Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pembentukan Gas Metana Dalam Proses Pembatubaraan (Coalification)

Dari judul diatas muncul 3 pertanyaan yang perlu kita pahami yaitu: apa itu gas metana?, apa itu proses pembatubaraan (coalification), dan bagaimana hubungannya gas metana dan proses pembatubaraan?. Metana ialah hidrokarbon paling sederhana dalam wujud gas dengan rumus kimia CH4. Sifat gas metana pada suhu ruangan dan tekanan standar ialah tidak berwarna, tidak berbau, dan gampang terbakar. Sedangkan proses pembatubaraan (coalification) ialah proses pembentukan batubara yang melibatkan proses biologi, kimia, dan fisika. Lalu, bagaimana kekerabatan antara keduanya?? simak penjelasannya di bawah ini.


Secara sederhana, proses pembentukan batubara diawali oleh adanya pertumbuhan tumbuhan pembentuk batubara di lingkungan rawa, kemudian flora tersebut mati, terbenam, dan terawetkan melalui proses biokimia. Dalam proses biokimia, adanya aktifitas kuman mengubah materi sisa-sisa flora menjadi gambut (peat).

Gambut yang telah terbentuk lambat laun tertimbun oleh endapan-endapan lainnya menyerupai batulempung, batulanau, dan batupasir. Proses berubahan gambut menjadi batubara selanjutnya didominasi oleh proses fisika dan geokimia, dimana imbas temperatur, tekanan kedalaman burial, gradien geotermal, dan juga lamanya waktu pembebanan sangat signifikan.


 pertanyaan yang perlu kita pahami yaitu Pembentukan Gas Metana dalam Proses Pembatubaraan (Coalification)
Skema kekerabatan proses pembatubaraan dan hidrokarbon (Flores, 2014).
Proses pembatubaraan atau biasa dikenal dengan istilah "coalification" akan mengubah gambut menjadi batubara lignit, batubara bituminous, hingga batubara antrasit. Selama proses pembatubaraan, sejumlah besar air dihasilkan tolong-menolong dengan gas. Gas yang terbentuk sebagian besar berupa metana (CH4) lebih besar dari 90%, sedangkan gas lain berupa etan (c2), propan (C3), butan (C4), carbon dioxide (CO2), alkanes, nitrogen (N2), Argon (Ar), hydrogen (H2), helium (He), dan hydrogen sulphide (H2S) (Rice, 1993). Sebagai catatan, C1, C2, C3, dan C4 ialah abreviasi yang biasa dipakai dalam dunia industri dan akademik untuk merujuk pada gas metana, etana, propana, dan butana.

Gas yang terbentuk selama proses "coalification" atau pembatubaraan sanggup dikelompokan menjadi 2 (dua) jenis yaitu: "inert gas" dan "productif gas". Gas produktif (metan, etan, propan, butan, dll) ialah gas-gas yang mempunyai nilai keekonomian alasannya ialah menghasilkan panas saat dibakar.


Sedangkan inert gas (CO2, N2, dan H2S) ialah jenis gas yang tidak bereaksi saat mengalami proses pembakaran, sehingga tidak mempunyai nilai keekonomian (Moore, 2012). Metana ialah gas yang paling banyak dihasilkan dari proses pembatubaraan dan menarik perhatian alasannya ialah karakteristiknya sebagai sumber energi.

Posting Komentar untuk "Pembentukan Gas Metana Dalam Proses Pembatubaraan (Coalification)"