Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fasies Gunungapi Menurut Stratigrafi

Seperti yang kita ketahui, fasies gunung api terdiri atas fasies sentral, fasies proksimal, fasies medial, dan fasies distal. Pada gunung api muda, berumur Kuarter - masa kini, pembagian fasiesnya relatif gampang lantaran didukung oleh bentuk bentang alam berupa kerucut komposit yang masih sangat jelas. Fasies sentral terletak di daerah puncak, fasies proksimal di lereng atas, fasies medial di lereng bawah, dan fasies distal berada di kaki dan dataran di sekelilingnya. Sedangkan untuk gunungapi purba, berumur Tersier atau lebih tua, dimana bentuk kerucut kompositnya sudah tidak jelas, sehingga identifikasi fasies gunungapi perlu diteliti menurut pada pendekatan analisis inderaja-geomorfologi, stratigrafi batuan gunungapi, vulkanologi fisik, struktur geologi, serta petrologi-geokimia. Pembahasan kali ini akan akan lebih fokus kepada identifikasi Fasies Gunungapi menurut Stratigrafi Batuan Gunungapi.

Fasies Sentral ; fasies ini bersama-sama merupakan bukaan keluarnya magma dari dalam bumi ke permukaan. Oleh lantaran itu daerah ini akan dicirikan oleh asosiasi batuan beku yang berupa kubah lava dan banyak sekali macam batuan terobosan semi gunung api (subvolcanic intrusions) menyerupai halnya leher gunung api (volcanic necks), sill, retas, dan kubah bawah permukaan (cryptodomes). Batuan terobosan dangkal tersebut sanggup ditemukan pada dinding kawah atau kaldera gunung api masa kini, atau pada gunung api purba yang sudah tererosi lanjut. Selain itu, lantaran daerah bukaan mulai dari conduit atau diatrema hingga dengan kawah merupakan lokasi terbentuknya fluida hidrotermal, maka hal itu mengakibatkan terbentuknya batuan ubahan atau bahkan mineralisasi. Apabila abrasi di fasies sentral ini sangat lanjut, batuan bau tanah yang mendasari batuan gunung api juga sanggup tersingkap.

Fasies Proksimal ; fasies ini merupakan tempat gunung api yang paling akrab dengan lokasi sumber atau fasies pusat. Asosiasi batuan pada kerucut gunungapi komposit sangat didominasi oleh perselingan pedoman lava dengan breksi piroklastika dan aglomerat (Gambar 1 dan 2). Kelompok batuan ini sangat resistan, sehingga biasanya membentuk timbulan tertinggi pada gunungapi purba.

Baca juga artikel lainnya dibawah ini yang membahas mengenai "Gunungapi" :


 fasies gunung api terdiri atas fasies sentral Fasies Gunungapi menurut Stratigrafi
Gb 1. Perlapisan pedoman lava dan breksi gunungapi pada fasies proksimal G. Galunggung.

 fasies gunung api terdiri atas fasies sentral Fasies Gunungapi menurut Stratigrafi
Gb 2. Perlapisan pedoman lava bab dari fasies proksimal gunung api Tersier Gunungkidul.

Fasies Medial ; lantaran sudah lebih menjauhi lokasi sumber, pedoman lava dan aglomerat sudah berkurang, tetapi breksi piroklastika dan tuf sangat dominan, dan breksi lahar juga sudah mulai berkembang. Sebagai daerah pengendapan terjauh dari sumber.

Fasies Distal ; fasies ini didominasi oleh endapan rombakan gunung api menyerupai halnya breksi lahar, breksi fluviatil, konglomerat, batupasir, dan batulanau. Endapan primer gunung api di fasies ini umumnya berupa tuf. Ciri-ciri litologi secara umum tersebut tentunya ada kekecualian apabila terjadi letusan besar sehingga menghasilkan endapan pedoman piroklastika atau endapan longsoran gunung api yang melampar jauh dari sumbernya. Pada pulau gunung api ataupun gunung api bawah laut, di dalam fasies distal ini batuan gunung api sanggup berselang-seling dengan batuan non gunung api, menyerupai halnya batuan karbonat.

Written by: Flyshgeost
Sumber: Sutikno Bronto, dalam Jurnal Geologi Indonesia, Vol 1 No.2, Juni 2006.

Posting Komentar untuk "Fasies Gunungapi Menurut Stratigrafi"