Gemak Lorengku Yang Malang
Ini yaitu dongeng ihwal gemak loreng, sebangsa burung puyuh kecil yang hidup di lingkungan kampus UNNES. Burung gemak loreng mempunyai nama ilmiah Turnix suscicator dan masuk dalam famili turnicidae, yaitu kelompok burung- burung kecil bertubuh gempal dan berekor pendek. Yang menarik dari burung ini yaitu bahwa di UNNES ia hanya sanggup dijumpai di satu lokasi, yaitu di hutan akasia sekitar gerbang utama kampus. Saya memakai kata "dia" dan bukan "mereka" alasannya jumlah burung ini di UNNES sangat sedikit, mungkin hanya beberapa ekor saja.
Memang belum pernah dilakukan penelitian serius ihwal jumlahmya di UNNES, namun dilihat dari kondisi hutan kecil yang menjadi tempat tinggalnya, sanggup disimpulkan demikian. Tempat tinggalnya yang saya sebut hutan kecil ini sebetulnya yaitu lahan dengan luas sekitar 1000 m persegi yang ditanami dengan pohon akasia. Saat ini pohon akasia di tempat tersebut telah cukup besar dan mempunyai tinggi sekitar 4 sampai 6 meter.
Wilayah yang cukup kecil untuk jadi habitat burung, namun sayangnya si gemak loreng ini tidak pernah pindah dari lokasi tersebut. Dia sering dijumpai di hutan kecil ini dan tidak pernah dijumpai di lokasi lain. Hutan akasia di sekitar gerbang utama sebetulnya terbagi menjadi 2 bab yang dipisahkan oleh jalan utama. Burung gemak tersebut lebih sering dijumpai di hutan sebelah kiri jalan dari arah gerbang utama. Mungkin juga ada sarangnya di tempat tersebut, tapi belum pernah saya temukan dikala saya cari.
Gemak loreng yaitu burung kecil berukuran 16 cm yang berwarna coklat terang. Betina mempunyai ukuran lebih besar dan berwarna lebih mencolok dari jantan. Burung betina mempunyai kepala dan tenggorokan yang didominasi warna kehitaman. Sedangkan si jantan tidak mempunyai teladan hitam di kepala dan leher tersebut. Secara umum badan bab atas pada kedua jenis kelamin berbintik coklat, sedangkan bab dada dan bab sisi tubuhnya berwarna merah karat.
Gemak loreng bukanlah jenis burung yang dulindungi alasannya jumlahnya di alam belum terancam. Dalam daftar IUCN burung ini masuk kategori LC (Least Concern), artinya kurang diperhatikan alasannya jumlahnya yang masih banyak. Selain di Indonesia, burung ini sanggup ditemukan di Asia Tenggara, Jepang, dan China. Walaupun dikatakan jumlahnya masih melimpah, namun saya belum pernah menjumpai burung ini di tempat lain selain UNNES, padahal saya gemar mencari dan mengamati hurung di banyak sekali daerah.
Yang Malang dari gemak loreng UNNES yaitu habitatnya yang begitu sempit, yang hanya terbatas pada wilayah hutan akasia saja. Entah mengapa burung ini tidak berpindah tempat dan hanya menempati hutan sempit tersebut. Padahal banyak habitat lain yang sanggup dijadikan tempat tinggal di sekitar UNNES. Padahal saudaranya yang berjulukan gemak tegalan (Turnix sylvatica) yang berukuran lebih kecil, sanggup dijumpai di beberapa tempat di sekitar UNNES. Lokasi dimana sanggup dijumpai gemak tegalan antara lain kebun wisata pendidikan, di belakang fakultas ilmu pendidikan, dan di sekitar fakultas teknik.
Selain lokasi tempat tinggalnya (gemak loreng) yang begitu sempit, lokasi tersebut nantinya juga akan dibangun menjadi gedung LP2M UNNES. Apabila pembangunan gedung tersebut jadi dilakukan, akan semakin berkurang lagi tempat tinggal si gemak loreng malang ini. Dengan dibangunnya gedung tersebut, nantinya akan semakin banyak orang yang beraktifitas di tempat tersebut. Padahal burung gemak loreng termasuk burung yang pemalu, ia akan segera lari atau terbang rendah dikala melihat orang di sekitarnya.
Mungkin apabila gedung gres jadi dibangun, si gemak sanggup berpindah ke tempat lain dan hidup bersama saudaranya si gemak tegalan tadi. Lokasi terdekat yang sanggup menjadi tempat berpindah si gemak loreng yaitu kebun wisata pendidikan atau malah keluar kampus dan menuju kawasan kali segara yang masih banyak pepohonan. Semoga saja si gemak tetap bertahan di lingkungan sekitar kampus sehingga masih sanggup diamati oleh para birdwatcher di UNNES.
Ayo para birdwatcher, mumpung belum terlambat pelajarilah gemak loreng di hutan akasia itu. Untuk menjumpainya tidak terlalu sulit, hanya dengan sedikit ketenangan dan lesabaran, kalian niscaya sanggup bertemu dengan burung ini. Terus perhatikanlah bab rerumputan alasannya burung ini terbelakang terbang dan biasanya akan berjalan-jalan di sekitar rerumputan. Amatilah dari sekitar jalan utama semoga burung tersebut tidak melihat kalian dan kabur alasannya merasa terganggu.
Memang belum pernah dilakukan penelitian serius ihwal jumlahmya di UNNES, namun dilihat dari kondisi hutan kecil yang menjadi tempat tinggalnya, sanggup disimpulkan demikian. Tempat tinggalnya yang saya sebut hutan kecil ini sebetulnya yaitu lahan dengan luas sekitar 1000 m persegi yang ditanami dengan pohon akasia. Saat ini pohon akasia di tempat tersebut telah cukup besar dan mempunyai tinggi sekitar 4 sampai 6 meter.
Wilayah yang cukup kecil untuk jadi habitat burung, namun sayangnya si gemak loreng ini tidak pernah pindah dari lokasi tersebut. Dia sering dijumpai di hutan kecil ini dan tidak pernah dijumpai di lokasi lain. Hutan akasia di sekitar gerbang utama sebetulnya terbagi menjadi 2 bab yang dipisahkan oleh jalan utama. Burung gemak tersebut lebih sering dijumpai di hutan sebelah kiri jalan dari arah gerbang utama. Mungkin juga ada sarangnya di tempat tersebut, tapi belum pernah saya temukan dikala saya cari.
Gemak loreng jantan dan betina |
Gemak loreng yaitu burung kecil berukuran 16 cm yang berwarna coklat terang. Betina mempunyai ukuran lebih besar dan berwarna lebih mencolok dari jantan. Burung betina mempunyai kepala dan tenggorokan yang didominasi warna kehitaman. Sedangkan si jantan tidak mempunyai teladan hitam di kepala dan leher tersebut. Secara umum badan bab atas pada kedua jenis kelamin berbintik coklat, sedangkan bab dada dan bab sisi tubuhnya berwarna merah karat.
Gemak loreng bukanlah jenis burung yang dulindungi alasannya jumlahnya di alam belum terancam. Dalam daftar IUCN burung ini masuk kategori LC (Least Concern), artinya kurang diperhatikan alasannya jumlahnya yang masih banyak. Selain di Indonesia, burung ini sanggup ditemukan di Asia Tenggara, Jepang, dan China. Walaupun dikatakan jumlahnya masih melimpah, namun saya belum pernah menjumpai burung ini di tempat lain selain UNNES, padahal saya gemar mencari dan mengamati hurung di banyak sekali daerah.
Yang Malang dari gemak loreng UNNES yaitu habitatnya yang begitu sempit, yang hanya terbatas pada wilayah hutan akasia saja. Entah mengapa burung ini tidak berpindah tempat dan hanya menempati hutan sempit tersebut. Padahal banyak habitat lain yang sanggup dijadikan tempat tinggal di sekitar UNNES. Padahal saudaranya yang berjulukan gemak tegalan (Turnix sylvatica) yang berukuran lebih kecil, sanggup dijumpai di beberapa tempat di sekitar UNNES. Lokasi dimana sanggup dijumpai gemak tegalan antara lain kebun wisata pendidikan, di belakang fakultas ilmu pendidikan, dan di sekitar fakultas teknik.
Selain lokasi tempat tinggalnya (gemak loreng) yang begitu sempit, lokasi tersebut nantinya juga akan dibangun menjadi gedung LP2M UNNES. Apabila pembangunan gedung tersebut jadi dilakukan, akan semakin berkurang lagi tempat tinggal si gemak loreng malang ini. Dengan dibangunnya gedung tersebut, nantinya akan semakin banyak orang yang beraktifitas di tempat tersebut. Padahal burung gemak loreng termasuk burung yang pemalu, ia akan segera lari atau terbang rendah dikala melihat orang di sekitarnya.
Mungkin apabila gedung gres jadi dibangun, si gemak sanggup berpindah ke tempat lain dan hidup bersama saudaranya si gemak tegalan tadi. Lokasi terdekat yang sanggup menjadi tempat berpindah si gemak loreng yaitu kebun wisata pendidikan atau malah keluar kampus dan menuju kawasan kali segara yang masih banyak pepohonan. Semoga saja si gemak tetap bertahan di lingkungan sekitar kampus sehingga masih sanggup diamati oleh para birdwatcher di UNNES.
Ayo para birdwatcher, mumpung belum terlambat pelajarilah gemak loreng di hutan akasia itu. Untuk menjumpainya tidak terlalu sulit, hanya dengan sedikit ketenangan dan lesabaran, kalian niscaya sanggup bertemu dengan burung ini. Terus perhatikanlah bab rerumputan alasannya burung ini terbelakang terbang dan biasanya akan berjalan-jalan di sekitar rerumputan. Amatilah dari sekitar jalan utama semoga burung tersebut tidak melihat kalian dan kabur alasannya merasa terganggu.
Posting Komentar untuk "Gemak Lorengku Yang Malang"