foto dan menciptakan denah ialah aman, agar terhindar dari bahaya. Gunakan pengaturan cahaya yang benar agar gambar/hasil yang diperoleh bagus. Gunakan map holder agar pembuatan denah sanggup dilakukan dengan baik.
Melakukan Deskripsi Litologi, Geomorfologi, Stuktur, Serta Potensi Bahan Galian Pada Lokasi Sekitar Titik Pengamatan
Tetap gunakan alat pelindung diri standard (safety shoes, safety helmet, safety hand gloves, safety clothes dan safety vest). Tetap aktifkan radio komunikasi dua arah, hati-hati dan waspada terhadap keadaan sekeliling. Pilih lokasi pembuatan deskripsi yang baik, sehingga deskripsi yang dihasilkan baik dan benar, serta mencerminkan data detail yang ingin ditonjolkan. Dekati obyek yang akan dideskripsi.
Jika mendeskripsi tanah penutup, limonite, saprolite atau bedrock, ambillah sample tersebut, pegang, rasakan dan amatilah sifat fisik obyek yang dideskripsi. Gunakan alat bantu deskripsi, yaitu loupe, pen magnet, scratcher dan magnetometer. Apabila ada yang perlu diukur dimensinya, ukurlah dengan pita ukur.
Baca juga: Proses Terbentuknya Nikel
Apabila ada struktur yang sanggup diukur, contohnya fracture, joint, vein, veinlet ukurlah dengan menggunakan kompas geologi. Rekamlah/catatlah sebanyak mungkin dan sedapat mungkin semua data yang dianggap perlu, lantaran harus diingat, sekali kita telah meninggalkan suatu titik/lokasi pengamatan, ialah sangat sulit, tidak efektif dan tidak efisien untuk kembali ke lokasi tersebut.
Melakukan Sampling
Gunakan alat pelindung diri standard (safety glasses, safety shoes, safety helmet, safety hand gloves, safety clothes dan safety vest), tetap aktifkan radio komunikasi dua arah. Hati-hati dan waspada terhadap keadaan sekeliling, pilih lokasi pengambilan sample yang baik, sehingga sample yang dihasilkan representatif, serta mencerminkan data detail yang ingin ditonjolkan. Pastikan posisi badan dan pijakan kaki ketika melaksanakan sampling ialah aman, agar terhindar dari bahaya.
Ambillah sample sesuai yang diperlukan, apabila mengambil sample nikel laterit berupa soft material (soil, limonite atau soft saprolite), ambillah kira-kira 2 kg dan masukkan ke kantong sample. Apabila mengambil sample hard material (boulder, rocky saprolite atau bedrock), ambillah seukuran 2x kepalan tangan dan masukkan ke kantong sample. Beri tanda pengenal di kantong sample dengan spidol anti air. Cantumkan: Lokasi sampling, no.sample, tanggal sampling, jenis sample.
Plot Lokasi Pengamatan di Peta
Tetap gunakan alat pelindung diri standard (safety shoes, safety helmet, safety hand gloves, safety clothes dan safety vest). Tetap aktifkan radio komunikasi dua arah, hati-hati dan waspada terhadap keadaan sekeliling. Plot lokasi pengamatan di peta dengan menyesuaikan arah utara bekerjsama di lapangan dan di peta dengan pemberian kompas dan juga GPS untuk mengetahui koordinat. Plotting di peta sanggup dilakukan dengan orientasi terhadap medan sekitar untuk membandingkan kondisi bekerjsama di lapangan, dibandingkan dengan peta.
Baca juga: Perusahaan Tambang Nikel di Indonesia
Plotting di peta sanggup juga dilakukan dengan menggunakan alat bantu GPS. Untuk menggunakaan GPS, carilah/buatlah sehingga lokasi pengamatan menjadi area terbuka yang memungkinkan sinyal satelit sanggup diterima oleh GPS. Apabila kondisi sekitar lokasi pengamatan belum "terbuka", pakailah bendo untuk membersihkan dan menciptakan area tersebut lebih terbuka. Plot hal-hal yang diharapkan dengan instruksi dan symbol yang terang dan lazim dipakai untuk memudahkan orang lain membaca dan mengerti peta tersebut.
Memberi Tanda Pengenal di Lokasi Pengamatan/Sampling
Gunakan alat pelindung diri standard (safety shoes, safety helmet, safety hand gloves, safety clothes dan safety vest). Tetap aktifkan radio komunikasi dua arah, Hati-hati dan waspada terhadap keadaan sekeliling. Setelah semua tahapan mapping diatas telah selesai, info berupa: No.stasiun pengamatan, nama daerah, tanggal pengamatan, jenis sampling yang dilakukan harus dituliskan pada pita berwarna (pita survey) dengan menggunakan spidol anti air. Pita tersebut kemudian diikatkan pada batang kayu/pohon yang besar lengan berkuasa dan keras, dan dianggap berumur cukup panjang.
Pulang ke Basecamp/Kantor
Gunakan alat pelindung diri standard (safety shoes, safety helmet, safety hand gloves, safety clothes dan safety vest). Tetap aktifkan radio komunikasi dua arah, berjalan dengan kecepatan yang cukup, tidak terburu-buru, tidak berlari-lari. Pastikan semua peralatan tidak ada yang tertinggal di lapangan. Semua data yang telah direkam/dicatat/dideskripsi beserta sample yang telah diambil, dibawa pulang dengan cara kondusif hingga hingga ke basecamp/kantor.
Gunakan GPS dan kompas untuk memandu arah perjalanan. Plot jalur perjalanan yang dilalui agar selalu sanggup dibandingkan dengan rute yang telah direncanakan. Waspada pada tempat yang mungkin terdapat hewan buas, ular atau serangga berbahaya contohnya semak belukar yang sering terdapat ular, pohon yang terdapat sarang lebah, atau tempat yang mungkin terdapat buaya, dll.
Baca juga: Standard Prosedur Eksplorasi Nikel
Apabila terjadi hujan lebat dan petir, segera cari tempat berlindung yang aman, istirahatlah sejenak hingga keadaan reda dan dirasa kondusif untuk melanjutkan perjalanan. Berhati-hatilah selama dalam perjalanan pulang ke basecamp/kantor agar tidak terpeleset, tergelincir, terjatuh, tertimpa kayu/pohon, atau tersandung akar kayu/pohon.
Laporan Hasil Pemetaan Geologi
Laporan dibentuk pada ketika kegiatan pemetaan geologi lapangan telah simpulan dilakukan. Laporan ini berisi data hasil kegiatan lapangan yaitu diantaranya data litologi, gemorfologi, struktur, dan potensi materi galian.
Posting Komentar untuk "Prosedur Pemetaan Geologi Nikel Laterit"