Mineral Hematit: Pengertian, Kegunaan, Dan Proses Terbentuknya
Pengertian Hematit
Hematit yakni salah satu mineral yang paling melimpah di permukaan bumi maupun di kerak bumi yang dangkal. Hematit merupakan oksida besi dengan komposisi kimia Fe2O3. Mineral ini merupakan mineral pembentuk batuan yang umumnya ditemukan pada batuan sedimen, metamorf, dan batuan beku. Hematit merupakan bijih yang cukup penting untuk menghasilkan besi. Kebanyakan bijih hematit diproduksi di Cina, Australia, Brazil, India, Rusia, Ukraina, Afrika Selatan, Kanada, Venezuela, dan Amerika Serikat.Baca juga: Deskripsi dan Genesa Mineral Magnetit
Hematit mempunyai banyak sekali macam kegunaan, tetapi dari sisi nilai ekonomis, hanya sedikit hematit yang dipakai sebagai bijih utama dari besi. Hematit lebih banyak dipakai untuk menghasilkan pigmen, materi pelindung radiasi, ballast, dan masih banyak produk-produk lainnya.
Sifat Fisik Hematit
Hematit mempunyai kenampakan yang sangat variabel. Kilapnya sanggup berkisar dari submetallic hingga metallic dengan sistem kristal trigonal. Rentang warna hematit berada pada merah hingga coklat dan hitam hingga abu-abu perak. Mineral ini hadir dalam banyak sekali bentuk yang mencakup lembaran, padat, kristal, botryoidal, berserat, Oolitic, dan lain sebagainya. Meskipun hematit mempunyai kenampakan yang sangat variabel, mineral ini akan selalu menghasilkan cerat kemerahan. Cerat yang berwarna kemerahan inilah sebagai petunjuk penting untuk mengidentifikasi hematit.Hematit tidak bersifat magnetik dan tidak selalu tertarik oleh magnet. Namun, banyak jenis dari hematit yang mengandung mineral magnetit sehingga mereka sanggup tertarik oleh magnet. Hal ini sanggup menjadikan perkiraan yang salah bahwa mineral magnetit atau pirhotit yakni lemah magnetik. kita harus menyelidiki sifat-sifat lainnya untuk menciptakan identifikasi yang tepat.
Jika kita menyelidiki suatu spesimen yang lemah sifat magnetiknya serta ceratnya berwarna kemerahan maka identifikasi spesimen tersebut sebagai magnetit atau pirhotit akan dikesampingkan atau dengan kata lain spesimen tersebut yakni hematit. Sebaliknya, kalau suatu spesimen yang bersifat magnetik dan mempunyai cerat kemerahan, maka kemungkinan besar spesimen tersebut merupakan kombinasi mineral hematit dan mineral magnetit.
Komposisi Hematit
Hematit murni mempunyai komposisi berat sekitar 70% besi dan 30% oksigen. Sama menyerupai material alami lainnya, hematit jarang ditemukan dengan komposisi yang murni. Hal ini utamanya berlaku pada deposit sedimen dimana hematit terbentuk secara anorganik atau akhir pesipitasi biologis dalam badan air.
Sedimentasi klastik sanggup memasukkan mineral lempung kedalam oksida besi. Sedimentasi episodik sanggup menjadikan deposit yang bentuknya menyerupai "bands oksida besi" dan serpih. Silika dalam bentuk jasper, rijang, atau kalsedon sanggup masuk melalui proses kimia, klastik, atau proses biologis dalam jumlah kecil. Deposit hematit yang berlapis dan menyerpih atau perpaduan lapisan hematit dan silika dikenal sebagai "banded iron formations" (lihat gambar).
Sedimentasi klastik sanggup memasukkan mineral lempung kedalam oksida besi. Sedimentasi episodik sanggup menjadikan deposit yang bentuknya menyerupai "bands oksida besi" dan serpih. Silika dalam bentuk jasper, rijang, atau kalsedon sanggup masuk melalui proses kimia, klastik, atau proses biologis dalam jumlah kecil. Deposit hematit yang berlapis dan menyerpih atau perpaduan lapisan hematit dan silika dikenal sebagai "banded iron formations" (lihat gambar).
Sifat fisik dan kenampakan hematit. |
Proses Terbentuknya Hematit
Hematit banyak ditemukan sebagai mineral primer dan sebagai produk alterasi dalam batuan beku, metamorf, dan batuan sedimen. Mineral ini sanggup mengkristal selama proses diferensiasi magma atau presipitasi dari cairan hidrotermal yang bergerak melalui massa batuan. Hematit juga sanggup terbentuk selama proses metamorfosis kontak saat magma panas bereaksi dengan batuan yang ada disampingnya.Deposit hematit yang paling penting terbentuk dalam lingkungan sedimen. Sekitar 2,4 miliar tahun yang lalu, lautan kita banyak mengandung zat besi terlarut, tetapi sangat sedikit mengandung oksigen bebas. Kemudian sekelompok cyanobacteria bisa melaksanakan fotosintesis. Bakteri tersebut memakai sinar matahari sebagai sumber energi untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi karbohidrat, oksigen, dan air. Reaksi ini menghasilkan oksigen bebas pertama di lingkungan laut.
Baca juga: Mengapa Jumlah Karbon banyak terdapat di Inti dan Mantel Bumi ?
Selanjutnya, oksigen bebas tersebut segera berikatan dengan besi dan membentuk hematit yang karam ke dasar bahari dan pada balasannya menjadi unit batuan yang kita kenal kini sebagai "banded iron formations". Proses deposisi ini berlangsung selama ratusan juta tahun, mulai dari sekitar 2,4 hingga 1,8 juta tahun yang lalu. Hal ini memungkinkan pembentukan deposit besi yang tebalnya mencapai ratusan hingga ribuan kaki dengan pelamparan lateralnya mencapai ratusan hingga ribuan mil persegi.
Posting Komentar untuk "Mineral Hematit: Pengertian, Kegunaan, Dan Proses Terbentuknya"