Macam-Macam Siklus Air Dan Tahapannya
Siklus air dikenal juga dengan istilah siklus hidrologi yang artinya ialah sirkulasi air dari atmosfer menuju bumi kemudian kembali lagi ke atmosfer. Dalam siklus ini, ada banyak tahapan yang harus dilalui menyerupai kondensasi, presipitasi kemudian evaporasi dan transpirasi. Seperti yang diketahui bahwa bumi ialah planet yang permukaannya terdiri dari perairan dan daratan. Dari kejauhan, akan terlihat bahwa perairan jauh lebih luas dibandingkan dengan daratan. Sumber air di muka bumi sendiri sangatlah bermacam-macam, mulai dari sungai, danau, samudra, mata air dan lain sebagainya. Makara tidak mengherankan jikalau banyak orang yang ingin tau dengan siklus hidrologi.
Air merupakan sumber daya yang sangat penting untuk semua makhluk hidup di bumi. Jika tidak ada air, maka makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air tidak hanya dipakai untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Tapi ada banyak kepentingan dalam kehidupan insan yang sangat membutuhkan air, mulai dari mencuci pakaian, mandi, memasak, dan lain sebagainya. Air masuk dalam kategori SDA yang dapat diperbaharui. Makara untuk dapat memperoleh air, insan tidak perlu menunggu usang layaknya sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Sebagai sumber daya alam, air mengalami siklus. Inilah yang kemudian dikenal dengan sebutan siklus hidrologi. Siklus air memang sangat menarik untuk dibahas. Tidak mengherankan jikalau isu ini seringkali diajarkan di kursi sekolah. Siklus hidrologi berlangsung terus menerus sehingga air tidak akan pernah habis meskipun dipakai hingga kapanpun. Siklus ini sangat berkaitan dengan keseimbangan ekosistem sehingga harus selalu terjaga.
Siklus air dibagi menjadi beberapa macam. Dimana perbedaannya terlihat dari panjang pendeknya proses terjadinya siklus hidrologi tersebut. Untuk lebih jelasnya, berikut ini ialah macam-macam siklus hidrologi yang harus Anda ketahui.
1. Siklus hidrologi panjang
Siklus hidrologi panjang ialah siklus yang biasanya terjadi di wilayah pegunungan atau beriklim sub tropis. Siklus ini umumnya tidak menghasilkan hujan dalam bentuk air melainkan gletset atau salju terlebih dahulu. Air bahari memanas tanggapan sinar matahari akan menguap menjadi air kemudian mengalami proses sublimasi. Selanjutnya, akan mulai terbentuk awan-awan yang di dalamnya terkandung kristal es.
Mulai dari proses tersebut, awan akan mengalami adveksi dan bergerak menuju daratan hingga mengalami presipitasi kemudian turun menjadi salju. Kemudian, salju yang terakumulasi akan berkembang menjadi gletser. Setelah gletser mencair tanggapan suhu udara, terbentuklah anutan sungai yang kemudian kembali ke laut.
2. Siklus hidrologi sedang
Selanjutnya ada Siklus air sedang yang biasanya terjadi di Indonesia. Siklus hidrologi ini menghasilkan hujan eksklusif ke atas daratan. Siklus ini terjadi tanggapan adanya proses adveksi yang membawa awan ke atas daratan. Prosesnya juga tidak terlalu usang alasannya air bahari yang mengalami pemanasan akan menguap menjadi uap air. Nah, uap air inilah yang terkena tekanan udara dan angin sehingga bergerak secara perlahan menuju ke daratan. Di daratan, akan terbentuk awan yang mengandung uap air kemudian jatuh ke bumi sebagai hujan. Hujan tersebut kemudian mengalami run off kemudian mengalir menuju sungai dan terakhir ke laut.
3. Siklus hidrologi pendek
Yang ketiga ialah siklus hidrologi pendek yang intinya tidak mengalami tahapan adveksi. Jadi, uap air yang sudah terbentuk akan diturunkan sebagai hujan di daerah sekitar laut. Hal inilah yang menciptakan siklus ini dikenal sebagai siklus hidrologi pendek.
Setelah memahami macam-macam siklus hidrologi, ada baiknya jikalau Anda mengenal tahapan-tahapan dalam siklus hidrologi. Tahapan siklus hidrologi ialah serangkaian proses yang tergabung dan saling berkaitan. Tahapan ini mempunyai bentuk memutar sehingga disebut dengan istilah siklus. Siklus air dibedakan menjadi 9 tahapan, berikut ini ialah penjelasannya.
1. Evaporasi atau penguapan ialah proses dimana air yang ada di laut, rawa, danau, samudra dan lainnya menguap tanggapan adanya pemanasan sinar matahari. Dalam tahapan ini, air diubah menjadi uap air (gas) sehingga dapat naik ke atas atmosfer.
2. Transpirasi merupakan proses penguapan yang serupa dengan evaporasi. Hanya saja proses penguapan ini terjadi pada jaringan makhluk hidup. Transpirasi juga mengubah air menjadi uap air dan di bawa ke atmosfer.
3. Evapotranspirasi ialah adonan dari tahapan evaporasi serta transpirasi. Proses ini seringkali dikatakan sebagai pentotalan penguapan air di permukaan bumi.
4. Sublimasi juga masuk dalam proses penguapan. Hanya saja proses ini terjadi di kutub es atau puncak gunung.
5. Kondensasi ialah proses berubahnya air menjadi partikel es tanggapan suhu udara yang rendah hingga risikonya membentuk awan hitam yang tebal.
6. Adveksi ialah proses perpindahan awan secara horizontal dari satu lokasi ke lokasi lainnya tanggapan tekanan udara atau angin.
7. Presipitasi ialah proses pencairan awan hitam hingga jatuh menjadi hujan.
8. Run Off ialah proses mengalirnya air hujan ke sungai, samudra, danau dan akses air lainnya.
9. Infiltrasi ialah proses terakhir dari siklus ini yakni perembesan air ke dalam tanah.
Itulah ulasan terkait macam-macam Siklus Air beserta tahapannya. Mengingat air ialah sumber kehidupan, tidak ada salahnya jikalau kita menjaganya dengan baik.
Air merupakan sumber daya yang sangat penting untuk semua makhluk hidup di bumi. Jika tidak ada air, maka makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air tidak hanya dipakai untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Tapi ada banyak kepentingan dalam kehidupan insan yang sangat membutuhkan air, mulai dari mencuci pakaian, mandi, memasak, dan lain sebagainya. Air masuk dalam kategori SDA yang dapat diperbaharui. Makara untuk dapat memperoleh air, insan tidak perlu menunggu usang layaknya sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Sebagai sumber daya alam, air mengalami siklus. Inilah yang kemudian dikenal dengan sebutan siklus hidrologi. Siklus air memang sangat menarik untuk dibahas. Tidak mengherankan jikalau isu ini seringkali diajarkan di kursi sekolah. Siklus hidrologi berlangsung terus menerus sehingga air tidak akan pernah habis meskipun dipakai hingga kapanpun. Siklus ini sangat berkaitan dengan keseimbangan ekosistem sehingga harus selalu terjaga.
Siklus air dibagi menjadi beberapa macam. Dimana perbedaannya terlihat dari panjang pendeknya proses terjadinya siklus hidrologi tersebut. Untuk lebih jelasnya, berikut ini ialah macam-macam siklus hidrologi yang harus Anda ketahui.
1. Siklus hidrologi panjang
Siklus hidrologi panjang ialah siklus yang biasanya terjadi di wilayah pegunungan atau beriklim sub tropis. Siklus ini umumnya tidak menghasilkan hujan dalam bentuk air melainkan gletset atau salju terlebih dahulu. Air bahari memanas tanggapan sinar matahari akan menguap menjadi air kemudian mengalami proses sublimasi. Selanjutnya, akan mulai terbentuk awan-awan yang di dalamnya terkandung kristal es.
Mulai dari proses tersebut, awan akan mengalami adveksi dan bergerak menuju daratan hingga mengalami presipitasi kemudian turun menjadi salju. Kemudian, salju yang terakumulasi akan berkembang menjadi gletser. Setelah gletser mencair tanggapan suhu udara, terbentuklah anutan sungai yang kemudian kembali ke laut.
2. Siklus hidrologi sedang
Selanjutnya ada Siklus air sedang yang biasanya terjadi di Indonesia. Siklus hidrologi ini menghasilkan hujan eksklusif ke atas daratan. Siklus ini terjadi tanggapan adanya proses adveksi yang membawa awan ke atas daratan. Prosesnya juga tidak terlalu usang alasannya air bahari yang mengalami pemanasan akan menguap menjadi uap air. Nah, uap air inilah yang terkena tekanan udara dan angin sehingga bergerak secara perlahan menuju ke daratan. Di daratan, akan terbentuk awan yang mengandung uap air kemudian jatuh ke bumi sebagai hujan. Hujan tersebut kemudian mengalami run off kemudian mengalir menuju sungai dan terakhir ke laut.
3. Siklus hidrologi pendek
Yang ketiga ialah siklus hidrologi pendek yang intinya tidak mengalami tahapan adveksi. Jadi, uap air yang sudah terbentuk akan diturunkan sebagai hujan di daerah sekitar laut. Hal inilah yang menciptakan siklus ini dikenal sebagai siklus hidrologi pendek.
Setelah memahami macam-macam siklus hidrologi, ada baiknya jikalau Anda mengenal tahapan-tahapan dalam siklus hidrologi. Tahapan siklus hidrologi ialah serangkaian proses yang tergabung dan saling berkaitan. Tahapan ini mempunyai bentuk memutar sehingga disebut dengan istilah siklus. Siklus air dibedakan menjadi 9 tahapan, berikut ini ialah penjelasannya.
1. Evaporasi atau penguapan ialah proses dimana air yang ada di laut, rawa, danau, samudra dan lainnya menguap tanggapan adanya pemanasan sinar matahari. Dalam tahapan ini, air diubah menjadi uap air (gas) sehingga dapat naik ke atas atmosfer.
2. Transpirasi merupakan proses penguapan yang serupa dengan evaporasi. Hanya saja proses penguapan ini terjadi pada jaringan makhluk hidup. Transpirasi juga mengubah air menjadi uap air dan di bawa ke atmosfer.
3. Evapotranspirasi ialah adonan dari tahapan evaporasi serta transpirasi. Proses ini seringkali dikatakan sebagai pentotalan penguapan air di permukaan bumi.
4. Sublimasi juga masuk dalam proses penguapan. Hanya saja proses ini terjadi di kutub es atau puncak gunung.
5. Kondensasi ialah proses berubahnya air menjadi partikel es tanggapan suhu udara yang rendah hingga risikonya membentuk awan hitam yang tebal.
6. Adveksi ialah proses perpindahan awan secara horizontal dari satu lokasi ke lokasi lainnya tanggapan tekanan udara atau angin.
7. Presipitasi ialah proses pencairan awan hitam hingga jatuh menjadi hujan.
8. Run Off ialah proses mengalirnya air hujan ke sungai, samudra, danau dan akses air lainnya.
9. Infiltrasi ialah proses terakhir dari siklus ini yakni perembesan air ke dalam tanah.
Itulah ulasan terkait macam-macam Siklus Air beserta tahapannya. Mengingat air ialah sumber kehidupan, tidak ada salahnya jikalau kita menjaganya dengan baik.
Posting Komentar untuk "Macam-Macam Siklus Air Dan Tahapannya"