Pentingnya Pendidikan Agama Bagi Anak
Pendidikan merupakan kunci kesuksesan masa depan seseorang. Pendidikan sanggup dibagi menjadi pendidikan formal dan pendidikan informal. Pendidikan formal yaitu pendidikan yang ditempuh di banyak sekali jenjang sekolah formal baik negeri maupun swasta. Sedangkan pendidikan informal atau nonformal diperoleh di rumah melalui orang tua, di lingkungan sekitar, di daerah mengaji, dan lain sebagainya. Banyak orang renta yang mendambakan kesuksesan anaknya dengan memperlihatkan pendidikan formal yang terbaik dengan menyekolahkan anak-anaknya di sekolah favorit. Orang renta menganggap pendidikan formal sabagai pendidikan yang paling penting dan menomor-duakan pendidikan agama pada anak.
Pendidikan formal memang penting, dengan pendidikan formal yang baik, anak sanggup memperoleh banyak sekali macam gelar mulai dari sarjana, magister, maupun doktor. Dengan gelar-gelar tersebut orang renta berharap sanggup meningkatkan kualitas hidup anak-anaknya. Bahkan banyak orang renta yang menyekolahkan anaknya sampai luar negeri dengan biaya milyaran demi gelar-gelar yang lebih bergengsi. Seseorang yang berpendidikan tinggi sanggup menjadi dokter, pilot, pengusaha, bahkan presiden. Namun semua itu tidak akan tepat tanpa didasari dengan pendidikan agama yang berpengaruh semenjak dini. Mengapa demikian?
Jawabannya sederhana, bahwa agama memperlihatkan panduan bagi seseorang dalam menjalani kehidupan. Agama mengajarkan seseorang melaksanakan perbuatan baik dan meninggalkan perbuatan buruk. Dengan mengetahui dan paham akan anutan agama, seseorang tidak akan melaksanakan perbuatan yang menyimpang dan merugikan orang lain. Orang tersebut akan selalu ingat, bahwa Tuhan YME selalu dalam keadaan mengawasi hamba-hambanya dan mencatat segala perbuatnnya.
Misalnya saja seorang pengusaha yang mempunyai banyak sekali macam bidang perjuangan dengan korporasi yang sangat besar. Bila beliau tidak paham ihwal konsep baik dan buruk, dan tidak menganggap bahwa dirinya selalu diawasi sang pencipta, maka perbuatannya akan semena-mena. Dia akan sering berbohong kepada rekan bisnisnya hanya untuk mendapat keuntungkan yang berlimpah. Memaksa karyawannya bekerja memenuhi sasaran tanpa memperhatikan kebutuhan karyawannya. Hal tersebut mungkin akan mendatangkan banyak keuntungan, namun laba yang tidak berkah.
Berbeda dengan seorang pengusaha yang paham agama. Tindakannya akan selalu didasari baik dan buruk, tidak hanya memperhatikan laba semata. Dia tidak akan berbohong dalam usahanya, beliau akan berlaku baik pada karyawannya alasannya yaitu beliau percaya bahwa semua yang beliau miliki hanyalah titipan belaka, bukan miliknya. Perbuatannya selalu diarahkan untuk tidak melanggar aturan-aturan agama. Mungkin laba yang diperolehnya secara nominal tidak sebanyak pengusaha pertama tadi, namun keberkahan rejeki yang beliau peroleh akan membuat hidupnya lebih senang dan lebih nyaman.
Pemahaman ihwal agama harus ditanamkan semenjak dini oleh orang renta kepada anak-anaknya. Karena orang renta yaitu pendidik pertama bagi anak, dari orang tua-lah anak mempelajari hal-hal fundamental dalam hidupnya. Orang renta juga harus sanggup menyeimbangkan pendidikan formal dengan pendidikan agama bagi anak. Tidak hanya disekolahkan di sekolah favorit, namun anak juga harus diarahkan berguru agama di daerah yang berkualitas. Pendidikan formal yang tidak diimbangi dengan agama yang baik akan membuat sosok-sosok yang tidak perduli dengan orang lain, yang hanya mementingkan dirinya sendiri.
“Agama tanpa ilmu buta, sedangkan ilmu tanpa agama itu sesat”
Makara pendidikan formal dan pendidikan agama harus dijalankan secara seimbang supaya keduanya sanggup saling melangkapi dalam mencapai kesuksesan. Bukankah kesuksesan itu tidak hanya dibutuhkan di dunia saja, namun juga dibutuhkan diperoleh di alam setelah kehidupan. Maka dari itu marilah kita didik bawah umur kita, adik-adik kita ihwal agama semenjak dini, namun juga harus selaras dengan pendidikan formal yang baik.
Posting Komentar untuk "Pentingnya Pendidikan Agama Bagi Anak"