Inilah Jenis-Jenis Air Yang Ada Di Bumi
Seperti yang telah diketahui sebagian orang, ada bermacam-macam jenis air yang ada di bumi meskipun pada umumnya secara fisik air tersebut tampak sama saja. Dari keseluruhan air yang menutupi 70% bumi, ada 3 pengelompokan air yang bisa diketahui. Ketiganya yaitu air tanah, air permukaan, dan air angkasa. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa menyimak uraian dari jenis-jenis air tersebut berikut ini.
Apabila mempertimbangkan asal atau letaknya, air tanah bisa dikelompokkan menjadi 5 jenis, yaitu freatik, artesis, vados, magma, dan konat. Masing-masing jenis tersebut mempunyai karakteristik tersendiri. Contohnya ibarat air tanah juvenil. Jenis air tanah ini berasal dari dapur magma di sekitar gunung berapi sehingga ketika tersembul ke permukaan mempunyai suhu yang panas. Terkadang, jenis ini juga bisa mengandung sulfur atau belerang tinggi apabila dalam proses keluarnya melewati batuan belerang. Berbeda lagi dengan jenis air konat yang cenderung mempunyai karakteristik kandungan mineral atau garam tinggi di dalamnya. Hal tersebut dikarenakan air konat berasal dari air yang terjebak dalam batuan sedimen selama ribuan atau berjuta-juta tahun lamanya.
Baca juga: Pengertian Air Menurut Beberapa Ahli
Baca juga: Dampak Pencemaran Air
Ada beberapa pola dari air permukaan yang bisa Anda ketahui ibarat air laut, air danau, air sungai, dan sebagainya. Masing-masing pola tersebut juga mempunyai ciri-ciri tersendiri. Air sungai mempunyai tingkat kekotoran yang tinggi apabila lingkungan di sekitarnya juga kotor atau banyak limbah. Karena itu, air sungai jarang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan lebih sering dimanfaatkan untuk kebutuhan lain ibarat irigasi. Walau begitu, ada pula air sungai yang dimanfaatkan untuk kebutuhan minum. Hal tersebut memungkinkan bila air sungai mempunyai kualitas yang lebih baik ibarat lokasinya yang ada di hulu sungai. Jenis-jenis air di permukaan ibarat air maritim dan air danau juga demikian. Air maritim mempunyai kandungan garam tinggi sehingga terasa asin sedangkan air danau bisa mempunyai kandungan besi dan mangan tinggi apabila terdapat pembusukan materi organik tingkat tinggi di dalamnya.
Air angkasa mempunyai banyak jenis apabila memperhatikan aspek bentuknya. Contohnya ibarat air es, air salju dan air hujan. Dari jenis-jenis air tersebut, air hujanlah yang paling umum kita dengar. Air hujan mempunyai tingkat pH rendah serta bertekstur lunak. Apabila air hujan turun ke tempat non polutan ibarat pegunungan, tingkat pH dari pola air angkasa ini bisa mendekati normal. Sebaliknya, bila terjadi di tempat industri atau perkotaan, tingkat pH bisa sangat rendah dan menjadi apa yang kita kenal dengan hujan asam.
Untuk pola lainnya ibarat air salju dan air es, karakteristik ini bisa dipahami dari proses kondensasi yang berlangsung. Terjadinya air salju hampir sama ibarat air hujan hanya saja mempunyai suhu udara rendah sehingga titik air berubah ke es kemudian berbentuk kepingan es lembut yang dikenal dengan salju.
Itulah jenis-jenis air yang terdapat di bumi secara umum. Seperti yang telah Anda baca pada uraian di atas, ketiga jenis utama air yang terdapat di bumi mempunyai misalnya masing-masing dan beberapa diantaranya sering kita jumpai. Semoga gosip ini bermanfaat.
1. Air Tanah
Dari jenis-jenis air yang terdapat di bumi, salah satu yang termasuk di dalamnya yaitu air tanah. Sesuai namanya, jenis air yang menyumbangkan sekitar 0,6% dari total air yang ada di bumi ini sanggup ditemukan di bawah lapisan tanah. Air yang mempunyai jumlah lebih banyak dibandingkan dengan air yang berada di danau atau sungai ini bisa dikelompokkan menjadi 2 sesuai dengan penggunaannya, yaitu air tanah dangkal dan air tanah dalam. Dari keduanya, air tanah dangkal-lah yang biasa dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari insan pada umumnya.Apabila mempertimbangkan asal atau letaknya, air tanah bisa dikelompokkan menjadi 5 jenis, yaitu freatik, artesis, vados, magma, dan konat. Masing-masing jenis tersebut mempunyai karakteristik tersendiri. Contohnya ibarat air tanah juvenil. Jenis air tanah ini berasal dari dapur magma di sekitar gunung berapi sehingga ketika tersembul ke permukaan mempunyai suhu yang panas. Terkadang, jenis ini juga bisa mengandung sulfur atau belerang tinggi apabila dalam proses keluarnya melewati batuan belerang. Berbeda lagi dengan jenis air konat yang cenderung mempunyai karakteristik kandungan mineral atau garam tinggi di dalamnya. Hal tersebut dikarenakan air konat berasal dari air yang terjebak dalam batuan sedimen selama ribuan atau berjuta-juta tahun lamanya.
Baca juga: Pengertian Air Menurut Beberapa Ahli
2. Air Permukaan
Bagaimana dengan jenis-jenis air yang lain ibarat air permukaan? Sesuai namanya, jenis air ini merupakan jenis untuk air-air yang terdapat di permukaan bumi tanggapan tidak bisa terserap ke dalam lapisan tanah. Jenis yang kedua ini mempunyai kecenderungan untuk tergenang di permukaan tanah dan bisa mengalir ke tempat yang lebih rendah apabila ia berasal dari permukaan yang lebih tinggi. Karena acara ini, kondisi air permukaan terkadang kotor oleh benda-benda yang ada di permukaan ibarat lumpur, batang kayu, sisa daun, atau bahkan materi kimia dari acara insan ibarat industri.Baca juga: Dampak Pencemaran Air
Ada beberapa pola dari air permukaan yang bisa Anda ketahui ibarat air laut, air danau, air sungai, dan sebagainya. Masing-masing pola tersebut juga mempunyai ciri-ciri tersendiri. Air sungai mempunyai tingkat kekotoran yang tinggi apabila lingkungan di sekitarnya juga kotor atau banyak limbah. Karena itu, air sungai jarang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan lebih sering dimanfaatkan untuk kebutuhan lain ibarat irigasi. Walau begitu, ada pula air sungai yang dimanfaatkan untuk kebutuhan minum. Hal tersebut memungkinkan bila air sungai mempunyai kualitas yang lebih baik ibarat lokasinya yang ada di hulu sungai. Jenis-jenis air di permukaan ibarat air maritim dan air danau juga demikian. Air maritim mempunyai kandungan garam tinggi sehingga terasa asin sedangkan air danau bisa mempunyai kandungan besi dan mangan tinggi apabila terdapat pembusukan materi organik tingkat tinggi di dalamnya.
3. Air Angkasa
Jenis yang terakhir yaitu air angkasa. Seperti yang bisa Anda tebak dari namanya, air angkasa merupakan air hasil acara yang terjadi di angkasa. Jenis air yang kemudian jatuh ke permukaan bumi sehabis melalui rangkaian proses di angkasa ini menyumbang 0.001% dari total jumlah air di planet ini. Lalu, apa saja pola dari air yang termasuk dalam kelompok-kelompok air di bumi ini?Air angkasa mempunyai banyak jenis apabila memperhatikan aspek bentuknya. Contohnya ibarat air es, air salju dan air hujan. Dari jenis-jenis air tersebut, air hujanlah yang paling umum kita dengar. Air hujan mempunyai tingkat pH rendah serta bertekstur lunak. Apabila air hujan turun ke tempat non polutan ibarat pegunungan, tingkat pH dari pola air angkasa ini bisa mendekati normal. Sebaliknya, bila terjadi di tempat industri atau perkotaan, tingkat pH bisa sangat rendah dan menjadi apa yang kita kenal dengan hujan asam.
Untuk pola lainnya ibarat air salju dan air es, karakteristik ini bisa dipahami dari proses kondensasi yang berlangsung. Terjadinya air salju hampir sama ibarat air hujan hanya saja mempunyai suhu udara rendah sehingga titik air berubah ke es kemudian berbentuk kepingan es lembut yang dikenal dengan salju.
Itulah jenis-jenis air yang terdapat di bumi secara umum. Seperti yang telah Anda baca pada uraian di atas, ketiga jenis utama air yang terdapat di bumi mempunyai misalnya masing-masing dan beberapa diantaranya sering kita jumpai. Semoga gosip ini bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Inilah Jenis-Jenis Air Yang Ada Di Bumi"