Angin Angin Puting-Beliung : Penyebab Dan Upaya Penanggulangannya
Seperti yang telah kita ketahui, Indonesia merupakan salah satu negara yang berada di peringkat atas sebagai negara rawan bencana. Di negara yang membentang dari Sabang hingga Merauke ini telah tercatat ada banyak masalah petaka ibarat gempa bumi, banjir, gunung meletus, tanah longsor, dan sebagainya. Dari sekian banyak kejadian alam yang terjadi, angin topan juga termasuk ke dalam salah satu tragedi yang sering terjadi di aneka macam daerah di Indonesia.
1. Apa itu angin topan?
Angin topan merupakan sebuah kejadian alam yang terjadi dalam bentuk sebuah pusaran angin dengan kecepatan sekitar 120 km/jam atau bahkan lebih di sekitar khatulistiwa atau diantara garis balik selatan dan utara. Pada tingkat tertinggi, kecepatan dari angin tersebut bisa mencapai 250 km/jam. Putaran dari angin yang bergerak cepat ini sendiri bisa terjadi di suatu daerah tropis dimana ketika itu sedang terjadi peralihan ekspresi dominan atau yang biasa disebut ekspresi dominan pancaroba. Mengingat daerah Indonesia merupakan daerah tropis, tidak heran jikalau kejadian alam yang satu ini seringkali terjadi di Indonesia.
2. Apa penyebab dari kejadian alam tersebut?
Seperti petaka lainnya, ada banyak hal yang bisa memicu terjadinya angin topan. Beberapa diantaranya ialah sebagai berikut:
a. Adanya perbedaan pada tekanan udara
Peristiwa alam abiotik ini bisa terjadi ketika tekanan udara di suatu daerah berbeda dengan tekanan di sekitarnya. Akibatnya, dalam sistem cuaca terbentuklah sebuah pusaran. Angin yang disebabkan oleh faktor ini biasanya sering terjadi di samudra lantaran daerah tersebut mempunyai tekanan udara berbeda dibandingkan daratan. Aktivitas perbedaan tekanan udara yang menjadikan terjadinya angin ribut topan ini seringkali terjadi ketika ekspresi dominan kemarau tiba.
b. Adanya perbedaan suhu udara yang menjadikan anomali pada kegiatan perpindahan udara
Perbedaan suhu juga bisa menjadikan terjadinya angin topan. Misalnya, ketika siang hari suhu di lapisan atmosfer akan cenderung panas. Namun, ketika itu, tekanan udara juga akan menjadi lebih rendah. Ketika tekanan udara mengalir dari tempat bersuhu rendah ke tempat yang lebih tinggi, maka terjadilah kejadian alam ini.
c. Tanpa diketahui
Selain kedua hal di atas, kejadian alam yang juga sering dialami negara-negara di daerah lain ini juga bisa terjadi secara tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya. Badai yang tiba secara mendadak tersebut bisa sulit diprediksi ketika terjadi perubahan signifikan pada cuaca yang menciptakan satelit tidak bisa melihat arah angin tersebut. Akibatnya, pusaran angin yang telah terbentuk selama berjam-jam bergerak dan merusak segala sesuatu yang ada di permukaan bumi termasuk daratan yang dihuni manusia.
3. Bagaimana cara meminimalisir tragedi tersebut?
Seperti halnya insan yang berupaya mencegah penyebaran virus dengan menciptakan vaksin, petaka yang satu ini juga bisa diminimalisir dengan melaksanakan beberapa langkah antisipasi. Apa sajakah itu? Beberapa diantaranya yaitu:
a. Melakukan upaya penghijauan
Upaya penghijauan di daerah daratan tidak hanya berkhasiat untuk mencegah terjadinya longsor. Aktivitas penghijauan atau reboisasi ini juga bisa dipakai untuk meminimalisir efek ketika angin kencang tersebut terjadi. Bagaimana hal itu bisa demikian? Hal ini lantaran adanya pepohonan yang lebat akan menciptakan gaya atau arah angin lebih teredam.
b. Membuat standar tertentu dalam pembangunan gedung atau bangunan
Selain mengupayakan penanaman pohon untuk meredam laju angin, upaya lainnya yang juga bisa dilakukan ialah dengan memenuhi standar khusus dalam pembangunan gedung atau lainnya. Dengan begitu, bangunan yang memenuhi standar akan tetap berdiri meskipun angin topan yang besar tengah terjadi.
c. Mengamankan barang yang ada di sekitar
Ketika kejadian alam ini terjadi, bukan mustahil barang-barang yang ada di sekitar kita akan terseret terbang oleh angin topan tersebut. Karenanya, salah satu langkah yang bisa dilakukan ialah mengamankan barang-barang tersebut sehingga tidak akan terbawa terbang ketika tragedi terjadi. Apabila benda yang dimiliki tidak bisa dipindahkan ke tempat yang aman, Anda bisa membuatnya semoga lebih besar lengan berkuasa di pijakan tanah.
d. Memperkuat dan mengamankan komponen pada kapal
Bagaimana dengan mereka yang sehari-harinya berangkat melewati lautan? Agar terhindar dari duduk masalah tersebut, para nelayan yang ada di bahari bersama dengan kapalnya bisa mengikat besar lengan berkuasa komponen kapalnya semoga tidak gampang diterbangkan oleh angin topan. Akan lebih baik lagi jikalau kapal dibangun dengan pondasi dan komponen yang kuat.
e. Membekali diri dengan cara penyelamatan ketika tragedi tersebut terjadi
Tips yang terakhir ialah membekali diri dengan pengetahuan penyelamatan ketika kejadian alam tersebut terjadi. Dengan pengetahuan yang dimiliki, Anda tidak akan panik dan bisa lebih siap siaga mencari cara penyelamatan diri.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa tragedi angin dengan pusarannya yang merusak apa saja di sekitarnya tersebut bisa terjadi dan diantisipasi oleh manusia. Apakah angin topan juga pernah terjadi daerah Anda tinggal? Sudahkah Anda melaksanakan upaya penanggulangan di atas?
1. Apa itu angin topan?
Angin topan merupakan sebuah kejadian alam yang terjadi dalam bentuk sebuah pusaran angin dengan kecepatan sekitar 120 km/jam atau bahkan lebih di sekitar khatulistiwa atau diantara garis balik selatan dan utara. Pada tingkat tertinggi, kecepatan dari angin tersebut bisa mencapai 250 km/jam. Putaran dari angin yang bergerak cepat ini sendiri bisa terjadi di suatu daerah tropis dimana ketika itu sedang terjadi peralihan ekspresi dominan atau yang biasa disebut ekspresi dominan pancaroba. Mengingat daerah Indonesia merupakan daerah tropis, tidak heran jikalau kejadian alam yang satu ini seringkali terjadi di Indonesia.
2. Apa penyebab dari kejadian alam tersebut?
Seperti petaka lainnya, ada banyak hal yang bisa memicu terjadinya angin topan. Beberapa diantaranya ialah sebagai berikut:
a. Adanya perbedaan pada tekanan udara
Peristiwa alam abiotik ini bisa terjadi ketika tekanan udara di suatu daerah berbeda dengan tekanan di sekitarnya. Akibatnya, dalam sistem cuaca terbentuklah sebuah pusaran. Angin yang disebabkan oleh faktor ini biasanya sering terjadi di samudra lantaran daerah tersebut mempunyai tekanan udara berbeda dibandingkan daratan. Aktivitas perbedaan tekanan udara yang menjadikan terjadinya angin ribut topan ini seringkali terjadi ketika ekspresi dominan kemarau tiba.
b. Adanya perbedaan suhu udara yang menjadikan anomali pada kegiatan perpindahan udara
Perbedaan suhu juga bisa menjadikan terjadinya angin topan. Misalnya, ketika siang hari suhu di lapisan atmosfer akan cenderung panas. Namun, ketika itu, tekanan udara juga akan menjadi lebih rendah. Ketika tekanan udara mengalir dari tempat bersuhu rendah ke tempat yang lebih tinggi, maka terjadilah kejadian alam ini.
c. Tanpa diketahui
Selain kedua hal di atas, kejadian alam yang juga sering dialami negara-negara di daerah lain ini juga bisa terjadi secara tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya. Badai yang tiba secara mendadak tersebut bisa sulit diprediksi ketika terjadi perubahan signifikan pada cuaca yang menciptakan satelit tidak bisa melihat arah angin tersebut. Akibatnya, pusaran angin yang telah terbentuk selama berjam-jam bergerak dan merusak segala sesuatu yang ada di permukaan bumi termasuk daratan yang dihuni manusia.
3. Bagaimana cara meminimalisir tragedi tersebut?
Seperti halnya insan yang berupaya mencegah penyebaran virus dengan menciptakan vaksin, petaka yang satu ini juga bisa diminimalisir dengan melaksanakan beberapa langkah antisipasi. Apa sajakah itu? Beberapa diantaranya yaitu:
a. Melakukan upaya penghijauan
Upaya penghijauan di daerah daratan tidak hanya berkhasiat untuk mencegah terjadinya longsor. Aktivitas penghijauan atau reboisasi ini juga bisa dipakai untuk meminimalisir efek ketika angin kencang tersebut terjadi. Bagaimana hal itu bisa demikian? Hal ini lantaran adanya pepohonan yang lebat akan menciptakan gaya atau arah angin lebih teredam.
b. Membuat standar tertentu dalam pembangunan gedung atau bangunan
Selain mengupayakan penanaman pohon untuk meredam laju angin, upaya lainnya yang juga bisa dilakukan ialah dengan memenuhi standar khusus dalam pembangunan gedung atau lainnya. Dengan begitu, bangunan yang memenuhi standar akan tetap berdiri meskipun angin topan yang besar tengah terjadi.
c. Mengamankan barang yang ada di sekitar
Ketika kejadian alam ini terjadi, bukan mustahil barang-barang yang ada di sekitar kita akan terseret terbang oleh angin topan tersebut. Karenanya, salah satu langkah yang bisa dilakukan ialah mengamankan barang-barang tersebut sehingga tidak akan terbawa terbang ketika tragedi terjadi. Apabila benda yang dimiliki tidak bisa dipindahkan ke tempat yang aman, Anda bisa membuatnya semoga lebih besar lengan berkuasa di pijakan tanah.
d. Memperkuat dan mengamankan komponen pada kapal
Bagaimana dengan mereka yang sehari-harinya berangkat melewati lautan? Agar terhindar dari duduk masalah tersebut, para nelayan yang ada di bahari bersama dengan kapalnya bisa mengikat besar lengan berkuasa komponen kapalnya semoga tidak gampang diterbangkan oleh angin topan. Akan lebih baik lagi jikalau kapal dibangun dengan pondasi dan komponen yang kuat.
e. Membekali diri dengan cara penyelamatan ketika tragedi tersebut terjadi
Tips yang terakhir ialah membekali diri dengan pengetahuan penyelamatan ketika kejadian alam tersebut terjadi. Dengan pengetahuan yang dimiliki, Anda tidak akan panik dan bisa lebih siap siaga mencari cara penyelamatan diri.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa tragedi angin dengan pusarannya yang merusak apa saja di sekitarnya tersebut bisa terjadi dan diantisipasi oleh manusia. Apakah angin topan juga pernah terjadi daerah Anda tinggal? Sudahkah Anda melaksanakan upaya penanggulangan di atas?
Posting Komentar untuk "Angin Angin Puting-Beliung : Penyebab Dan Upaya Penanggulangannya"