Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Anis Siberia

Anis Siberia (Zoothera sibirica) merupakan burung migran yang sering mengunjungi Indonesia dan sanggup dijumpai di Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Anis siberia berkembangbiak di taiga (hutan pinus) Siberia dan ketika animo masbodoh tiba, mereka akan melaksanakan migrasi umumnya ke tempat Asia Tenggara. Burung ini sangat menyukai cacing tanah sebagai makanannya, walaupun mereka juga akan memakan serangga kecil dan buah-buah kecil yang dijumpainya.

Karakteristik Fisik
Burung ini mempunyai ukuran badan sekitar 23 cm dengan rentang sayap mencapai 36 cm. Anis siberia merupakan burung dengan dimorfisme seksual, yaitu antara individu jantan dan individu betina mempunyai perbedaan morfologi. Anis siberia jantan dan betina sanggup dibedakan dengan gampang melalui warna bulunya.

Anis siberia jantan
Burung jantan dan betina mempunyai perbedaan warna bulu yang sangat jauh. Burung jantan berwarna kebiruan gelap dengan alis putih, sedangkan burung betina berwarna kecoklatan dengan alis putih. jantan dan betina mempunyai ukuran badan yang sama, namun serpihan perut betina cenderung lebih gemuk sebab mempunyai ovarium dan jalan masuk produksi telur.

Anis siberia betina
Ketika burung ini terbang, pada permukaan bawah sayap (underwings) mempunyai 2 garis putih yang cukup jelas. Kenampakan dua garis ini menjadi salah satu ciri penting dalam identifikasi anis siberia. Burung dari famili Turdidae ini dalam bahasa inggris dikenal dengan nama Siberian Thrush. Terdapat dua ras dari anis siberia, yaitu Zoothera sibirica sibirica dan Zoothera sibirica davisoni.


Habitat dan tingkah laku
Taiga, habitat anis siberia
Habitat anis siberia berkembang biak ialah hutan pinus dengan kerapatan yang cukup tinggi. Mereka akan membangun sarang pada pohon dan semak dengan tajuk rapat supaya terhindar dari binatang pemangsa dan pencuri telur. Di Siberia, mereka dijumpai membangun sarang pada tempat dengan ketinggian sedang sampai tinggi.

Saat sedang migrasi, mereka akan beristirahat dan mencari makan pada tempat hutan-hutan yang jauh dari gangguan manusia. Mereka akan mengais tanah hutan untuk mencari cacing, masakan kegemarannya. Karena kegemarannya memakan cacing, beberapa wilayah di Indonesia memberi nama jenis-jenis burung anis dengan nama burung cacing.

Perkembangbiakan
Sarang anis siberia
Karena masakan utamanya berupa cacing tanah, mereka akan membangun sarang tidak jauh dari permukaan tanah. Sarang biasanya akan dibangun pada semak-semak dengan ketinggian sekitar 2 m dari permukaan tanah. Sarang terbuat dari daun-daun kering, rerumputan, dan lumpur membentuk struktur seolah-olah mangkok sebagai tempat bertelur. Burung ini biasanya akan bertelur di bulan juni, dan pada tamat agustus belum dewasa anis siberia akan mulai keluar dari sarang untuk berguru terbang.

Migrasi
Anis siberia bermigrasi ketika animo masbodoh di siberia, umumnya mereka akan meninggalkan siberia pada bulan september sampai awal oktober. Mereka akan terbang ke arah selatan menuju Mongolia dan China, kemudian akan terus terbang ke selatan sampai mencapai asia tenggara. Mereka akan tinggal di asia tenggara selama beberapa bulan dan kesudahannya kembali lagi ke siberia untuk berkembangbiak. Pada bulan mei mereka akan datang di siberia lagi dan mempersiapkan sarang-sarang untuk bertelur.

Konservasi
Walaupun di negara-negara asia tenggara termasuk Indonesia, marak terjadi penangkapan burung ini, namun jumlahnya di alam masih cukup banyak. IUCN memasukkan burung ini dalam kategori LN (Least concern), populasinya masih cukup banyak walupun dengan tren yang terus menurun tahun demi tahun. Apabila penangkapan burung ini tidak dihentikan, dalam beberapa tahun ke depan di kuatirkan kategorinya meningkat menjadi NT (Near threatened) bahkan VU (Vulnerable).

Posting Komentar untuk "Anis Siberia"