Batu Kuarsit Dan Proses Pembentukannya
Apa itu Batu Kuarsit ? - Kuarsit yaitu batuan metamorf tidak berfoliasi (non-foliated) yang hampir tersusun seluruhnya oleh mineral kuarsa. Batuan ini sanggup terbentuk dikala batupasir yang kaya kuarsa diubah oleh panas, tekanan, dan acara kimia akhir proses metamorfosis.
Kondisi ini menjadikan terjadinya pengkristalan butiran pasir bersamaan dengan semen silikanya. Proses ini selanjunya menghasilkan ikatan yang sangat besar lengan berkuasa antar butir kuarsa tersebut. Kuarsit dengan struktur kristal yang demikian membuatnya menjadi keras, kuat, dan menjadi semakin resisiten. Inilah salah satu karakteristik utama yang membedakan kerikil kuarsit dengan batupasir.
Baca juga : Macam-macam Jenis Batuan Metamorf dan Contohnya
Baca juga: Apa itu Batu Marmer ?
Kuarsit yang lebih banyak didominasi tersusun atas mineral kuarsa menciptakan batuan tersebut mempunyai tingkat kekerasan sekitar 7 pada skala Mohs. Kekuatan yang ekstrim menciptakan batuan tersebut pada masa lampau banyak dipakai sebagai alat penumbuk. Pecahannya yang konkoidal memungkinkan kuarsit sanggup dibuat menjadi alat pemotong menyerupai kapak dan mata tombak.
Kuatnya tekanan pada batas lempeng akan menghasilkan lipatan serta patahan (sesar) dan juga penebalan kerak, yang selanjutnya membentuk pegunungan. Kuarsit merupakan jenis batuan yang sangat penting pada pegunungan lipatan di seluruh dunia.
Baca juga : Apa itu Batu Genes (Gneiss) ?
Kuarsit merupakan salah satu batuan yang paling resisiten di permukaan bumi. Ketika suatu pegunungan mengalami pelapukan dan erosi, batuan yang lainnya akan gampang hancur sedangkan kuarsit masih tetap bertahan. Inilah sebabnya mengapa kuarsit sering ditemukan di puncak-puncak hingga pada sisi-sisi pegunungan.
Tidak menyerupai feldspar yang gampang lapuk menjadi lempung (tanah), kuarsit sangat jarang membentuk tanah. Apabila batuan ini pecah, kuarsit masih akan tetap konsisten berbentuk kuarsa. Inilah yang menciptakan kuarsit tidak sanggup berkontribusi dalam hal pembentukan tanah (soil). Kuarsit sering ditemukan sebagai batuan dasar yang terbuka dengan sedikit ataupun tanpa lapisan epilog tanah.
Baca juga: Apa itu Batu Sabak (Slate) ?
Contohnya dalam bidang konstruksi, sebagai kerikil pecah seharusnya kuarsit menjadi batuan yang lebih unggul lantaran tingkat kekerasannya jauh lebih besar dibandingkan jenis kerikil pecah yang lain (basalt, andesit, gamping, dsb). Akan tetapi lantaran sifatnya yang terlalu keras menciptakan penggunaannya justru dibatasi lantaran alasan sanggup mengakibatkan keausan berat pada alat pemecah kerikil (crusher).
Kondisi ini menjadikan terjadinya pengkristalan butiran pasir bersamaan dengan semen silikanya. Proses ini selanjunya menghasilkan ikatan yang sangat besar lengan berkuasa antar butir kuarsa tersebut. Kuarsit dengan struktur kristal yang demikian membuatnya menjadi keras, kuat, dan menjadi semakin resisiten. Inilah salah satu karakteristik utama yang membedakan kerikil kuarsit dengan batupasir.
Baca juga : Macam-macam Jenis Batuan Metamorf dan Contohnya
Ciri-ciri dan Sifat Fisik Batu Kuarsit
Kuarsit pada umumnya berwarna putih abu-abu. Akan tetapi beberapa diantaranya sanggup berwarna merah muda, merah, ataupun ungu lantaran adanya element pengotor berupa oksida besi. Elemen pengotor lainnya juga sanggup mengakibatkan kerikil kuarsit menjadi berwarna kuning, orange, coklat, hijau ataupun biru.Baca juga: Apa itu Batu Marmer ?
Kuarsit yang lebih banyak didominasi tersusun atas mineral kuarsa menciptakan batuan tersebut mempunyai tingkat kekerasan sekitar 7 pada skala Mohs. Kekuatan yang ekstrim menciptakan batuan tersebut pada masa lampau banyak dipakai sebagai alat penumbuk. Pecahannya yang konkoidal memungkinkan kuarsit sanggup dibuat menjadi alat pemotong menyerupai kapak dan mata tombak.
Macam-macam bentuk kerikil kuarsit. |
Proses Terbentuknya Batu Kuarsit
Sebagian besar kuarsit terbentuk selama acara pembentukan pegunungan di batas lempeng konvergen. Batupasir yang lebih awal terdeposisi selanjut akan termetamorfosis membentuk kuarsit akhir acara di batas lempeng tersebut.Kuatnya tekanan pada batas lempeng akan menghasilkan lipatan serta patahan (sesar) dan juga penebalan kerak, yang selanjutnya membentuk pegunungan. Kuarsit merupakan jenis batuan yang sangat penting pada pegunungan lipatan di seluruh dunia.
Baca juga : Apa itu Batu Genes (Gneiss) ?
Kuarsit merupakan salah satu batuan yang paling resisiten di permukaan bumi. Ketika suatu pegunungan mengalami pelapukan dan erosi, batuan yang lainnya akan gampang hancur sedangkan kuarsit masih tetap bertahan. Inilah sebabnya mengapa kuarsit sering ditemukan di puncak-puncak hingga pada sisi-sisi pegunungan.
Tidak menyerupai feldspar yang gampang lapuk menjadi lempung (tanah), kuarsit sangat jarang membentuk tanah. Apabila batuan ini pecah, kuarsit masih akan tetap konsisten berbentuk kuarsa. Inilah yang menciptakan kuarsit tidak sanggup berkontribusi dalam hal pembentukan tanah (soil). Kuarsit sering ditemukan sebagai batuan dasar yang terbuka dengan sedikit ataupun tanpa lapisan epilog tanah.
Kegunaan Batu Kuarsit
Kuarsit mempunyai keragaman kegunaan baik itu dalam bidang konstruksi, manufaktur, arsitektur, dan seni dekoratif. Meskipun sifat-sifatnya lebih unggul dari batuan lainnya, penggunaan kuarsit selalu dibatasi lantaran aneka macam alasan.Baca juga: Apa itu Batu Sabak (Slate) ?
Contohnya dalam bidang konstruksi, sebagai kerikil pecah seharusnya kuarsit menjadi batuan yang lebih unggul lantaran tingkat kekerasannya jauh lebih besar dibandingkan jenis kerikil pecah yang lain (basalt, andesit, gamping, dsb). Akan tetapi lantaran sifatnya yang terlalu keras menciptakan penggunaannya justru dibatasi lantaran alasan sanggup mengakibatkan keausan berat pada alat pemecah kerikil (crusher).
Posting Komentar untuk "Batu Kuarsit Dan Proses Pembentukannya"