Mekanisme Agresi Antibiotik Melawan Mikroorganisme
Antibiotik merupakan senyawa yang dihasilkan oleh mikrorganisme yang sanggup menekan pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme lain dalam konsentrasi yang sangat rendah. Antibiotik dalam dunia kedokteran dipakai untuk melawan banyak sekali penyakit yang disebabkan oleh inveksi bakteri. Penemuan antibiotik merupakan insiden yang penting dan dianggap sebagai inovasi terbesar pada kala 20 dalam dunia kedokteran.
Sebelum antibiotik ditemukan, Dokter di seluruh dunia mengalami kesulitan dalam menyembuhkan penyakit yang disebabkan inveksi bakteri. Misalnya, luka kecil saja sanggup menyebabkan inveksi yang menyebar ke banyak sekali potongan badan dan menyebabkan kematian. Antibiotik merupakan obat-obatan yang paling sering dipakai di seluruh dunia, terutama di negara-negara berkembang dan negara miskin. Di negara-negara tersebut, gaya hidup yang kurang sehat dari masyarakatnya menyebabkan banyak sekali mikroorganisme dengan gampang menjangkiti tubuh.
Penicillium sp. penghasil antibiotik penicillin |
Fleming pada tahun 1929, menemukan antibiotik pertama yang disebut dengan penicillin. Dinamakan penicillin lantaran antibiotik tersebut dihasilkan oleh kapang dari jenis Penicillium notatum. Fleming menumbuhkan Penicillium dalam cawan perti dan melaksanakan pengamatan, ternyata di sekitar kapang tersebut tidak ditumbuhi koloni bakteri, padahal di wilayah petri yang lain ditumbuhi koloni bakteri. Dari situ Fleming menyimpulkan bahwa Penicillium menghasilkan senyawa yang bisa menghambat pertumbuhan basil sehingga tidak sanggup tumbuh di sekitar kapang penicillium.
Dunia kedokteran modern mengenal banyak sekali macam antibiotik yang mempunyai fungsi sama yaitu “melawan mikroorganisme”. Namun dengan prosedur agresi atau kerja yang berlainan. Macam-macam prosedur agresi antibiotik yaitu sebagai berikut.
- Menghambat sintesis dinding sel. Antibiotik yang mempunyai kemampuan menghambat pembentukan dinding sel mikroorganisme antara lain penicillin, cephalosporin, cycloserine, vancomycin, dan bacitracin.
- Merusak membran sel. Antibiotik yang bekerja dengan membentuk lubang dan merusak membran sel antara lain colistin, polymixin, amphotericin B, bacitracin, nystatin, dan hamycin.
- Menyebabkan kesalahan pembacaan instruksi m-RNA dan mengganggu permeabilitas. Kesalahan dalam pembacaan m-RNA sanggup menyebabkan kesalahan dalam protein yang dibuat mikroorganisme sehingga sanggup mematikan mikroorganisme tersebut. Antibiotik yang mempunyai kemampuan ini yaitu streptomycin dan gentamicin.
- Menghambat sintesis protein. Antibiotik yang bekerja dengan menghambat sintesis protein mikroorganisme antara lain tetracycline, chloramphenicol, erythromycin, clindamycin, dan linezolid.
- Menghambat DNA girase. DNA girase merupakan enzim yang berperan dalam replikasi (penggandaan) DNA eukariotik, gangguan dalam penggandaan DNA menyebabkan mikroorganisme tidak sanggup memperbanyak diri. Antibiotik yang bekerja dengan cara ini antara lain ciprofloxacin.
- Mengganggu fungsi DNA. Antibiotik yang bekerja dengan cara ini antara lain rifampin dan metronidazole.
- Mengganggu sintesis DNA. Antibiotik yang mengganggu pembentukan DNA antara lain acyclovir dan zidovudine.
- Mengganggu metabolisme. Antibiotik ini sanggup menganggu metabolisme dan menyebabkan kematian mikroorganimse tersebut. Antibiotik yang mempunyai agresi ini antara lain sulfonamides, sulfones, PAS, trimethoprim, pyrimethamine, dan ethambutol.
Posting Komentar untuk "Mekanisme Agresi Antibiotik Melawan Mikroorganisme"