Komposisi Unsur-Unsur Gas Penyusun Atmosfer Bumi
Pengertian Atmosfer
Bumi yaitu salah satu dari planet yang ada dalam sistem tata surya kita. Bumi mempunyai selubung yang berlapis-lapis berupa lapisan udara yang sering disebut dengan atmosfer. Lapisan atmosfer terdiri dari aneka macam macam unsur gas, yang di dalamnya sanggup menghasilkan pembentukan ataupun perubahan cuaca maupun iklim di bumi. Manfaat atmosfer yang paling utama yaitu melindungi insan dari sinar matahari yang berlebihan dan meteor-meteor atau benda langit berbahaya yang akan masuk ke bumi. Selain itu fungsi lain dari atmosfer bumi yaitu memperkecil perbedaan temperatur antara siang dan malam.
Baca juga : Pembentukan dan Penguraian Ozon di Lapisan Stratosfer
Komposisi Gas Penyusun Atmosfer Bumi
Atmosfer bumi mengandung adonan gas-gas yang lebih dikenal dengan sebutan udara yang menyelubungi seluruh permukaan bumi. Secara umum udara mengandung pengertian sebagai kumpulan gas-gas pembentuk atmosfer bumi. Campuran gas-gas ini merupakan representasi dari komposisi atmosfer bumi. Komposisi atmosfer ini dijabarkan dalam kondisi normal ketika ini, tanpa keterlibatan adanya zat-zat pencemar udara. Dalam sejarahnya, komposisi atmosfer diketahui berfluktuasi, hingga terbentuk kesetimbangan menyerupai sekarang.
Sebagai contoh, kadar oksigen dari hasil penyelidikan dan simulasi diketahui berfluktuasi mulai < 3% hingga mencapai 35% pada 300 juta tahun yang lalu, sebelum kesannya berada dalam kesetimbangan 21% semenjak 3 juta tahun yang kemudian (lihat gambar di bawah). Berbagai proses reaksi kimia, kondisi fisika, dan interverensi biokimia, telah berangsur-angsur membentuk komposisi atmosfer yang setimbang.
Menurut Manahan, 2000, komposisi atmosfer kering (tanpa kandungan air) ketika ini yaitu Nitrogen (78,1%), Oksigen (21%), Argon (0,9 %), dan Karbondioksida (0,03 %). Selain itu terdapat aneka macam jenis gas-gas pada level yang sangat kecil (kurang dari 0,002%) menyerupai Neon (Ne), Helium (He), Metana (CH4), Kripton (Kr), Hidrogen (H2), Nitous oksida (NOx), Xenon (Xe), Sulfur oksida (SOx), Ozon (O3) Ammonia (NH3), Karbon monoksida (CO), dan sebagainya.
Sebagai contoh, kadar oksigen dari hasil penyelidikan dan simulasi diketahui berfluktuasi mulai < 3% hingga mencapai 35% pada 300 juta tahun yang lalu, sebelum kesannya berada dalam kesetimbangan 21% semenjak 3 juta tahun yang kemudian (lihat gambar di bawah). Berbagai proses reaksi kimia, kondisi fisika, dan interverensi biokimia, telah berangsur-angsur membentuk komposisi atmosfer yang setimbang.
Menurut Manahan, 2000, komposisi atmosfer kering (tanpa kandungan air) ketika ini yaitu Nitrogen (78,1%), Oksigen (21%), Argon (0,9 %), dan Karbondioksida (0,03 %). Selain itu terdapat aneka macam jenis gas-gas pada level yang sangat kecil (kurang dari 0,002%) menyerupai Neon (Ne), Helium (He), Metana (CH4), Kripton (Kr), Hidrogen (H2), Nitous oksida (NOx), Xenon (Xe), Sulfur oksida (SOx), Ozon (O3) Ammonia (NH3), Karbon monoksida (CO), dan sebagainya.
Baca juga : Pengertian, Sifat, dan Kegunaan Gas Helium
Normalnya, air yang terkandung dalam atmosfer berada pada bentuk uap air hingga 4 % dari volume total (Manahan, 2000). Gas-gas penyusun atmosfer sanggup dikategorikan menjadi dua golongan, yaitu golongan Gas-gas Permanen dan golongan Gas-gas Bervariasi (lihat tabel dibawah).
Gas penyusun atmosfer (atas) dan perubahan O2 pada atmosfer (bawah). |
Gas-gas penyusun dengan konsentrasi relatif tetap (permanent gases) pada kondisi normal terdiri atas Nitrogen (N2), Oksigen (O2), Argon (Ar), Neon (Ne), Helium (He), Hydrogen (H2), Xenon (Xe). Sedangkan gas-gas penyusun dengan konsentrasi bervariasi (variable gases) pada kondisi normal, tergantung latitude dan kondisi atmosfer setiap saat. Gas-gas tersebut diantaranya yaitu uap air (H2O) sekitar 0-4%, karbondioksida (CO2) sekitar 0,038%, methana (CH4) sekitar 0,00017%, dinitrogen oksida (N2O), ozone (O3), dan kloroflorokarbon (CFCs) dalam kadar sangat kecil.
Gas nitrogen merupakan gas yang paling banyak terdapat dalam lapisan udara atau atmosfer bumi. Salah satu sumbernya yaitu berasal dari pembakaran sisa-sisa pertanian dan akhir letusan gunung api. Gas lain yang cukup banyak dalam lapisan udara atau atmosfer yaitu oksigen. Oksigen antara lain berasal dari hasil proses fotosintesis pada tumbuhan yang berdaun hijau. Dalam proses fotosintesis, tumbuhan menyerap gas karbondioksida dari udara dan mengeluarkan oksigen. Gas karbondioksida secara alami berasal dari pernapasan mahkluk hidup, yaitu binatang dan manusia. Secara buatan, gas karbondioksida sanggup berasal dari asap pembakaran industri, asap kendaraan bermotor, kebakaran hutan, dan lain-lain.
Baca juga: Mengenal Lapisan-lapisan Atmosfer Bumi
Pada lapisan atmosfer yang lebih ke atas, oksigen berperan dalam reaksi siklus pembentukan dan pemecahan ozon. Sedangkan pada lapisan bawah (troposfer), oksigen sangat dipentingkan dalam reaksi oksidasi baik secara kimia maupun biokimia (oleh makhluk hidup). Proses-proses ini merupakan kepingan dari pembentukan komposisi atmosfer ideal untuk kehidupan di muka bumi. Walaupun konsentrasi Ozon jumlahnya sangat sedikit, namun Ozon sangat berguna bagi kehidupan di bumi sebab Ozon yang dapat menyerap Sinar Ultra Violet (UV) yang dipancarkan matahari. Penyerapan Sinar UV oleh Ozon akan mengurangi jumlah UV yang hingga ke permukaan bumi.
Apabila radiasi ultra violet ini tidak terserap oleh Ozon, maka akan menimbulkan malapetaka bagi mahkluk hidup yang ada dibumi. Radiasi ini di antaranya sanggup memperabukan kulit mahkluk hidup, memecahkan kulit pembuluh darah, dan menimbulkan penyakit kanker kulit. Selain itu, Ozon juga sangat berperan dalam menjaga suhu di permukaan bumi.
Referensi:
Manahan, Stanley E, 2000. The Atmosphere and Atmospheric Chemistry-Environmental Chemistry. Boca Raton: CRC Press LLC).
Posting Komentar untuk "Komposisi Unsur-Unsur Gas Penyusun Atmosfer Bumi"