Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apakah Keju Kondusif Untuk Anda??


Keju banyak digunakan pada masakan terkenal menyerupai burger, pizza, salad, dan sandwich, tetapi juga sanggup bangkit sendiri sebagai kudapan atau menu pembuka. Jumlah keju yang dikonsumsi di negara-negara besar menyerupai Amerika Serikat telah meningkat tiga kali lipat selama 40 tahun terakhir. Apakah keju yaitu pilihan yang sehat?? hal ini tergantung pada individu serta jenis dan jumlah keju yang dikonsumsi. Ada beberapa keju yang tinggi protein dan kalsium, dan ada juga yang tinggi natrium dan lemak jenuh. Untuk seseorang dengan alergi susu, keju sangat tidak sarankan. Vegetarian atau orang yang menghindari produk hewani alasannya yaitu alasan langsung atau kesehatan, sama sekali tidak akan mengkonsumsi keju dan mungkin akan menentukan alternatif masakan non-susu.

Jenis-jenis Keju

Ada ribuan jenis keju yang sanggup berasal dari beberapa spesies yang berbeda. Keju dari Sapi, domba dan kambing yaitu beberapa varietas yang paling terkenal dikonsumsi. dari banyaknya jenis keju, kita sanggup mengklasifikasikan menjadi 5 pecahan besar, yaitu sebagai berikut :
  1. Keju susu; keju ini dibentuk dari susu yang mengandung 6-10 gram lemak per 1 ons dan 4-6 gram lemak jenuh. Keju rendah lemak dibentuk dengan 2% susu, sedangkan keju non-lemak dibentuk dengan 0% susu. 
  2. Keju segar; keju yang dianggap segar yaitu keju yang belum berumur lama. Keju segar biasanya mempunyai kelembaban tinggi, tekstur lembut, dan rasa yang lebih ringan. Beberapa pola keju segar yaitu ricotta, krim keju, keju cottage dan mascarpone.
  3. Keju Berumur; tekstur keju ini terlihat lebih kencang dan umumnya berusia 6 bulan atau lebih. Semakin berumur usang suatu keju, maka akan diperoleh cita rasa yang sangat tajam. Contoh keju berumur yaitu Cheddar, Swiss, Parmesan, dan Gruyere.
  4. Keju yang Diawetkan;  keju jenis ini ditujukan untuk membuat produk yang memakai bahan-bahan aksesori menyerupai peningkat rasa dan emulsifier.
  5. Keju Non-Dairy; dikhususkan bagi orang-orang yang tidak mengkonsumsi susu, misalnya keju kedelai dan keju daiya.

Rincian Gizi Keju

Secara umum, keju merupakan produk yang tinggi kalori, natrium dan lemak jenuh. Dalam 1 ons krim keju mengandung 84 kalori, 8 gram lemak, 1 gram karbohidrat, dan 2 gram protein. Dalam 1 ons keju cheddar mempunyai 115 kalori, 10 gram lemak, 0 gram karbohidrat, dan 7 gram protein. Keju juga sanggup berisi variasi dari vitamin A, vitamin B12, fosfor, selenium, dan natrium. Keju dari susu domba dan kambing mempunyai kandungan vitamin A yang lebih tinggi, sementara keju dari susu sapi lebih banyak mengandung beta-karoten.

Kasus Akibat Keju

Susu yaitu salah satu sumber masakan kalsium yang terbaik dalam hal bio-availabilitas. Kalsium memainkan tugas utama dalam pengembangan dan pemeliharaan kesehatan tulang dan gigi, dan juga penting untuk pembekuan darah, penyembuhan luka dan menjaga tekanan darah normal. Selalu mencoba untuk menyandingkan masakan yang kaya kalsium dan vitamin D yaitu hal yang sangat baik, alasannya yaitu vitamin D membantu usus kecil untuk menyerap kalsium. 2 ons banyak sekali jenis keju sanggup mengandung 40-50% kalsium.

Diet tinggi natrium dan lemak jenuh cenderung meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan diabetes tipe 2. Pada Laporan Dietary Guidelines Advisory Committee (DGAC) 2010 menyarankan untuk membatasi lemak jenuh sampai kurang dari 7% dari total kalori (sekitar 15 gr lemak jenuh menurut diet 2.000 kkal). Negara besar menyerupai Amerika mengkonsumsi sekitar 11-12% kalori dari lemak jenuh. Namun, beberapa penelitian telah mengatakan bahwa lemak jenuh dari susu tidak berbahaya. Akan tetapi sebagian orang menentukan untuk tidak mengkonsumsinya hanya alasannya yaitu mengikuti diet vegetarian (menghindari masakan yang berasal dari hewan, termasuk susu, keju, telur dan madu). Orang mungkin akan menghilangkan susu dari dietnya untuk menghindari kelebihan hormon dan antibiotik, sebagai salah satu cara pencegahan terhadap munculnya jerawat.


Intoleransi, Alergi, dan Sensitivitas Keju

Intoleransi laktosa yaitu suatu kondisi di mana seseorang tidak mempunyai enzim untuk memecah gula yang ditemukan dalam susu. Orang dengan intoleransi laktosa akan mengalami perut kembung atau diare saat mengkonsumsi susu ataupun produk susu lainnya. Tingkat intoleransi laktosa bervariasi per individu. Suatu  individu mungkin sanggup mentolerir susu dengan tingkat rendah laktosa menyerupai yogurt dan keju keras, namun yang lainnya mungkin tidak sanggup mentolerir, bahkan setetes susu pun di kopi mereka. Kandungan laktosa cukup tinggi pada keju parmesan dan keju cheddar.


Alergi susu berbeda dengan Intoleransi Laktosa. Alergi susu mengacu pada reaksi imunologi yang gila di mana sistem kekebalan badan menghasilkan antibodi alergi, yang disebut immunoglobulin E (IgE) antibodi, yang menghasilkan tanda-tanda alergi menyerupai diare atau muntah. Mereka yang alergi susu bersama-sama harus ketat menghindari susu dalam bentuk apapun, termasuk keju. Gejala alergi susu sanggup termasuk asma, eksim, gangguan pencernaan, pendarahan, pneumonia, dan bahkan anafilaksis (shock). Berbeda dari Alergi Susu dan Intoleransi Laktosa, beberapa orang mempunyai sensitivitas (kepekaan) terhadap kasein (sejenis protein) dalam susu. Sensitivitas ini sanggup memicu peradangan di seluruh tubuh, yang sanggup menghasilkan tanda-tanda menyerupai kongesti sinus, jerawat, ruam kulit dan migrain.

Kebanyakan orang sanggup mengkonsumsi susu tanpa dilema ini, tetapi kalau Anda menduga bahwa susu sanggup menimbulkan beberapa tanda-tanda ini, mencari spesialis diet untuk melaksanakan pengujian sensitivitas masakan sangat membantu Anda menentukan apakah akan mengikuti diet bebas susu ataukah tidak.

Kewaspadaan Terhadap Keju

Mengkonsumsi terlalu banyak fosfor (bisa tinggi dalam keju), sanggup membahayakan mereka yang berpenyakit ginjal. Jika ginjal Anda tidak sanggup menghapus kelebihan fosfor dari darah, itu sanggup berakibat fatal. Selain itu, asupan kalsium yang tinggi dalam keju telah dihubungkan dengan peningkatan risiko kanker prostat melalui beberapa penelitian. Para peneliti menemukan kandungan tyramine asam amino (salah satu penyebab kanker) pada keju yang berusia lama. Selain di keju, tyramine juga sanggup ditemukan dalam bir, anggur, dan masakan acar. Makanan yang mengandung tyramine juga telah dikaitkan dengan sakit kepala dan migrain.

Kesimpulan apakah keju kondusif untuk kesehatan yaitu tidak niscaya dan sangat bervariasi, tergantung pada individu dan kebutuhan khusus mereka. Intinya, selalu mempertahankan nutrisi yang sempurna dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Seorang perempuan berusia 85 tahun dengan nafsu makan yang jelek berjuang untuk mendapat jumlah kalori dan protein yang diperlukan untuk menyembuhkannya dari patah tulang pinggul akan sempurna kalau memakai keju, sedangkan obesitas laki-laki berusia 55 tahun dengan tekanan darah tinggi dan riwayat penyakit kardiovaskular akan sempurna kalau menghindari keju sama sekali.

Sumber: Megan Ware RDN LD (Medical USA), Dietary Guidelines Advisory Committee (DGAC).

Posting Komentar untuk "Apakah Keju Kondusif Untuk Anda??"