Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Batuan Plutonik Dan Metamorfik Sulawesi

Hai sahabat Geologinesia.Com, sehabis sebelumnya aku telah membahas mengenai Batuan Vulkanik Tersier Sulawesi, maka pada postingan kali ini aku akan membahas mengenai Batuan Plutonik dan Metamorfik Sulawesi. Diharapkan dengan adanya klarifikasi singkat ini sanggup menambah wawasan kau dalam menyikapi geologi pulau Sulawesi yang begitu unik. Mari kita mulai!!.


Batuan Plutonik Sulawesi

Kegiatan Magmatisme di wilayah Sulawesi dicirikan oleh batuan magmatik potassic calc-alkaline berumur Tersier. Sebaran produk magmatik ini berupa batuan granit terdapat disepanjang jalur zona sesar Palu-Koro yang berkorelasi dengan subdaksi mikrokontinen Banggai-Sula dan Pulau Sulawesi pada pertengahan Miosen.

Batuan plutonik di Sulawesi sanggup dikelompokan menjadi 2 bagian, sebab terdapat perbedaan jenis dan komposisi batuan terobosannya antara batuan plutonik di Sulawesi penggalan barat, yang didominasi oleh batuan beku asam berupa granit, granodiorit, dan diorit. Penyebarannya nampak di tempat Polewali, Mamasa sampai ke Palu. Sedangkan kelompok lainnya dengan jenis batuan beku basa menyerupai dunit, hazburgit, dan piroksinit berada di Sulawesi penggalan timur disekitar Banggai, Morowali, dan Luwuk Timur yang merupakan penggalan dari mikrokontinen Banggai-Sula.

Batuan Metamorfik Sulawesi

Penelitian di Sulawesi Tengah yang didominasi oleh batuan metamorf menyebutkan bahwa geologi pembentukan tempat tersebut diakibatkan kolisi (tumbukan antar benua) antara fragmen Godwana dengan Lempeng Asia pada Akhir Oligosen atau Awal Eosen (Villeneuve, 2001). Proses tersebut menjadikan uplifting di Sulawesi penggalan tengah ke arah timur dan tenggara.

 sehabis sebelumnya aku telah membahas mengenai Batuan Vulkanik Tersier Sulawesi Mengenal Batuan Plutonik dan Metamorfik Sulawesi
Gambar Geologi Regional Pulau Sulawesi (Hall & Wilson, 2000).

Batuan metamorf menjadi basement yang umum disekitar wilayah Sulawesi penggalan tengah yang berasal dari gugusan Latimojong dan di Sulawesi penggalan timur dari mulai Poso memanjang sampai ke Kendari. Di penggalan utara juga tersebar di sekitar tempat toli-toli. Metamorfik yang terbentuk di penggalan timur Sulawesi dibagi lagi menjadi dua, yaitu Metamorfik disekitar Luwuk dan Metamorfik disekitar Kendari. Metamorfik Luwuk mempunyai kemiripan dengan blok Banggai-Sula dan metamorfik Kendari menyerupai dengan Muna dan Buton atau biasa disebut blok Tukang Besi (Simanjuntak, 1986; Davies, 1990; Villeneuve et al., 2000).


Struktur geologi yang terbentuk didominasi oleh contoh sesar berarah relatif baratlaut-tenggara yang merupakan efek dari kegiatan Sesar Palu-Koro dan pertumbuhan jalur tektonik Palu-Mekongga yang bekerjasama dengan pembentukan Pegunungan Verbeek dan Moliowo. Pola struktur ini diakibatkan oleh pergerakan mikrokontinen Banggai-Sula ke arah barat.

Struktur-struktur besar lainnya di tempat ini yang bekerjasama dengan Sesar Palu-Koro dan juga berjenis sesar mendatar mengiri diantaranya yaitu Sesar Kolaka, Sesar Matano, dan Sesar Lawanopo. Sesar-sesar ini setempat juga bersifat sesar normal yang membentuk zona-zona depresi.

Posting Komentar untuk "Mengenal Batuan Plutonik Dan Metamorfik Sulawesi"