Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aspek Pertimbangan Pembuatan Penampungan Limbah Tailing

Pengelolaan limbah tailing merupakan salah satu aspek aktivitas pertambangan yang menjadikan pengaruh lingkungan sangat penting. Tailing adalah material sisa hasil proses pengolahan bijih, biasanya berbentuk lumpur dengan komposisi 40-70% cairan. Penampungan limbah tailing memerlukan pertimbangan yang teliti terutama untuk tempat yang rawan gempa. Dibawah ini akan dibahas mengenai aspek-aspek pertimbangan dikala menciptakan penampungan limbah tailing.


Pertimbangkan Aspek Meteorologi dan Tuntutan Peraturan

Berbagai aspek neraca air dari operasi harus didasarkan pada pengertian yang mendalam mengenai kondisi metereologi daerah setempat. Informasi yang harus dikumpulkan termasuk data curah hujan (rata-rata setiap bulan untuk banyak sekali priode ulang 1:10, 1:20, 1:50, 1:100), data intensitas/lama hujan, pengukuran evaporasi (panci evaporasi klas A), pengukuran kelembaban, suhu dan radiasi matahari, kekuatan/arah angin pada banyak sekali waktu yang berbeda dalam setahun, pengetahuan ihwal insiden masa kemudian atau jarang terjadi (angin topan,banjir).

Tuntutan peraturan setempat yang meliputi seluruh aspek dari areal penampungan yang direncanakan dimasa depan harus disertakan didalam evaluasi suatu areal. Hal tersebut meliputi tuntutan baku mutu bagi pelepasan air, nilai budaya dan sejarah dari suatu tempat termasuk nilainya bagi penduduk pribumi, tuntutan akan rancangan khusus terhadap contohnya gempa bumi, peluang-peluang terjadinya banjir, emisi bubuk dan polusi suara, rencana-rencana dari banyak sekali pihak yang berwenang termasuk pengangkutan, pengembangan perkotaan, sarana-sarana (penyaluran tenaga listrik, jaringan suplai air, dsb, zonasi dari areal penampungan limbah tailing dan daerah sekitarnya (kegiatan-kegiatan yang diijinkan pihak berwenang), dan kemungkinan perubahan dari zonasi sekarang.
 merupakan salah satu aspek aktivitas pertambangan yang menjadikan pengaruh lingkungan sanga Aspek Pertimbangan Pembuatan Penampungan Limbah Tailing
Gambar penampungan tailing (sumber: beritasatu dotcom).

Pertimbangkan Aspek Air Permukaaan dan Air Bawah Permukaan

Seandainya areal penampungan limbah tailing yang terpilih berada bersahabat sungai-sungai atau daerah-daerah yang sering mengalami banjir, potensi pengaruh dari hujan lebat pada frekuensi rendah perlu dipertimbangkan. Informasi yang diharapkan termasuk aliran-aliran pada batang-batang air alami (data hidrografis ibarat ciri-ciri limpasan air hujan), catatan-catatan banjir dan identifikasi dataran banjir yang mungkin, latar belakang baku mutu air, tataguna  air di hulu dan di hilir termasuk aliran-aliran lingkungan untuk memelihara habitat-habitat bagi tumbuhan dan fauna.

Suatu pengertian ihwal hidrogeologi umum dari suatu tempat sanggup membantu evaluasi potensi pengaruh dari penampungan limbah tailing terhadap air bawah tanah. Informasi yang penting termasuk ; hidrogeologi tempat (kedalaman hinggaair, arah aliran, kecepatan aliran), keberadaan jalur-jalur pedoman yang dikehendaki, latar belakang baku mutu air, tata guna air di hulu dan di hilir, zona pengeluaran air bawah tanah.

Pertimbangkan Aspek Topografi, Pemetaan, dan Fotografi

Topografi dari bangunan jangka panjang dan daerah-daerah penyangga sejauh sekitar 1 km dari batas-batas daerah yang akan menjadi areal penimbunan harus diteliti. Informasi ini akan memungkinkan dilakukan evaluasi akan potensi dampak-dampak sosial dan lingkungan dari akomodasi yang diusulkan pada tahap-tahap yang paling awal dari perencanaan.

Informasi ini harus termasuk : kontur-kontur permukaan dengan interval 1 m, pola-pola drainase (aliran-aliran,mata air,danau.Lahan basah), batas-batas tanah, jaringan jalan dan pelayanan, tempat tinggal dan bangunan lainnya, tempat-tempat budaya atau bersejarah, tata guna lahan dikala ini (RUTRW). Fotografi sanggup menjadi suatu alat penting untuk membantu evaluasi estetika dan potensi pengaruh lingkungan dari areal penimbunanyang diusulkan. Ini termasuk : foto-foto udara dari kepemilikan lahan dan daerah sekitarnya, foto-foto darat yang diambil dari banyak sekali sudut yang bermanfaat, foto-foto sejarah.

Pertimbangkan Aspek Geoteknis, Geokimia, dan Sifat-sifat Tailing

Tampungan-tampungan limbah tailing pada awalnya lazim dibangun dari tanah setempat.Dalam hal ini ketersediaan dan kesesuaian tanah harus dinilai dipermulaan proses pembangunan dan harus meliputi : kondisi fondasi (jenis-jenis tanah di banyak sekali kedalaman, distribusi ukuran, partikel, presentase partikel halus, Nilai Atterberg/plastisitas tanah, kekuatan tanah, ciri-ciri permeabilitas, mineralogi), ketersediaan bahan-bahan bangunan ibarat tanah liat, pasir, kerikil kerikil, adanya batu-batuan, struktur dari lapisan batu-batuan data resiko gempa. Seandainya cairan tailing berafiliasi dengan tanah alamiah, sejumlah interaksi geokimia sanggup terjadi. Melakukan analisis jangka panjang yaitu praktek yang baik alasannya yaitu akan membangun informasi yang membantu tercapainya pengertian ihwal interaksi-interaksi tersebut.

Sifat-sifat tailing perlu diketahui ketika merancang fasilitas-fasilitas baru, terutama yang berkaitan dengan kemungkinan rembesan air bawah tanah dan pelepasan air. Termasuk didalamnya : kandungan mineral dan kimia partikel-patikel padat, kandungan logam berat, kandungan radio-nuklida, gaya berat spesifik partikel–partikel padat, sikap pengendapan, relasi antara permeabilitas dan berta jenis, plastisitas tanah (nilai Atterberg), prilaku konsolidasi, rheologi (aliran cairan yang mengandung partikel-partikel tersuspensi/ciri-ciri, kekentalan, ciri-ciri kekuatan tailing, kimiawi air pori (air diantara pori-pori tanah), sifat-sifat pembersihan air tawar. (Referensi: Cooling, D.J. et al, 1996, Environmental Protection Agency-Australia-Pengamanan tailing. Pusat Pengembangan dan Penerapan AMDAL, 2001, Aspek Lingkungan dalam Amdal Bidang Pertambangan, Jakarta).

Posting Komentar untuk "Aspek Pertimbangan Pembuatan Penampungan Limbah Tailing"