Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Filum Arthropoda

Arthropoda merupakan hewan-hewan yang mempunyai ciri khusus berupa kaki beruas-ruas. Kaki arthropoda mempunyai persendian yang memungkinkan mereka sanggup bergerak dan menggenggam masakan dengan baik. Selain itu, mereka juga mempunyai eksoskeleton (rangka luar) keras yang terbuat dari zat kitin, eksoskeleton ini melindunginya dari gangguan lingkungan dan binatang lain. Kupu-kupu, semut, lebah, dan udang yakni arthropoda yang umum di sekitar kita.

Filum arthropoda mempunyai anggota paling berlimpah di muka bumi. Jumlah jenis arthropoda lebih banyak dibandingkan jumlah total seluruh jenis dari filum binatang yang lain. Mereka hidup di darat, air tawar, juga lautan di semua wilayah di bumi. Kesukesan jumlah mereka disebabkan adanya persendian dan eksoskeleton yang sangat berkhasiat dalam kehidupan, selain lantaran daya reproduksinya yang juga tinggi.

Struktur tubuh

Arthropoda mempunyai otak sederhana pada kepalanya yang berlanjut dengan ganglion saraf pada cuilan ventral tubuhnya, namun sentra saraf arthropoda terletak pada ganglion sarafnya. Apabila kepala arthropoda di ambil (dipotong), mereka masih sanggup hidup menyerupai biasa hanya saja mereka tidak bisa makan dan minum. Seperti kecoa yang dipotong kepalanya, mereka masih sanggup hidup namun karenanya akan mati sehabis sekitar 10 hari lantaran kehausan.

hewan yang mempunyai ciri khusus berupa kaki beruas Filum Arthropoda


Arthropoda mempunyai 2 jenis mata yaitu mata beragam dan mata tunggal. Mata beragam yakni adonan dari banyak unit mata yang disebut omatidium. Ratusan bahkan ribuan omatidium akan saling menempal dan membangun struktur mata majemuk. Arthropoda yang mempunyai mata beragam antara lain kupu-kupu dan capung. Mata tunggal pada arthropoda mempunyai nama oseli, arthropoda yang mempunyai mata tunggal yakni laba-laba dan kalajengking. Beberapa arthropoda mempunyai kedua jenis mata tersebut (kompleks dan tunggal) dalam satu individu.

Arthropoda mempunyai peredaran darah terbuka, jantung memompa darah mengalir dalam jaringan tanpa melewati pembuluh darah. Organ pernapasan arthropoda darat umumnya yakni trachea, yaitu akses bercabang yang menjalar di tubuhnya. Terakhea mempunyai lubang yang di sebut spirakel yang terdapat pada cuilan sekitar perut arthropoda. Dari spirakel inilah udara masuk dan mengalir dalam trachea. Trakhea dimiliki oleh belalang dan serangga lain, sedangkan laba-laba mempunyai organ pernapasan berupa paru-paru buku. Arthropoda air menyerupai kepiting dan udang bernapas dengan insang.

Alat ekskresi artropoda berupa tubulus Malpighi, yaitu saluran-saluran halus yang menyaring cairan badan dan membuang hasil ekskresi menuju akses pencernaan. Saluran pencernaannya sendiri masih cukup sederhana, berupa akses lurus dari lisan dan berakhir di anus.

Reproduksi

Arthropoda umumnya mempunyai jenis kelamin yang terpisah. Jantan akan melaksanakan kopulasi untuk menyuntikkan sperma ke dalam badan betina dan pembuahan akan terjadi dalam badan betina (internal). Hewan-hewan ini bisa menghasilkan telur dalam jumlah melimpah, puluhan bahkan ratusan telur sanggup dihasilkan dalam sekali proses perkawinan. Arthropoda mempunyai masa hidup yang bervariasi, semakin besar ukuran tubuhnya semakin panjang pula masa hidupnya.

Peran arthropoda

Arthropoda mempunyai tugas penting dalam kehidupan manusia. Udang, lobster, dan kepiting yakni arthropoda air yang sering dikonsumsi insan lantaran rasanya yang lezat. Kupu-kupu dan lebah menjadi binatang yang membantu petani dalam penyerbukan tanamam pertanian. Namun berbagai jenis arthropoda yang menjadi hama pertanian dan menjadi binatang pengganggu manusia. Belalang dan ulat bulu yakni musuh petani lantaran memakan tanaman mereka. Nyamuk dan kutu busuk menghisap darah insan dan seringkali menyebabkan banyak penyakit menyerupai gatal-gatal dan alergi.

Penggolongan arthropoda

Filum arthropoda dibedakan menurut morfologi dan daerah hidupnya menjadi 4 subfilum yaitu chelicerata, myriapoda, hexapoda, dan crustacea.

Subfilum chelicerata

Chelicerata yakni hewan-hewan yang mempunyai alat makan berupa chelisera yang berbentuk menyerupai taring. Hewan-hewan dalam subfilum ini tidak mempunyai antena dan matanya berupa mata tunggal (oceli). Chelicerata mempunyai badan berupa cepalothorak (kepala dan dada menyatu) dan abdomen (perut). Subfilum chelicerata dikelompokkan lagi menjadi beberapa kelas sebagai berikut.

Kelas arachnida
hewan yang mempunyai ciri khusus berupa kaki beruas Filum Arthropoda
Laba-laba
Hewan arachnida mempunyai chelisera sebagai alat makan, di dekatnya biasanya terdapat pedipalpi yang berfungsi sebagai alat potong. Alat potong ini mengalami modifikasi menjadi capit pada kalajengking. Kelas ini beranggotakan ordo opiliones, scorpiones, araneae, dan acari. Ordo piliones beranggotakan dady longlegs, scorpiones beranggotakan kalajengking, araneae beranggotakan laba-laba, sedangkan acari beranggotakan kutu dan kutu busuk.

Kelas merostomata
hewan yang mempunyai ciri khusus berupa kaki beruas Filum Arthropoda
Mimi
Merostomata yakni kelompok hewan-hewan bahari dengan bentuk menyerupai cakram dengan organ mirp ekor (telson) yang lancip dan agak panjang. Anggota kelas ini yakni mimi yang merupakan binatang prasejarah yang telah ada semenjak jaman dahulu kala.


Kelas pycnogonida
hewan yang mempunyai ciri khusus berupa kaki beruas Filum Arthropoda
Laba-laba laut
Kelas ini yakni kelompok untuk laba-laba laut. Hewan menyerupai laba-laba berukuran kecil yang hidup di laut. Mereka umumnya yakni benalu pada binatang lain atau predator pemakan anemon.



Subfilum myriapoda

hewan yang mempunyai ciri khusus berupa kaki beruas Filum Arthropoda
Kelabang
Hewan-hewan dalam kelas ini mempunyai berbagai kaki. Subfilum ini beranggotakan kelompok chilopoda dan diplopoda. Ordo chilopoda yakni hewan-hewan yang mempunyai sepasag kaki di setiap segmen tubuhnya menyerupai kelabang, sedangkan ordo diplopoda yakni binatang yang mempunyai 2 pasang kaki di setiap segmen tubuhnya menyerupai kaki seribu.

Subfilum crustacea

Crustacea yakni binatang arthropoda yang hidup di air, contohnya kepiting, udang, lobster, dan bernakel. Crustacea bernapas dengan insang dan mempunyai dua pasang antena sebagai organ pendeteksi lingkungan sekitar. Tubuh crustacean terdiri atas cephalotorak dan abdomen. Subfilum ini mempunyai berbagai anggota dengan bermacam-macam kelas, yang paling populer dari subfilum ini yakni kelas decapoda.

Kelas decapoda
hewan yang mempunyai ciri khusus berupa kaki beruas Filum Arthropoda
Lobster
Decapoda yakni arthropoda air yang mempunyai sepuluh kaki jalan, yaitu kaki yang dipakai untuk berjalan (bedakan dengan kaki renang). Anggota kelas ini yakni udang, kepiting, dan lobster.

Subfilum hexapoda

Hexapoda yakni hewan-hewan yang mempunyai 6 buah kaki dan umumnya bersayap, walaupun ada juga yang tidak bersayap. Dari subfilum ini muncul kelas yang populer yaitu kelas insekta.

Kelas insekta
hewan yang mempunyai ciri khusus berupa kaki beruas Filum Arthropoda
Lebah
Insekta yakni hewan-hewan yang biasa kita sebut dengan serangga. Serangga mempunyai 3 pasang (6 buah) kaki dan umumnya bersayap, walaupun ada pula serangga yang tidak bersayap. Insekta merupakan arthropoda darat yang sangat banyak jenisnya. Beberapa jenis menyerupai capung mempunyai larva yang hidup di air sebelum karenanya akan berkembang menjadi dan hidup di darat. Hewan dalam subfilum ini umumnya akan mengalami metamorfosis dalam sikulus hidupnya. Beberapa ordo  yang umum dijumpai yakni sebagai berikut.
  • Ordo coleoptera, beranggotakan jenis-jenis kumbang. Coleoptera mempunyai 2 pasang sayap, sepasang sayap sangat keras dan sepasang sayap tipis yang hampir tembus pandang. Mereka mempunyai eksoskeleton yang sangat tebal. Coeloptera mengalami metamorfosis sempurna.
  • Ordo diptera, beranggotakan jenis-jenis lalat. Diptera mempunyai sepasang sayap, dan sepasang organ penyeimbang terbang yang disebut halter. Diptera mengalami metamorfosis sempurna.
  • Ordo hymenoptera, beranggotakan semut, lebah, dan tawon. Hewan-hewan dalam ordo ini umumnya hidup dalam koloni yang banyak dan termasuk serangga dengan tingkat sosial tinggi. Mereka mempunyai 2 pasang sayap dan mengalami metamorfosis sempurna.
  • Ordo Lepidoptera, beranggotakan kupu-kupu dan ngengat. Lepidoptera mempunyai 2 pasang sayap dan mempunyai lisan khusus yang disebut proboscis, lisan ini berkhasiat dalam menghisap masakan yang umumnya berupa nektar bunga. Mereka mengalami metamorfosis sempurna.
  • Ordo hemiptera, beranggotakan serangga-serangga menyerupai kutu daun. Mereka mempunyai 2 pasang sayap, sayap keras dan sayap tipis serta mengalami metamorfosis tidak sempurna.
  • Ordo orthoptera, beranggotakan belalang dan jangkrik. Mereka mempunyai 2 pasang sayap, sayap keras dan sayap tipis serta mempunyai kaki belakang panjang yang dipakai untuk melompat. Hewan-hewan ini mengalami metamorfosis tidak sempurna.

Posting Komentar untuk "Filum Arthropoda"