Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perancangan Batas Simpulan Penambangan (Pit Limit Design)

Konsep Dasar Perancangan Batas Akhir Penambangan

Istilah perancangan tambang biasanya dimaksudkan sebagai bab dari proses perencanaan tambang yang berkaitan dengan masalah-masalah geometrik, yaitu: perancangan batas simpulan penambangan, tahapan (pushback), urutan penambangan tahunan atau bulanan, penjadwalan produksi dan waste dump. Sedangkan aspek perancangan tambang (Adisoma, 1998) tidak berkaitan dengan persoalan geometrik, meliputi: perhitungan kebutuhan alat dan tenaga kerja, asumsi biaya kapital dan biaya operasi.

Tujuan perancangan batas simpulan penambangan adalah memilih batas-batas penambangan pada suatu cebakan bijih (yakni: jumlah cadangan dan kadar), yang akan memaksimalkan nilai higienis total dari cebakan bijih tersebut sebelum memasukkan faktor nilai waktu dari uang. Tidak diperhitungkannya nilai uang terhadap waktu akan menghasilkan bentuk pit yang paling yang paling besar untuk suatu set parameter ekonomik tertentu. Penambahan faktor bunga (interest), dimensi  pit akan berkurang.


Mengapa faktor nilai waktu dari uang tidak dimasukkan? alasannya untuk proyek dengan jangka waktu panjang (misal: lebih dari 15 tahun), tahap-tahap penambangan terakhir mempunyai imbas yang minimal terhadap tingkat pengembalian modal atau rate of return. Selain itu, untuk proyek yang berjangka panjang menyerupai ini, cukup masuk logika bahwa faktor teknologi yang semakin canggih akan mengimbangi faktor nilai waktu dari uang. Walaupun untuk proyek jangka panjang merupakan tujuan yang paling umum, ada beberapa kasus (terutama pada cebakan bijih dengan nisbah pengupasan besar) nilai uang terhadap waktu perlu dipertimbangkan pada tahap awal dari evaluasi.

Pada perancangan batas simpulan penambangan, data yang dipakai yakni data tekno-ekonomik (termasuk sudut lereng) dengan metode blok bijih. Pertanyaannya: bagaimana memilih batas simpulan penambangan (bentuk/geometri dari final pit). Berdasarkan kadar batas pulang pokok (break even cut-off grade), nisbah pengupasan pulang pokok (break even stripping ratio), data ekonomik, perolehan (recovery) sanggup ditabulasikan antara BECOG dan BESR untuk banyak sekali kadar batas.
 Konsep Dasar Perancangan Batas Akhir Penambangan Perancangan Batas Akhir Penambangan (Pit Limit Design)
Gambar ilustrasi optimisasi pit.

Algoritma Perancangan Batas Akhir Penambangan

Beberapa algoritma perancangan (penentuan pit limit) antara lain: Metode penampang (manual cross section, 2D), Pemograman dinamik 2-dimensi (2-D Dynamic Programming atau metode Lerchs-Grossmann), Metode kerucut mengambang (floating cone) 3-D, Metode 3-D lainnya (Teori grapfik, 3-D dynamic programming, Aliran jaringan).

Pada fase kelayakan suatu proyek yang berjangka panjang, tahap-tahap penambangan terakhir akan mempunyai imbas yang minimal terhadap  rate of return. Karena itu, mencurahkan terlalu banyak waktu untuk perancangan batas penambangan barangkali kurang mempunyai alasan yang kuat. Usaha yang tidak begitu memakan waktu sanggup mencakup penggunaan aktivitas floating cone atau 3-D Lerchs Grossmann untuk memilih pit limit, dan melaksanakan pengecekan awal apakah balasannya masuk akal.

Studi sensitivitas dengan melaksanakan perubahan-perubahan kecil pada parameter pokok menyerupai sudut lereng, harga komoditas, ongkos-ongkos, dan lain lain. Akan membantu dalam pemilihan skenario untuk dasar perancangan. Untuk proyek  pengembangan dengan jangka waktu yang relatif singgkat, contohnya kurang dari 15 tahun, dibutuhkan energi dan waktu yang lebih banyak untuk memilih batas penambangan, terutama jikalau lereng simpulan (final pit walls) akan dibentuk pada tahap-tahap awal. Usaha yang lebih serius sanggup mencakup perancangan dua geometri pit yang beda, lengkap dengan jalan angkutnya dan dengan lereng simpulan pada banyak sekali posisi yang berlainan, kemudian dipilih alternatif mana yang terbaik.


Pada  tahap-tahap akhir, khususnya dikala lereng simpulan dengan nisbah pengupasan yang relatif besar akan dibuat, perhatian perlu dicurahkan untuk perancangan pit limit ini. Studi kelayakan memakan waktu beberapa bulan sanggup dilakukan. Beberapa alternatif rancangan sanggup dibentuk untuk melihat detail dari penjadwalan produksi, kebutuhan alat serta biayanya.

Sumber referensi: Adisoma, G.S., S. Waterman (2001), Reserve modeling for mining geology, Short Course, Indonesian Association of Geologist-GEOSEA 2001, 30th Annual Conference-10th Regional Congress, Yogyakarta, September, 1-87. Zhao, Y., Y.C. Kim (1994), A new optimum pit limit design algorithm, 23rd APCOM, Chapter 43, 421-434.

Posting Komentar untuk "Perancangan Batas Simpulan Penambangan (Pit Limit Design)"