Batu Riolit : Pengertian, Ciri-Ciri, Dan Proses Terbentuknya
Apa itu Riolit ? - Riolit yaitu batuan beku ekstrusi dengan kandungan silika sangat tinggi. Riolit biasanya berwarna pink atau abu-abu dengan butiran mineral sangat kecil sehingga sulit diamati tanpa lensa tangan (loupe). Riolit terdiri dari kuarsa, plagioklas, serta sanidin, dengan sejumlah kecil hornblende dan biotit.
Gas yang terjebak sering menghasilkan "vugs" di riolit. Vugs di riolit ini sering terisi materi kristal, opal, ataupun kaca. Banyak riolit terbentuk dari magma granitik yang sebagian telah didinginkan di bawah permukaan.
Baca juga: Macam-macam Jenis Batuan Beku Serta Contohnya
Saat magma tipe granitik ini meletus, batuan dengan dua ukuran butir sanggup terbentuk, yaitu butiran kristal besar yang terbentuk di bawah permukaan disebut fenokris, dan kristal kecil yang terbentuk di permukaan disebut groundmass (massa dasar).
Riolit biasanya terbentuk pada erupsi vulkanik kontinental (benua) dimana magma granitik mencapai permukaan. Riolit jarang diproduksi pada erupsi di samudera.
Letusan eksplosif menghasilkan tuf dan kerikil apung, sedangkan letusan efussive menghasilkan riolit ataupun obsidian bila lavanya mendingin dengan cepat. Jenis batuan yang berbeda ini semuanya sanggup ditemukan pada sebuah produk erupsi tunggal.
Letusan magma tipe ini jarang terjadi. Sejak tahun 1900 hanya tiga yang diketahui telah terjadi, yaitu di Gunung Berapi St. Andrew di Papua Nugini, Gunung Api Novarupta di Alaska, serta Gunung Chaiten di Cile.
Magma tipe ini kaya akan silika dan seringkali mengandung gas sampai beberapa persen beratnya. Karena magma yang telah keluar sifatnya dingin, maka silika akan mulai membentuk molekul kompleks. Inilah mengapa magma granitik mempunyai viskositas tinggi sehingga menyebabkannya bergerak sangat lamban.
Baca juga: Apa itu Batu Sabak ?
Kandungan gas tinggi dan viskositas tinggi magma granitik sangat cocok untuk menghasilkan letusan eksplosif. Viskositasnya sanggup begitu tinggi sehingga gas hanya sanggup meloloskan diri dengan meledakkan magma keluar dari ventilasi vulkanik.
Magma granitik telah menghasilkan beberapa letusan gunung berapi paling eksplosif dalam sejarah Bumi. Contohnya Yellowstone-Wyoming, Long Valley-California, serta Valles-New Mexico. Bekas letusan mereka sering ditandai dengan kaldera besar.
Kubah Lava sanggup sangat berbahaya. Sebagai bentuk dari extrud magma tambahan, kubah sanggup ringkih dan menjadi sangat retak serta tidak stabil. Tanah disekitarnya juga sanggup berubah kemiringannya ketika gunung berapi mengembang dan berkontraksi. Aktivitas ini sanggup memicu runtuhnya kubah.
Baca juga: Batuan Sebagai Lapisan Utama Planet Bumi
Runtuhnya kubah lava sanggup menurunkan tekanan pada proses ekstrusi magma. Perubahan tekanan secara tiba-tiba ini sanggup mengakibatkan ledakan. Hal ini juga sanggup mengakibatkan puing-puing longsor material jatuh dari kubah tersebut. Banyak fatwa piroklastik dan debu vulkanik dipicu oleh runtuhnya kubah lava.
Baca juga: Apa itu Batuan Beku Dalam ?
Kemudian, ketika fatwa lava telah didinginkan dan gas hidrotermal atau fatwa air tanah melewatinya, bahan-bahan lain sanggup mengendap di dalam vugs. Inilah bagaimana beberapa deposit terbaik dunia dari red beryl, topaz, jasper, dan opal terbentuk. Pemburu kerikil permata telah mempelajari ini dan selalu mencari-cari riolit vuggy.
Gas yang terjebak sering menghasilkan "vugs" di riolit. Vugs di riolit ini sering terisi materi kristal, opal, ataupun kaca. Banyak riolit terbentuk dari magma granitik yang sebagian telah didinginkan di bawah permukaan.
Baca juga: Macam-macam Jenis Batuan Beku Serta Contohnya
Saat magma tipe granitik ini meletus, batuan dengan dua ukuran butir sanggup terbentuk, yaitu butiran kristal besar yang terbentuk di bawah permukaan disebut fenokris, dan kristal kecil yang terbentuk di permukaan disebut groundmass (massa dasar).
Riolit biasanya terbentuk pada erupsi vulkanik kontinental (benua) dimana magma granitik mencapai permukaan. Riolit jarang diproduksi pada erupsi di samudera.
Letusan Magma Granitik
Letusan magma granitik sanggup menghasilkan riolit, kerikil apung, obsidian, atau tuf. Batuan-batuan ini mempunyai komposisi sama namun berbeda kondisi pendinginannya.Letusan eksplosif menghasilkan tuf dan kerikil apung, sedangkan letusan efussive menghasilkan riolit ataupun obsidian bila lavanya mendingin dengan cepat. Jenis batuan yang berbeda ini semuanya sanggup ditemukan pada sebuah produk erupsi tunggal.
Letusan magma tipe ini jarang terjadi. Sejak tahun 1900 hanya tiga yang diketahui telah terjadi, yaitu di Gunung Berapi St. Andrew di Papua Nugini, Gunung Api Novarupta di Alaska, serta Gunung Chaiten di Cile.
Magma tipe ini kaya akan silika dan seringkali mengandung gas sampai beberapa persen beratnya. Karena magma yang telah keluar sifatnya dingin, maka silika akan mulai membentuk molekul kompleks. Inilah mengapa magma granitik mempunyai viskositas tinggi sehingga menyebabkannya bergerak sangat lamban.
Baca juga: Apa itu Batu Sabak ?
Kandungan gas tinggi dan viskositas tinggi magma granitik sangat cocok untuk menghasilkan letusan eksplosif. Viskositasnya sanggup begitu tinggi sehingga gas hanya sanggup meloloskan diri dengan meledakkan magma keluar dari ventilasi vulkanik.
Magma granitik telah menghasilkan beberapa letusan gunung berapi paling eksplosif dalam sejarah Bumi. Contohnya Yellowstone-Wyoming, Long Valley-California, serta Valles-New Mexico. Bekas letusan mereka sering ditandai dengan kaldera besar.
Kubah Lava (Lava Dome)
Lava riolitik yang lamban perlahan sanggup keluar dari gunung berapi dan menumpuk di sekitar lubang (vent) vulkanik. Ini sanggup menghasilkan struktur berbentuk gundukan, dikenal sebagai "kubah lava". Beberapa kubah lava telah tumbuh setinggi beberapa ratus meter.Kubah Lava sanggup sangat berbahaya. Sebagai bentuk dari extrud magma tambahan, kubah sanggup ringkih dan menjadi sangat retak serta tidak stabil. Tanah disekitarnya juga sanggup berubah kemiringannya ketika gunung berapi mengembang dan berkontraksi. Aktivitas ini sanggup memicu runtuhnya kubah.
Baca juga: Batuan Sebagai Lapisan Utama Planet Bumi
Runtuhnya kubah lava sanggup menurunkan tekanan pada proses ekstrusi magma. Perubahan tekanan secara tiba-tiba ini sanggup mengakibatkan ledakan. Hal ini juga sanggup mengakibatkan puing-puing longsor material jatuh dari kubah tersebut. Banyak fatwa piroklastik dan debu vulkanik dipicu oleh runtuhnya kubah lava.
Gamestone dalam Riolit
Banyak deposit gamestone atau kerikil permata berada pada riolit (host-nya). Ini sanggup terjadi alasannya lava granitik tebal yang membentuk riolit sering mendingin dengan cepat sementara kantong gas masih terjebak di dalam lava. Karena lava cepat mendingin, gas yang terperangkap tidak sanggup melarikan diri dan membentuk rongga yang dikenal sebagai "vugs".Baca juga: Apa itu Batuan Beku Dalam ?
Kemudian, ketika fatwa lava telah didinginkan dan gas hidrotermal atau fatwa air tanah melewatinya, bahan-bahan lain sanggup mengendap di dalam vugs. Inilah bagaimana beberapa deposit terbaik dunia dari red beryl, topaz, jasper, dan opal terbentuk. Pemburu kerikil permata telah mempelajari ini dan selalu mencari-cari riolit vuggy.
Posting Komentar untuk "Batu Riolit : Pengertian, Ciri-Ciri, Dan Proses Terbentuknya"