Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pautan, Pindah Silang, Dan Gagal Berpisah Pada Kromosom

Pautan, pindah silang, dan gagal berpisah merupakan kejadian yang terjadi ketika sel-sel mengalami pembelahan meiosis (pembelahan sel untuk menghasilkan gamet) untuk menghasilkan gamet. Pautan dan pindah silang umum terjadi pada pembelahan meiosis. Sedangkan gagal berpisah merupakan kejadian langka yang sanggup mengakibatkan kelainan pada gamet yang dihasilkan.
Penjelasan untuk masing-masing kejadian ialah sebagai berikut.

Pautan


Gen-gen yang terletak pada lokus (tempat) yang berdekatan pada kromosom yang sama akan tetap bersama ketika diturunkan kepada keturunannya. Sebagai rujukan ialah gen untuk warna merah buah apel dan gen untuk daun berbulu. Kedua gen tersebut terletak berdekatan pada kromosom yang sama, alhasil kedua sifat tersebut tidak akan terpisahkan dalam pembentukan gamet sehingga akan diturunkan tolong-menolong pada keturunan berikutnya.

Apabila gen-gen tersebut letaknya berjauhan, semakin kecil kemungkinan terjadinya pautan alasannya ialah adanya kejadian pindah silang yang akan dijelaskan nanti.

Pada proses miosis, kromosom yang telah mengganda akan ditarik menuju kutup yang berlawanan. Apabila kedua gen terletak dalam kromosom yang sama dan berdekatan, maka kedua gen tersebut akan ditarik menuju kutup yang sama.
Perhatikanlah skema di bawah ini.

 dan gagal berpisah merupakan kejadian yang terjadi ketika sel Pautan, Pindah Silang, dan Gagal Berpisah pada Kromosom

Gen G dan L terletak pada kromosom yang sama dan letaknya berdekatan, begitu pula dengan gen g dan l. Sehingga gen G dan L tidak akan terpisah ketika terjadi meiosis, demikian juga yang terjadi pada gen g dan l.

Pindah Silang


Pindah silang merupakan kejadian saling bertukarnya lengan kromosom homolog (memiliki bentuk dan ukuran sama) ketika profase meiosis I alasannya ialah letaknya yang sangat berdekatan. Saat profase meiosis I, kromosom homolog  yang masing-masingnya telah mengganda akan saling melekat dan membentuk tetrad. Tetrad ialah keadaan dimana kromosom homolog yang telah mengganda saling melekat pada belahan sentromer sehingga nampak menyerupai empat kromosom yang bersatu.

Saat terbentuk tetrad ini, lengan-lengan kromosom akan terletak berhimpitan sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran lengan antar kromosom homolog. Pertukaran yang terjadi antar kromosom sanggup mengakibatkan munculnya variasi yang berbeda pada gamet yang dihasilkan. Peristiwa pindah silang inilah yang mengakibatkan pasangan suami istri tidak mempunyai empat anak dengan wajah yang sama, masing-masing mempunyai wajah yang berbeda dan khas.
Perhatikanlah skema di bawah ini.

 dan gagal berpisah merupakan kejadian yang terjadi ketika sel Pautan, Pindah Silang, dan Gagal Berpisah pada Kromosom

Kromosom homolog membentuk persilangan lengan sehingga sanggup saling bertukar lengan. Kromosom awal yang berisi gen G dan L akan bertukar lengan dengan kromosom homolognya yang berisi gen g dan l. Hal ini mengakibatkan munculnya kromosom rekombinan yang berisi gen G dan l, serta g dan L. Titik persilangan antar dua kromosom tersebut dinamakan dengan kiasma.


Gagal Berpisah


Saya ulangi lagi, pada pembelahan meiosis, kromosom yang telah mengganda akan ditarik menuju kutup yang berlawanan. Kromosom tersebut ditarik oleh benang spindel yang melekat pada belahan sentromer. Normalnya, kromosom akan terpisah secara merata ketika ditarik menuju kutup yang berlawanan. Satu kopian kromosom akan ditarik ke arah tertentu dan kopian yang lain akan ditarik ke arah yang berlawanan. Namun kadang-kadang ada kejadian dimana benang spindel tidak bisa menarik kromosom sehingga kromosom yang telah mengganda tertarik semua ke salah satu kutup. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya penambahan atau pengurangan kromosom pada gamet yang terbentuk.

Apabila kejadian gagal berpisah ini hanya terjadi pada satu atau sedikit kromosom saja, akan menghasilkan kelainan yang disebut aneuploidi, yaitu penambahan atau pengurangan jumlah kromosom. Gamet insan yang normalnya berjumlah 23 sanggup bertambah menjadi 24, dan bisa berkurang hanya 22 pada gamet lainnya.

Namun apabila kejadian ini erjadi pada seluruh set kromosom, akan menghasilkan kelainan yang disebut euploid, yaitu penambahan set kromosom. Gamet yang terbentuk sanggup mempunyai 46 kromosom alasannya ialah semua kromosom yang telah mengganda tidak berpisah. Pembahasan wacana aneuploidi dan euploidi akan aku jelaskan lebih lanjut dalam artikel wacana mutasi.
Perhatikanlah skema di bawah ini, untuk citra wacana gagal berpisah.

 dan gagal berpisah merupakan kejadian yang terjadi ketika sel Pautan, Pindah Silang, dan Gagal Berpisah pada Kromosom

Peristiwa gagal berpisah sanggup menghasilkan keadaan yang menguntungkan atau merugikan. Gagal berpisah pada kromosom nomor 21 pada insan sanggup mengakibatkan kelainan sindrom down, yaitu keterbelakangan mental yang dicirikan dengan wajah yang khas. Gagal berpisah dimanfaatkan dalam dunia pertanian untuk menghasilkan buah-buah tanpa biji.

Pada proses pembentukan gamet, petani menunjukkan zat kimia kolkisin untuk memicu kejadian gagal berpisah. Gagal berpisah akan mengakibatkan gamet yang terbentuk bersifat diploid (2n). Apabila gamet diploid ini dikawinkan (disatukan) dengan gamet haploid (1n) akan menghasilkan keturunan triploid (3n). Individu triploid pada flora biasanya mempunyai buah besar dan tidak berbiji yang sangat diminati oleh pasar. Buah semangka tanpa biji merupakan hasil rekayasa dengan kolkisin yang telah banyak beredar dipasaran. 

Posting Komentar untuk "Pautan, Pindah Silang, Dan Gagal Berpisah Pada Kromosom"