Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lobster Red Claw (Cherax Quadricarinatus)

Red claw ialah lobster air tawar yang banyak dikembangkan di Indonesia untuk tujuan konsumsi. Lobster ini disukai peternak alasannya ialah mempunyai ukuran yang besar, tidak gampang terjangkit penyakit, tidak begitu buas, dan mempunyai harga yang mahal. Olahan lobster memang dikenal sebagai makanan kelas atas yang hanya disajikan di restoran-restoran mahal. Mari mengenal sedikit lebih lebih dalam pada kehidupan si capit merah yang unik ini.

Red claw (Cherax quadricarinatus)

Seperti namanya, red claw, lobster ini memang mempunyai ciri utama berupa warna merah pada bab luar capitnya. Si betina terkadang mempunyai warna merah pada sisi dalam capitnya juga. Ciri untuk membedakan jantan dan betina terdapat pada dasar kaki jalan ke-3. Lobster jantan mempunyai tonjolan pada dasar kaki jalan ke-3, sedangkan lobster betina mempunyai lubang di dasar kaki jalan ke-3. Lobster ini sanggup mencapai ukuran 50 cm dengan berat per ekor mencapai 800 sampai 1000 gram. Lobster betina dengan ukuran tersebut bisa bertelur sampai 1000 butir telur dalam sekali proses perkawinan.

Lobster red claw bekerjsama bukanlah binatang orisinil Indonesia, mereka berasal dari Australia. Mereka ialah penghuni rawa-rawa dan pedoman sungai denga air yang tidak begitu deras. Lobster ini sangat menyukai hidup di tempat dengan perairan higienis dan terdapat banyak tempat berlindung. Mereka mempunyai eksoskeleton/rangka luar yang keras sehingga melindunginya dari serangan binatang lain maupun jenisnya sendiri. Namun ketika mereka sedang moulting/ganti kulit mereka membutuhkan tempat berlindung alasannya ialah rangka luarnya yang gres masih lunak dan rentan.

Habitat orisinil red claw

Proses moulting merupakan proses melepaskan kulit usang biar kulit gres yang masih elastis dan lebih besar di bawahnya sanggup tumbuh. Hal tersebut merupakan prosedur pertumbuhan badan pada hewan-hewan arthropoda. Mereka harus melepaskan rangka luarnya yang keras untuk sanggup tumbuh menjadi lebih besar. Kulit gres yang muncul sesudah moulting masih sangat lemah, dan butuh beberapa waktu sampai kulit ini mengeras. Saat moulting inilah waktu yang paling rentan dalam kehidupan lobster, mereka kehilangan proteksi terhadap gangguan lingkungan sekitar.

Lobster akan kawin sesudah berumur 8 bulan dengan ukuran kurang lebih 15 cm. Lobster betina akan menjaga telurnya di bawah perutnya selama kurang lebih 35 hari sampai telur tersebut menetas. Setelah menetas, larva lobster akan eksklusif hidup sendiri dan terlepas dari perawatan kedua induknya. Lobster red claw dalam peternakan bisa kawin dan bertelur 4 kali dalam satu tahun. 

Lobster red claw ialah binatang omnivora, di habitat aslinya mereka akan memakan alga, lumut, buah, ataupun binatang yang sanggup ditemukannya. Dalam penangkaran mereka sanggup diberi makan berupa umbi-umbian, ikan, ataupun pelet dengan kadar protein tinggi. Lobster budidaya dengan sumbangan pakan dua kali sehari akan mempunyai panjang 1 inchi dalam waktu 1 bulan. Sedangkan di habitat aslinya mereka membutuhkan waktu yang lebih usang untuk tumbuh alasannya ialah ketersediaan pakan tidak selalu terjamin.

Posting Komentar untuk "Lobster Red Claw (Cherax Quadricarinatus)"