Hujan Debu Vulkanik Dan Dampaknya
Dampak Hujan Abu Vulkanik - Abu vulkanik yaitu materi material vulkanik yang disemburkan ke udara dikala terjadi letusan gunung api. Abu vulkanik terdiri atas partikel berukuran besar hingga halus. Istilah bubuk vulkanik dipakai untuk material ketika sedang berada di udara.
Baca juga: Pengertian Vulkanisme Menurut Perspektif Geologi
Setelah material tersebut jatuh ke permukaan tanah biasanya akan terlitifikasi menjadi batuan ataupun lumpur. Istilah "debu vulkanik" dan "abu vulkanik" dipakai untuk material yang sama, namun "debu vulkanik" lebih sempurna dipakai dalam mendefinisikan ukuran material berupa bubuk.
Dengan bentuk yang demikian, bubuk vulkanik akan menjadi materi yang bersifat abrasif. Inilah mengapa partikel bubuk vulkanik mempunyai kemampuan untuk merusak jendela pesawat, mengiritasi mata, serta menyebabkann keausan pada peralatan yang aktif bergerak dikala tercemar bubuk vulkanik.
Partikel bubuk vulkanik yang ukurannya kecil bahwasanya mempunyai struktur vesikular dengan banyak rongga. Hal ini menjadikan bubuk vulkanik mempunyai kepadatan yang relatif rendah, sehingga walaupun berupa watu akan memungkinkan material tersebut terlempar ke udara dan terbawa oleh angin pada jarak yang jauh.
Partikel bubuk vulkanik tidak larut dalam air. Ketika mereka menjadi berair maka akan membentuk bubur atau lumpur yang sanggup menciptakan jalan raya dan landasan pacu pesawat menjadi licin. Setelah kering, bubuk vulkanik akan menjadi massa yang padat ibarat beton.
Baca juga: Magma Adalah Batuan Pijar yang Berperan Dalam Penciptaan Manusia ?
Air tanah yang ada di erat dapur magma akan bereaksi dengan magma dan membentuk uap. Proses inilah yang merupakan sumber terbentuknya partikel bubuk pada beberapa letusan. Besarnya suhu dan kecepatan gas melepaskan diri ke luar ventilasi vulkanik akan menghasilkan sebuah kolom letusan bubuk dan gas yang tinggi ke udara (lihat gambar diatas).
Sebagian bulu-bulu bubuk bergerak menjauh dari gunung berapi sambil melepaskan diri dari gas-gas yang masih ikut bersamanya. Partikel bubuk yang besar akan jatuh lebih dahulu, sedangkan yang kecil akan tetap terbang di udara. Partikel yang jatuh inilah yang kemudian menghasilkan apa yang disebut sebagai hujan bubuk vulkanik. Deposit hujan bubuk ini umumnya tebal di erat "ventilasi vulkanik" dan semakin jauh akan semakin menipis.
Selain itu, problem kesehatan jangka panjang mungkin akan muncul termasuk perkembangan penyakit yang dikenal sebagai "silicosis" sebab bubuk vulkanik mempunyai kandungan silika yang signifikan. Pemerintah merekomendasikan jenis masker tertentu untuk mereka yang terkena dampak bubuk vulkanik. Siapa saja yang sudah menderita problem ibarat bronkitis, emfisema, atau asma harus menghindari kontak pribadi dengan bubuk vulkanik.
Abu vulkanik kering sanggup melekat di mata manusia. Sifat mata insan yang lembab dan partikel bubuk yang sangat kecil sanggup menjadikan iritasi mata. Iritasi ini akan lebih parah pada orang-orang yang menggunakan kontak lensa. Beberapa iritasi kulit juga pernah dilaporkan terjadi pada orang-orang di tempat hujan bubuk vulkanik, namun dalam jumlah kasus dan tingkat keparahan yang rendah.
Abu vulkanik di udara mempunyai pengaruh abrasif pada pesawat terbang yang bergerak ratusan kilometer per jam. Pada kecepatan ini, partikel bubuk bisa mengaburkan pandangan pilot bahkan menabrak jendela pesawat (sandblasting). "Sandblasting" juga sanggup menghapus cat dan pit logam pada hidung dan tepi sayap pesawat serta merusak peralatan navigasi.
Di bandara, gejala navigasi di landasan pacu sanggup tertutup abu. pesawat bisa kehilangan traksi dikala mendarat ataupun lepas landas. Organisasi Penerbangan Sipil Internasional mengakui pentingnya memperlihatkan informasi kepada pilot dan controlers kemudian lintas udara perihal ancaman vulkanik.
Untuk melaksanakan itu, biasanya mereka berafiliasi dengan pemerintah setempat untuk membangun Pusat Pelayanan Informasi Abu Vulkanik. Hal ini sangat berkhasiat untuk memantau acara gunung berapi dan melaporkan "bulu abu" dalam area pengawasan mereka.
Baca juga: Apakah Kaldera Adalah Kawah Vulkanik ?
Selain dampak berbahaya terhadap kesehatan insan dan pada keselamatan transporatsi udara, bubuk vulkanik juga sanggup berdampak jelek terhadap transportasi darat, pertanian, bangunan/rumah, komunikasi, kemudahan pembangkit listrik, sistem penyediaan air minum, sistem air limbah, serta masih banyak lagi yang lainnya.
Perencanaan penanggulangan ancaman bubuk vulkanik sangat penting dilakukan, contohnya menata pemukiman dengan tidak membangun di tempat yang erat dengan letusan abu, memberi informasi mengenai cara menghindari bubuk vulkanik yaitu melawan arah angin ketika letusan ataupun hujan bubuk terjadi, serta memperlihatkan informasi perihal pentingnya pememakaian masker dikala terjadi letusan abu.
Baca juga: Pengertian Vulkanisme Menurut Perspektif Geologi
Setelah material tersebut jatuh ke permukaan tanah biasanya akan terlitifikasi menjadi batuan ataupun lumpur. Istilah "debu vulkanik" dan "abu vulkanik" dipakai untuk material yang sama, namun "debu vulkanik" lebih sempurna dipakai dalam mendefinisikan ukuran material berupa bubuk.
Sifat Abu Vulkanik
Secara visual, bubuk vulkanik terlihat ibarat bubuk lunak. Tetapi hal itu salah, sebab bubuk vulkanik bahwasanya terdiri atas material keras dengan kekerasan sekitar 5 skala mohs. Bentuk partikel bubuk vulkanik tidak teratur, tajam, dan pada belahan tepinya bergerigi.Dengan bentuk yang demikian, bubuk vulkanik akan menjadi materi yang bersifat abrasif. Inilah mengapa partikel bubuk vulkanik mempunyai kemampuan untuk merusak jendela pesawat, mengiritasi mata, serta menyebabkann keausan pada peralatan yang aktif bergerak dikala tercemar bubuk vulkanik.
Gambar letusan bubuk vulkanik dan bentuk struktur partikelnya. |
Partikel bubuk vulkanik tidak larut dalam air. Ketika mereka menjadi berair maka akan membentuk bubur atau lumpur yang sanggup menciptakan jalan raya dan landasan pacu pesawat menjadi licin. Setelah kering, bubuk vulkanik akan menjadi massa yang padat ibarat beton.
Letusan Abu dan Kolom Abu
Beberapa magma mengandung sejumlah besar gas terlarut pada tekanan yang sangat tinggi. Ketika letusan terjadi gas-gas ini tiba-tiba dilepaskan dan akan menyebar dengan cepat, dan secepatnya keluar dari "ventilasi vulkanik" dengan membawa potongan-potongan magma kecil.Baca juga: Magma Adalah Batuan Pijar yang Berperan Dalam Penciptaan Manusia ?
Air tanah yang ada di erat dapur magma akan bereaksi dengan magma dan membentuk uap. Proses inilah yang merupakan sumber terbentuknya partikel bubuk pada beberapa letusan. Besarnya suhu dan kecepatan gas melepaskan diri ke luar ventilasi vulkanik akan menghasilkan sebuah kolom letusan bubuk dan gas yang tinggi ke udara (lihat gambar diatas).
Hujan Abu Vulkanik
Setelah bubuk dilepaskan ke udara oleh sebuah letusan, angin mempunyai kesempatan untuk memindahkannya. Bersamaan dengan turbulensi udara, angin akan mendistribusikan bubuk pada cakupan area yang luas. Awan bubuk yang dipindahkan oleh angin dikenal sebagai "bulu abu".Sebagian bulu-bulu bubuk bergerak menjauh dari gunung berapi sambil melepaskan diri dari gas-gas yang masih ikut bersamanya. Partikel bubuk yang besar akan jatuh lebih dahulu, sedangkan yang kecil akan tetap terbang di udara. Partikel yang jatuh inilah yang kemudian menghasilkan apa yang disebut sebagai hujan bubuk vulkanik. Deposit hujan bubuk ini umumnya tebal di erat "ventilasi vulkanik" dan semakin jauh akan semakin menipis.
Dampak Abu Vulkanik Bagi Kesehatan Manusia
Orang yang terkena jatuhan bubuk vulkanik sanggup menderita sejumlah masalah. Masalah pernapasan termasuk hidung dan tenggorokan, batuk, bronchitis, dan ketidaknyamanan dikala bernapas. Namun ini sanggup dikurangi dengan penggunaan masker debu dan menghindari sebisa mungkin kontak pribadi dengan debu vulkanik.Selain itu, problem kesehatan jangka panjang mungkin akan muncul termasuk perkembangan penyakit yang dikenal sebagai "silicosis" sebab bubuk vulkanik mempunyai kandungan silika yang signifikan. Pemerintah merekomendasikan jenis masker tertentu untuk mereka yang terkena dampak bubuk vulkanik. Siapa saja yang sudah menderita problem ibarat bronkitis, emfisema, atau asma harus menghindari kontak pribadi dengan bubuk vulkanik.
Abu vulkanik kering sanggup melekat di mata manusia. Sifat mata insan yang lembab dan partikel bubuk yang sangat kecil sanggup menjadikan iritasi mata. Iritasi ini akan lebih parah pada orang-orang yang menggunakan kontak lensa. Beberapa iritasi kulit juga pernah dilaporkan terjadi pada orang-orang di tempat hujan bubuk vulkanik, namun dalam jumlah kasus dan tingkat keparahan yang rendah.
Dampak Abu Vulkanik Pada Keselamatan Transportasi Udara
Mesin jet modern memproses sejumlah besar udara dengan cara menarik udara dari belahan depan mesin dan membuangnya ke belakang. Jika bubuk vulkanik ditarik ke dalam mesin jet maka bubuk vulkanik akan terpanaskan hingga suhu yang lebih tinggi dari suhu leleh abu. Abu akan meleleh di mesin dan menghasilkan produk yang lengket, yang sanggup membatasi anutan udara melewati mesin jet. Selain itu bubuk vulkanik juga sanggup menambah bobot pesawat.Abu vulkanik di udara mempunyai pengaruh abrasif pada pesawat terbang yang bergerak ratusan kilometer per jam. Pada kecepatan ini, partikel bubuk bisa mengaburkan pandangan pilot bahkan menabrak jendela pesawat (sandblasting). "Sandblasting" juga sanggup menghapus cat dan pit logam pada hidung dan tepi sayap pesawat serta merusak peralatan navigasi.
Di bandara, gejala navigasi di landasan pacu sanggup tertutup abu. pesawat bisa kehilangan traksi dikala mendarat ataupun lepas landas. Organisasi Penerbangan Sipil Internasional mengakui pentingnya memperlihatkan informasi kepada pilot dan controlers kemudian lintas udara perihal ancaman vulkanik.
Untuk melaksanakan itu, biasanya mereka berafiliasi dengan pemerintah setempat untuk membangun Pusat Pelayanan Informasi Abu Vulkanik. Hal ini sangat berkhasiat untuk memantau acara gunung berapi dan melaporkan "bulu abu" dalam area pengawasan mereka.
Baca juga: Apakah Kaldera Adalah Kawah Vulkanik ?
Selain dampak berbahaya terhadap kesehatan insan dan pada keselamatan transporatsi udara, bubuk vulkanik juga sanggup berdampak jelek terhadap transportasi darat, pertanian, bangunan/rumah, komunikasi, kemudahan pembangkit listrik, sistem penyediaan air minum, sistem air limbah, serta masih banyak lagi yang lainnya.
Perencanaan penanggulangan ancaman bubuk vulkanik sangat penting dilakukan, contohnya menata pemukiman dengan tidak membangun di tempat yang erat dengan letusan abu, memberi informasi mengenai cara menghindari bubuk vulkanik yaitu melawan arah angin ketika letusan ataupun hujan bubuk terjadi, serta memperlihatkan informasi perihal pentingnya pememakaian masker dikala terjadi letusan abu.
Posting Komentar untuk "Hujan Debu Vulkanik Dan Dampaknya"