Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jenis-Jenis Zat Anti Gizi

Zat anti gizi yaitu senyawa yang apabila dikonsumsi sanggup menimbulkan gangguan metabolisme atau tidak tersedianya unsur gizi tertentu bagi tubuh. Berbagai jenis zat anti gizi ditemukan pada banyak sekali materi masakan menyerupai cereal, biji legume, dan materi masakan lain.

Beberapa  zat anti gizi  menjadi tidak aktif dengan banyak sekali proses menyerupai pencucian, perebusan atau pemanasan. Oleh alasannya yaitu itu proses mencuci dan memasak masakan sampai matang sangat diharapkan biar badan terhindar dari zat-zat berbahaya. Namun pengolahan masakan dihentikan berlebihan sehingga malah merusak gizi yang terkandung dalam materi masakan tersebut.

Zat anti gizi yaitu senyawa yang apabila dikonsumsi sanggup menimbulkan gangguan metaboli Jenis-Jenis Zat Anti Gizi
Kacang-kacangan sering mengandung zat anti gizi, sehingga perlu proses pengolahan yang baik biar zat anti gizi tersebut hilang

Beberapa jenis senyawa anti-gizi, antara lain :

Anti Tripsin
Antitripsin yaitu suatu senyawa protein yang bisa menghambat aktifitas enzimtripsin di dalam jalan masuk pencernaan. Bahan masakan yang mengandung antitripsin antara lain kacang kedelai, kacang jogo, dan biji bunga matahari. Senyawa ini akan menghambat kerja tripsin sehingga proses pencernaan protein terganggu. Dalam jangka panjang sanggup mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan badan dan membengkaknya pankreas. Senyawa antitripsin ini akan rusak dengan pemanasan yang cukup.

Hemaglutinin
Hemaglutinin yaitu protein yang terdapat dalam kedelai, kacang jogo, dan kacang kapri. Senyawa ini apat mengakibatkan agluminasi sel darah merah sehingga menimbulkan berkurangnya zat gizi yang diserap oleh dinding usus. Kurangnya zat gizi yang diserap usus akan mengakibatkan badan kekurangan gizi dan dalam jangka panjang sanggup mengganggu pertumbuhan. Hemaglutinin akan rusak dan inaktif dengan pemanasan yang cukup.

Saponin
Saponin ditemukan pada biji-bijian dan  masakan ternak menyerupai alfalfa, bunga matahari, kedelai, dan kacang tanah. Saponin memiliki beberapa karakteristik yaitu rasa pahit, sifat iritasi mucosal, sifat penyabunan, dan sifat hemolitik dan sifat membentuk komplek dengan asam empedu dan kolesterol. Saponin memiliki pengaruh menurunkan konsumsi ransum alasannya yaitu rasa pahit dan terjadinya iritasi pada lapisan lendir lisan dan jalan masuk pencernaan.

Fitat
Fitat atau asam fitat yaitu senyawa yang terdapat dalam banyak sekali sayuran dan buah. Fitat sanggup bersenyawa membentuk kompleks yang tidak larut dengan mineral menyerupai kalsium, magnesium, seng, tembaga, dan besi. Kompleks yang terbentuk tidak sanggup diserap tubuh, oleh alasannya yaitu itu sanggup mengakibatkan terganggunya perembesan mineral tersebut oleh tubuh.

Oligosakarida penyebab flatulensi
Flatulensi yaitu suatu keadaan menumpuknya gas-gas didalam lambung. Oligosakarida yang mengandung ikatan alfa-galaktosidik sanggup mengakibatkan flatulensi. Biji-bijian dan kacang-kacangan banyak mengandung oligosakarida dari jenis verbaskosa, stakiosa dan rafinosa.  Meskipun tidak beracun, flatulensi sanggup membahayakan tubuh. Peningkatan tekanan gas dalam rektum sanggup mengakibatkan sakit kepala,  menurunnya kosentrasi, dan diare.

Anti Vitamin A
Terdapat pada kacang kedelai mentah alasannya yaitu terkandung enzim lipoksidase (lipooksigenase) yang sanggup mengoksidasi dan menghancurkan vitamin A.

Anti Vitamin D
Terdapat pada bungkil kacang kedelai, mengakibatkan penurunan mineral pada tulang.

Anti Vitamin E
Terdapat pada kacang kapri, sanggup mengakibatkan kerusakan hati (liver necrosis) dan distrofi muskular.

Anti Vitamin K
Terdapat pada sweet clover (Melilotus officinalis), didalamnya terdapat senyawa aktif dicumerol. Bila terkonsumsi akan menurunkan kadar protrombin dalam darah sehingga darah sukar membeku ketika terluka.

Anti Riboflavin
Terdapat pada ackee fruit (Bhiglia sapida)

Anti Niasin
Terdapat pada sorgum (Shorgum vulgare)

Anti Piridoskin
Terdapat pada biji flax atau linseed (Linum usitatissimum)

Posting Komentar untuk "Jenis-Jenis Zat Anti Gizi"