Planet Bumi Berdasarkan Perspektif Geologi
Perkembangan teknologi telah membawa insan menjelajah atau menelusuri alam jagat raya sampai ke inti bab dalam planet bumi. Penjelajahan ini kira-kira menyerupai dengan film berjudul "Journey to The Center of The Earth" (2008) karya penulis Jules Verne, 1864.
Perkembangan pemahaman insan wacana planet bumi ketika ini semakin menjadi lebih lengkap. Pemahaman tersebut meliputi awal terjadinya alam semesta, gerak-gerak kulit bumi, terbentuknya gunung berapi, tragedi alam, energi dari dalam bumi, sifat keteraturan dan anomalus yang terjadi, serta fenomena alam lainnya.
Secara tiba-tiba sehabis terjadi letusan dahsyat, alam semesta mengembang serta mendingin, inipun berlangsung sampai ketika ini. Sesaat sehabis itu, alam semesta hanya terdiri dari 3 jenis partikel sub-atom sisa sebagai komposisi asli. Akhirnya partikel-partikel ini bergabung membentuk atom, membangun blok seluruh zat pada alam semesta masa kini.
Dibandingkan dengan waktu terjadinya alam semesta, pembentukan sistem tata surya terjadi sekitar 5 miliar tahun lalu, yaitu ketika kabut gas antara bintang-bintang (nebula) di dalam galaksi "Milky Way" runtuh ke dalam alasannya ialah gravitasi sehingga membentuk matahari. Kuatnya radiasi tata surya menghangatkan 4 planet terdekat dari matahari, sehingga menjadikan temperatur permukaan meningkat. Ke empat planet terdekat dengan matahari tersebut ialah planet merkurius, planet venus, planet bumi, dan planet Mars.
Hampir seluruh unsur ringan hidrogen, helium, amonia maupun metan yang gampang menguap terbawa menjauh oleh angin tata surya. Sedangkan zat primer berat berupa besi, nikel, serta silikat (campuran silikon dengan oksigen) tertinggal pada zona bab dalam tata surya nebula.
Planet bumi membutuhkan 365,256 hari untuk mengitari matahari, serta membutuhkan 23,9345 jam untuk rotasi bumi secara penuh. Planet bumi disusun oleh 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% penyusun lainnya. Mason (1958) memperkirakan bahwa terdapat kandungan gas nitrogen, hidrogen, dan helium dalam jumlah melimpah di atmosfer pada planet-planet besar menyerupai matahari maupun bumi.
Planet bumi merupakan planet terbesar diantara 4 planet bab dalam yang bersahabat dengan matahari. Planet bumi terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun kemudian berbentuk bola tak berkehidupan berupa bubuk dengan permukaan tanpa air serta tanpa atmosfer, tak berwujud sampai berbentuk wujud menyerupai sekarang. Bola bumi ini kemungkinan homogen gabungan antara besi, magnesium, silikon, dan oksigen dengan sedikit gas yang terperangkap di bab dalamnya.
Planet bumi merupakan massa berbentuk lingkaran dengan diameter sekitar 6,371 kilometer, mengitari kira-kira 150 juta kilometer jaraknya dari matahari. Matahari sendiri hanyalah salah satu bintang di dalam sistem galaksi "Milky Way" berjumlah lebih dari 100 miliar buah, berbentuk lensa dengan diameter 70,000 tahun cahaya ( 1 tahun cahaya = 10^13 km).
Walaupun planet bumi relatif sangat kecil di dalam alam semesta, namun memiliki posisi sempurna untuk mendapatkan energi dari matahari sehingga sanggup menyokong kehidupan. Hal ini juga alasannya ialah komposisi planet bumi dan kondisi geologi masa lampau yang diselimuti air dan dilindungi atmosfer.
Perkembangan pemahaman insan wacana planet bumi ketika ini semakin menjadi lebih lengkap. Pemahaman tersebut meliputi awal terjadinya alam semesta, gerak-gerak kulit bumi, terbentuknya gunung berapi, tragedi alam, energi dari dalam bumi, sifat keteraturan dan anomalus yang terjadi, serta fenomena alam lainnya.
Pembentukan Alam Semesta dan Tata Surya
Kosmologi atau spesialis yang mempelajari asal seruan alam semesta memperkirakan bahwa alam semesta berawal dari sesuatu yang sangat kecil, namun sangat panas dan ruangannya mengandung energi sangat besar. Banyak andal percaya bahwa seluruh bahan yang terdapat di alam semesta terjadi ketika ruang berenergi tersebut berkembang sangat cepat dengan letusan dahsyat "Big Bang" pada sekitar 20 miliar tahun lalu.Secara tiba-tiba sehabis terjadi letusan dahsyat, alam semesta mengembang serta mendingin, inipun berlangsung sampai ketika ini. Sesaat sehabis itu, alam semesta hanya terdiri dari 3 jenis partikel sub-atom sisa sebagai komposisi asli. Akhirnya partikel-partikel ini bergabung membentuk atom, membangun blok seluruh zat pada alam semesta masa kini.
Dibandingkan dengan waktu terjadinya alam semesta, pembentukan sistem tata surya terjadi sekitar 5 miliar tahun lalu, yaitu ketika kabut gas antara bintang-bintang (nebula) di dalam galaksi "Milky Way" runtuh ke dalam alasannya ialah gravitasi sehingga membentuk matahari. Kuatnya radiasi tata surya menghangatkan 4 planet terdekat dari matahari, sehingga menjadikan temperatur permukaan meningkat. Ke empat planet terdekat dengan matahari tersebut ialah planet merkurius, planet venus, planet bumi, dan planet Mars.
Hampir seluruh unsur ringan hidrogen, helium, amonia maupun metan yang gampang menguap terbawa menjauh oleh angin tata surya. Sedangkan zat primer berat berupa besi, nikel, serta silikat (campuran silikon dengan oksigen) tertinggal pada zona bab dalam tata surya nebula.
Planet Bumi Sebagai Bagian Alam Semesta
Planet bumi ialah salah satu planet di dalam sistem tata surya kita yang terdiri atas matahari, planet, satelit, asteroid, komet, maupun meteorit. Planet bumi mengelilingi matahari bersama planet-planet lain menyerupai merkurius, venus, mars, jupiter, saturnus, uranus, serta neptunus. Planet-planet tersebut di kelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu:- Planet Terestrial (Terrestrial Planets); terdiri dari merkurius, venus, mars.
- Planet Utama (Major Planets); terdiri dari jupiter, saturnus, uranus, neptunus.
Planet bumi membutuhkan 365,256 hari untuk mengitari matahari, serta membutuhkan 23,9345 jam untuk rotasi bumi secara penuh. Planet bumi disusun oleh 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% penyusun lainnya. Mason (1958) memperkirakan bahwa terdapat kandungan gas nitrogen, hidrogen, dan helium dalam jumlah melimpah di atmosfer pada planet-planet besar menyerupai matahari maupun bumi.
Planet bumi merupakan planet terbesar diantara 4 planet bab dalam yang bersahabat dengan matahari. Planet bumi terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun kemudian berbentuk bola tak berkehidupan berupa bubuk dengan permukaan tanpa air serta tanpa atmosfer, tak berwujud sampai berbentuk wujud menyerupai sekarang. Bola bumi ini kemungkinan homogen gabungan antara besi, magnesium, silikon, dan oksigen dengan sedikit gas yang terperangkap di bab dalamnya.
Planet bumi merupakan massa berbentuk lingkaran dengan diameter sekitar 6,371 kilometer, mengitari kira-kira 150 juta kilometer jaraknya dari matahari. Matahari sendiri hanyalah salah satu bintang di dalam sistem galaksi "Milky Way" berjumlah lebih dari 100 miliar buah, berbentuk lensa dengan diameter 70,000 tahun cahaya ( 1 tahun cahaya = 10^13 km).
Walaupun planet bumi relatif sangat kecil di dalam alam semesta, namun memiliki posisi sempurna untuk mendapatkan energi dari matahari sehingga sanggup menyokong kehidupan. Hal ini juga alasannya ialah komposisi planet bumi dan kondisi geologi masa lampau yang diselimuti air dan dilindungi atmosfer.
Posting Komentar untuk "Planet Bumi Berdasarkan Perspektif Geologi"