Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kupu-Kupu Raja, Si Manis Yang Beracun

Anda tentu tahu banyak ular mempunyai bisa yang berbahaya bagi tubuh, atau katak yang bisa mengeluarkan lendir beracun, ataupun jamur beracun yang bisa menghasilkan halusinasi. Namun pernahkah anda mendengar wacana kupu-kupu beracun?

Spesies kupu-kupu Raja (Danaus plexipus), dikenal mempunyai warna sayap yang indah. Warna oranye dalam sayapnya dengan kombinasi garis hitam dan bercak-bercak putih sungguh bagus dipandang mata. Walupun demikian ia dikenal sebagai kupu-kupu yang mengandung beracun, yang bisa menciptakan burung dan binatang pemakan serangga lain menghindarinya. 

Racun yang terkandung di dalam badan kupu-kupu raja tidak bersifat mematikan, hanya menimbulkan sensasi rasa yang sangat tidak yummy bagi predatornya sehingga menjauhi kupu-kupu tersebut.

Kupu-kupu raja (Danaus plexipus)

Berbeda dengan ular atau katak yang bisa menghasilkan racun sendiri, kupu-kupu ini tidak bisa menghasilkan racun sendiri. Racun yang dimilikinya berasal dari racun yang terkandung dalam daun biduri (Calotropis gigantea). Kupu raja akan meletakkan telur pada daun tanaman biduri. Saat menetas, ulat akan memakan daun biduri yang mengandung senyawa racun dalam getahnya. 

Racun yang terkandung di dalamnya merupakan jenis dari  cardiac glycoside, senyawa aktif yang sanggup meningkatkan laju denyut jantung. Ulat akan menyimpan racun tersebut dalam tubuhnya dan dipakai untuk pertahanan terhadap serangan predator. 

Biduri (Calotropis gigantea)

Cardiac glycoside, racun dalam badan kupu-kupu raja

Saat ulat berubah menjadi menjadi kepompong lalu menjadi kupu-kupu dewasa, kandungan racun dalam badan ulat tetap dipertahankan dalam badan kupu-kupu dewasa. Dengan adanya racun ini, kupu raja menjadi kondusif dari ancaman binatang pemakan serangga. Suatu bentuk pertahanan diri yang luar biasa.


Ulat kupu-kupu raja
Kepompong kupu-kupu raja

Posting Komentar untuk "Kupu-Kupu Raja, Si Manis Yang Beracun"