Pemanfaatan Dan Proses Terbentuknya Logam Nikel
Apa itu Logam Nikel ?
Logam Nikel ialah logam putih keperakan yang dipakai terutama untuk membuat stainless steel dan paduan lainnya yang lebih berpengaruh dan lebih bisa menahan suhu ekstrim dan lingkungan korosif. Nikel pertama kali diidentifikasi sebagai elemen unik pada tahun 1751 oleh Baron Axel Fredrik Cronstedt, seorang mineralogist dan andal kimia dari Swedia. Dia awalnya menyebut nikel sebagai "Elemen Kupfer" alasannya ialah ditemukan di kerikil yang tampak menyerupai bijih tembaga (Kupfer). Penambang ketika itu melihat elemen ini menjadi "momok" di pada batuan yang membawa tembaga, mereka berpikir bahwa kehadiran elemen ini (nikel) membuat mereka sulit mengekstrak tembaga dari batuan asalnya.Baca juga : Deposit Nikel Laterit di Sorowako, Bahodopi, dan Pomalaa
Pemanfaatan Nikel
Sekitar 80 persen dari nikel primer (tidak didaur ulang) dikonsumsi di Amerika Serikat pada tahun 2011 dipakai dalam paduan, menyerupai "stainless steel" dan "superalloy". Karena nikel meningkatkan resistensi paduan untuk korosi dan kemampuannya untuk menahan suhu ekstrim, maka peralatan dan pecahan yang terbuat dari paduan tersebut sering dipakai dalam lingkungan yang keras, menyerupai di pabrik kimia, kilang minyak bumi, mesin jet, akomodasi pembangkit listrik, dan instalasi lepas pantai, peralatan medis, peralatan masak, peralatan makan dan sering dibentuk dari stainless steel alasannya ialah gampang untuk membersihkan dan mensterilkan.Hampir semua uang koin yang beredar terbuat dari paduan yang mengandung nikel. Paduan nikel semakin sering dipakai dalam pembuatan baterai isi ulang untuk komputer portabel, alat-alat listrik, dan kendaraan hybrid atau listrik. Nikel juga sanggup dipakai sebagai pelapis barang-barang menyerupai perlengkapan kamar mandi untuk mengurangi korosi dan menunjukkan kesan menarik.
Gambar bijih nikel pada batuan (kiri) dan meteorit (kanan). |
Proses Terbentuknya Nikel Sulfat dan Nikel Laterit
Nikel ialah unsur kelima yang paling melimpah di bumi, tetapi kebanyakan dari nikel terletak di inti bumi, lebih dari 1.800 mil di bawah permukaan. Dalam kerak bumi, dua jenis deposit utama bijih memasok sebagian besar nikel yang dipakai ketika ini: deposit nikel sulfat (seperti yang ditemukan di Norilsk, Rusia, Sudbury, Kanada, dan Kambalda, Australia) dan deposit laterit (termasuk yang ditemukan di Kuba, Kaledonia Baru, dan Indonesia).Deposit nikel sulfat atau nikel sulfida mengandung sekitar 40 % sumberdaya nikel di dunia, dan ketika ini menyumbang hampir setengah pasokan nikel global. Bijih nikel sanggup berkembang jikalau magma yang mengandung jumlah rendah silika dan jumlah tinggi magnesium menjadi jenuh dalam sulfur, biasanya bereaksi melalui kerikil di kerak bumi. Cairan yang kaya sulfur sanggup terpisah dari magma; ion nikel, dan beberapa elemen lainnya bisa bergerak ke dalamnya. Karena cairan magma kaya sulfur padat, maka cairan akan karam dan terakumulasi di sepanjang dasar "magma chambers", intrusi, atau anutan lava, di mana mineral-mineral "nikel bearing sulfida" kemudian mengkristal. Nikel Sulfida sering mengandung kobalt, tembaga, atau logam platinum.
"Sudbury Igneous Complex" ialah sumber terkemuka bijih nikel di Kanada dan terbesar kedua endapan nikel sulfida di dunia. Kompleks ini unik alasannya ialah terbentuk ketika bumi kemungkinan ditabrak komet, bumi ditabrak sekitar 1.850 juta tahun yang lalu. Bagian yang terdekat dari kerak bumi terkena dampak dan meleleh membentuk lapisan magma besar di kawah yang dihasilkan dari benturan tadi ; cairan "sulfida nikel bering" kemudian terkumpul sepanjang dasar lapisan magma dan kemudian mengkristal.
Deposit asal laterit atau biasa disebut nikel laterit merupakan penyumbang 60% dari sumber daya nikel di dunia. Nikel laterit terbentuk di lingkungan yang hangat, lembab, tropis atau subtropis ketika batuan beku dengan jumlah rendah silika dan jumlah tinggi magnesium dihancurkan oleh pelapukan kimia. Pelapukan ini menghilangkan beberapa komponen kerikil asli, membuat deposit sisa di mana unsur-unsur menyerupai nikel sanggup terkonsentrasi.
Baca juga : Standar Prosedur Eksplorasi Nikel Laterit
Pasokan dan Permintaan Nikel Global
Pada tahun 2011, Rusia ialah produsen utama bijih nikel, diikuti oleh Indonesia, Filipina, dan Kanada. Dari 2007 hingga 2010, Kanada memasok sekitar 38 % dari impor nikel, diikuti oleh Amerika Serikat. Dalam urutan jumlah impor, Rusia (17 %), Australia, Norwegia, dan negara-negara lainnya mengikut di belakang. Sebagian besar cadangan nikel dunia yang terkonsentrasi di Australia, Brasil, Kanada, Kuba, Kaledonia Baru, dan Rusia.Untuk membantu memprediksi di mana pasokan nikel masa depan terletak, ilmuwan USGS mempelajari bagaimana dan dimana sumberdaya nikel terkonsentrasi. Dengan memakai ilmu pengetahuan kemungkinan bahwa deposit nikel yang belum ditemukan masih sangat besar. Teknik untuk menilai sumberdaya mineral telah dikembangkan oleh USGS untuk mendukung pengelolaan lahan dan mengevaluasi ketersediaan sumberdaya mineral dalam konteks global. USGS juga mengkompilasi statistik dan gosip perihal pasokan, permintaan, dan anutan nikel di seluruh dunia. (sumber referensi: USGS).
Posting Komentar untuk "Pemanfaatan Dan Proses Terbentuknya Logam Nikel"