#5 Jenis Watu Gamping (Batu Kapur)
Secara umum jenis-jenis kerikil gamping yang telah dikenal mencakup batugamping afanitik, batugamping bioklastik, batugamping kerangka, batugamping klastik dan batugamping kristalin. Pada postingan kali ini geologinesia akan membahas secara general 5 jenis atau tipe batugamping tersebut. Untuk pembahasan terperinci tiap tipe akan dibahas pada kesempatan berikutnya.
Baca juga: Genesa dan Sifat Fisik Batugamping
Lingkungan pengendapan gamping bioklastik meliputi:
Baca juga: Apa itu Batugamping??
Batugamping afanitik diendapkan di lingkungan pengendapan bahari dangkal yang terlindung menyerupai laguna di belakang terumbu dengan temperatur yang tinggi atau di kawasan tropis sehingga terjadi penguapan kuat. Umumnya batugamping afanitik kaya akan zat organik dan tidak mempunyai struktur perlapisan.
Baca juga: Genesa dan Sifat Fisik Batugamping
Batugamping Klastik
Batugamping ini merupakan batuan yang terendapkan secara sekunder dengan kenampakan yang pada umumnya berlapis. Batugamping klastik dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:- Batugamping klastik fragmenter; tersusun atas fragmen yang asalnya tidak terang (merupakan campuran).
- Batugamping klastik non fragmenter; merupakan gradasi dari batugamping bioklastik dan batugamping klastik fragmenter.
Batugamping Kristalin
Batugamping jenis ini terbentuk dari hasil rekristalisasi batugamping klastik, batugamping terumbu, atau batugamping afanitik, dan tidak terbentuk secara pribadi dari pengendapan. Proses pembentukan batugamping kristalin terjadi pada ketika diagenesis yang disebut neomorphoisme.Gambar Batugamping Kristalin. |
Batugamping Bioklastik
Batugamping bioklastik tersusun oleh cangkang atau fragmen kerangka organisme, umumnya dicirikan oleh fragmen/cangkang lepas terutama bila telah tertransportasi. Penamaan batuan bioklastik umumnya menurut organisme penyusun utama, yakni:- Batugamping (bioklastik) foraminifera
- Batugamping Koral (bioklastik, fragmental)
- Batugamping coquina (jika seluruhnya terdiri dari cangkang-cangkang moluska)
- Batugamping globigerina
- Kerak ganggang sering pula pecah-pecah membentuk butir
Lingkungan pengendapan gamping bioklastik meliputi:
- Lingkungan bahari dangkal bersahabat pantai, dengan partikel-partikel telah terabrasi.
- Lingkungan sekitar terumbu, laguna, dan terumbu bab depan. Endapan merupakan pecahan dari terumbu akhir gelombang dengan butiran yang telah terabrasi, sedangkan di terumbu depan merupakan talus pelongsoran terumbu dan berupa potongan koral.
- Lingkungan kawasan neritik, contohnya foraminifera besar membentuk bank/gundukan.
Batugamping Kerangka (Batugamping Terumbu)
Batugamping kerangka atau sanggup disebut batugamping terumbu ialah suatu bentuk struktur organisme yang dibuat oleh koloni organisme, tahan terhadap gelombang dan mempunyai relief topografi diatas pengendapan sedimen di sekelilingnya. Macam-macam struktur koloni organisme yang dikenal yakni bank, bioherm, biostrome, dan reef (terumbu).Gambar Batugamping Terumbu dan Koral. |
Batugamping Afanitik
Batugamping afanitik sering juga disebut batugamping mikrokristalin, terdiri dari butir-butir berukuran 0,005 mm sehingga tidak diketahui apakah terdiridari fragmen halus (pecahan gamping) atau kristal halus. Batugamping afanitik sanggup terbentuk dengan beberapa cara, yaitu:- Penggerusan batugamping yang telah ada sebelumnya, misalkan dari penghancuran terumbu oleh gelombang laut.
- Pengendapan pribadi secara kimiawi dari air bahari yang jenuh CaCO3.
- Pengendapan dengan batuan ganggang hijau (chlorophycese) sebagai jarum-jarum aragonit.
Baca juga: Apa itu Batugamping??
Batugamping afanitik diendapkan di lingkungan pengendapan bahari dangkal yang terlindung menyerupai laguna di belakang terumbu dengan temperatur yang tinggi atau di kawasan tropis sehingga terjadi penguapan kuat. Umumnya batugamping afanitik kaya akan zat organik dan tidak mempunyai struktur perlapisan.
Posting Komentar untuk "#5 Jenis Watu Gamping (Batu Kapur)"