Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Operon : Pengertian Dan Struktur

Mungkin banyak dari pembaca yang masih absurd dengan kata operon, sebab memang pembahasan ihwal operon gres diberikan di sekolah tinggi tinggi tingkat akhir. Pada kesempatan ini, saya akan sedikit menjelaskan ihwal apa dan bagaimana operon itu. Bila kita membahas operon kita berarti membicarakan ihwal suatu struktur khusus pada DNA makhluk hidup.

Operon ialah sekumpulan gen bersebelahan yang kerjanya diatur oleh sebuah promoter. 

Sebelum menjelajah lebih jauh ihwal operon saya akan sedikit mengingatkan ihwal struktur suatu gen. Di awal suatu gen akan terdapat sturktur yang disebut promoter dan diakhir gen tersebut terdapat terminator. Kaprikornus urutannya ialah promoter – gen – terminator. Promomoter merupakan daerah yang akan dikenali oleh enzim RNA polimerase sebagai tanda dimulainya transkripsi. Sedangkan terminator merupakan cuilan yang akan dikenali DNA polimerase sebagai tanda berakhirnya transkripsi.

Bagi anda yang belum paham apa itu transkripsi, silahkan baca artikel berikut.
Langkah Sintesis Protein

Awalnya diketahui bahwa tiap satu gen akan diatur satu promoter dan terminator, namun belakangan ditemukan adanya beberapa gen yang diatur satu promoter dan terminator saja yang lalu disebut dengan istilah operon. Ibaratnya ialah satu tombol yang akan menghidupkan beberapa televisi sekaligus. Tombol ini saya ibaratkan dengan promoter dan televisi saya ibaratkan dengan gen.
Bagian lengkap suatu operon ialah sebagai berikut.

Struktur suatu operon, pola di atas merupakan operon trp pada bakteri. Suatu operon tersusun atas promoter, operator, gen-gen, dan terminator (disini terminator tidak ditunjukkan). Di awal promoter terdapat gen pengatur (regulatory gene) yang akan menghasilkan protein repressor.

Penjelasan:
  • Operon akan diawali oleh promoter yang menjadi daerah yang dikenali enzim RNA polimerase untuk memulai proses transkripsi.
  • Selanjutnya di dalam promoter atau sehabis promoter akan terdapat operator yang memilih aktif tidaknya transkripsi.
  • Selanjutnya terdapat beberapa gen dalam operon tersebut.
  • Di simpulan gen terdapat terminator yang menjadi tanda berakhirnya transkripsi.

Proses transkiripsi akan berlangsung apabila RNA polimerase sanggup bekerja di sepanjang gen yang terdapat pada operon tersebut. RNA polimerase awalnya akan melekat pada cuilan promoter, namun RNA polimerase gres sanggup aktif apabila operator memperbolehkan RNA polimerase tersebut bekerja. Operator akan mengatur kapan boleh dilakukan transkripsi dan kapan dilarang dilakukan transkripsi.

Sebagai pola ialah operon trp yang terdapat pada basil Escherichia coli. Operon ini mengandung gen-gen yang berperan dalam sintesis asam amino triptophan. Operon ini aktif dikala basil hidup di daerah yang miskin kandungan triptophan.

Kurangnya kadar triptophan akan mengaktifkan operon ini, sedangkan kelebihan triptophan akan menonaktifkan-nya. Dalam keadaan miskin triptophan, operator aktif sehingga akan memperbolehkan DNA polimerase untuk bekerja mentranskripsi gen-gen supaya sanggup dibuat enzim pensintesis triptophan. Namun dikala kadar triptophan dalam sel tinggi, triptophan itu sendiri yang akan menjadi penyebab transkripsi berhenti dengan cara bergabung dengan repressor dan melekat pada operator.

Kelebihan kadar triptophan akan menciptakan operon trp tidak aktif. Repressor akan menyatu dengan corepressor dan menciptakan cuilan operator tidak aktif.

Triptophan berperan sebagai co-repressor yang akan bergabung dengan protein khusus yang disebut repressor dan melekat pada operator. Karena menempelnya repressor inilah, RNA polimerase menjadi terhalang sehingga transkripsi terhenti dan pembentukan triptophan secara otomatis terhenti.
Contoh di atas merupakan prosedur umpan balik negatif yang mengatur kerja dari operon. Tidak adanya triptophan akan mengaktifkan operon trp, dan kadar triptophan yang berlebhan akan menonaktifkan operon tersebut.

Contoh lainnya ialah operon lac pada bakteri. Pada operon tersebut terdapat gen-gen yang berperan dalam katabolisme laktosa. Bakteri sesungguhnya lebih menyukai gluosa dibandingkan dengan laktosa. Namun dalam kondisi glukosa langka dan banyak laktosa, basil akan menghasilkan enzim-enzim untuk mencerna laktosa tersebut.

Ketika tidak terdapat laktosa, operon lac tidak aktif sebab cuilan operator ditempeli oleh repressor. Repressor akan lepas apabila ada laktosa yang bergabung dengan repressor tersebut.

Dalam keadaan normal (banyak glukosa), operator akan ditempeli oleh repressor yang menghalangi proses transkripsi. Namun dikala kadar laktosa meningkat dan glukosa berkurang, laktosa yang masuk ke dalam sel basil akan melekat pada repressor sehingga membuatnya terlepas dari operator. Lepasnya repressor dari operator ini akan mengakibatkan proses transkripsi sanggup berlangsung untuk membentuk enzim-enzim yang diharapkan dalam mencerna laktosa.

Sekilas klarifikasi ihwal operon, semoga pembaca sanggup memahami.

Apabila ada pertanyaan silahkan tinggalkan pada cuilan komentar di bawah artikel.

Posting Komentar untuk "Operon : Pengertian Dan Struktur"