Pencemaran Sungai Terhadap Komponen Kehidupan
Sungai merupakan salah satu serpihan penting dalam kehidupan. Manusia memanfaatkan sungai untuk melaksanakan irigasi dan sebagainya. Hewan membutuhkan air sungai sebagai tempat hidup maupun tempat mendapat suplai minum. Tanaman membutuhkan air sungai untuk tumbuh dan berkembang. Namun, semua hal tersebut akan terganggu atau bermasalah jikalau terjadi pencemaran sungai.
Baca juga: Jenis-Jenis Sungai
Sungai yang terkotori bisa dikenali dari warna, bau, dan rasanya. Air sungai yang baik ialah air sungai yang jernih dan bersih. Sebaliknya, air sungai yang terkotori mempunyai warna gelap ibarat coklat atau bahkan hitam. Selain dari segi tampilan, air sungai yang terkotori juga bisa mempunyai anyir busuk menyengat. Bau tersebut bisa berasal dari limbah atau dari kontaminasi zat polutan dengan elemen air sungai.
Terkait limbah-limbah yang menimbulkan pencemaran air, ada banyak sekali sumber limbah yang bisa mengotori air sungai. Jenis yang pertama ialah limbah rumah tangga berupa sisa konsumsi makanan, air bekas mencuci, dan sebagainya. Jenis yang kedua ialah limbah pabrik atau industri ibarat limbah pengolahan tahu, limbah pengolahan gula, dan sebagainya. Jenis yang ketiga ialah limbah pertanian yang berasal dari sisa pupuk kimia, pestisida, atau lainnya.
Pencemaran sungai menimbulkan banyak sekali dampak yang kurang baik bagi banyak pihak. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa memahami dampak dari pencemaran tersebut melalui poin-poin berikut ini.
Selain itu, air sungai yang terkotori juga bisa mengundang banyak sekali jenis insekta untuk berkembang biak di sungai tersebut. Akhirnya, air sungai menjadi sarang hidup insekta penyebar penyakit ibarat nyamuk dan sejenisnya. Masyarakat yang tidak mau ambil pusing kemudian menentukan untuk membeli air bersih. Namun, dilema lain akan muncul saat jumlah mereka yang membutuhkan lebih besar dibandingkan volume air yang tersedia. Jika demikian, beberapa kalangan tentu tidak akan mendapat cukup pasokan air. Karena hal ini, kebiasaan membersihkan diri ibarat mandi atau lainnya tidak sanggup dilakukan. Secara otomatis, penyakit akhir tidak membersihkan diri ibarat gatal-gatal akan bermunculan.
Baca juga: Rantai Makanan di Sungai
Selain ketiga dampak negatif di atas, masih ada satu pengaruh jelek dari tercemarnya air sungai. Efek negatif yang dimaksud ialah fungsi estetika sungai tersebut. Saat ini banyak sungai yang dijadikan sebagai lokasi untuk wisata air ibarat arung jeram, tebing, dan sebagainya. Hal ini tentu akan baik-baik saja apabila sungai tampak jernih dan bersih. Sebaliknya, tidak ada orang yang mau bermain di air sungai yang kotor dan tercemar.
Baca juga: Sungai Terpanjang di Asia Tenggara
Lalu, langkah-langkah apa yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengatasi dilema pencemaran lingkungan jenis ini? Anda bisa mencoba banyak hal. Pertama, menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga sungai supaya tidak tercemar. Selain itu, upaya mengatasi pencemaran sungai juga bisa dilakukan dengan melaksanakan beberapa kebiasaan sederhana ibarat tidak membuang sampah ke sungai, mengelola limbah dengan baik, dan sebagainya. Agar sungai yang dipenuhi limbah padat tidak meluap dan menimbulkan banjir, ada baiknya untuk melaksanakan pencucian sungai secara berkelanjutan. Selain itu, akan lebih baik pula untuk memperbanyak penanaman pohon.
Itulah beberapa hal yang bisa Anda ketahui mengenai pencemaran sungai, dampak, serta cara untuk mencegah dan mengatasinya. Dengan menyadari berbahayanya pencemaran tersebut, setiap orang bisa sesegera mungkin menerapkan upaya penanggulangannya. Bagaimana berdasarkan Anda?
Baca juga: Jenis-Jenis Sungai
Sungai yang terkotori bisa dikenali dari warna, bau, dan rasanya. Air sungai yang baik ialah air sungai yang jernih dan bersih. Sebaliknya, air sungai yang terkotori mempunyai warna gelap ibarat coklat atau bahkan hitam. Selain dari segi tampilan, air sungai yang terkotori juga bisa mempunyai anyir busuk menyengat. Bau tersebut bisa berasal dari limbah atau dari kontaminasi zat polutan dengan elemen air sungai.
Terkait limbah-limbah yang menimbulkan pencemaran air, ada banyak sekali sumber limbah yang bisa mengotori air sungai. Jenis yang pertama ialah limbah rumah tangga berupa sisa konsumsi makanan, air bekas mencuci, dan sebagainya. Jenis yang kedua ialah limbah pabrik atau industri ibarat limbah pengolahan tahu, limbah pengolahan gula, dan sebagainya. Jenis yang ketiga ialah limbah pertanian yang berasal dari sisa pupuk kimia, pestisida, atau lainnya.
Pencemaran sungai menimbulkan banyak sekali dampak yang kurang baik bagi banyak pihak. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa memahami dampak dari pencemaran tersebut melalui poin-poin berikut ini.
Dampak Pencemaran Sungai Terhadap Kesehatan
Sungai merupakan salah satu sumber air bagi beberapa kalangan. Masyarakat tertentu yang tidak mempunyai sumur atau sumber air lainnya terpaksa harus memakai air sungai untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Namun, saat terjadi pencemaran sungai, air sungai justru menjadi media utama berkembangnya penyakit menular. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Limbah dari industri atau pabrik yang dialirkan ke sungai akan membawa banyak sekali zat berbahaya. Zat berbahaya tersebut bisa berkembang di sungai sehingga fungsi menjadi media hidup mikroba pathogen yang bisa memunculkan penyakit.Selain itu, air sungai yang terkotori juga bisa mengundang banyak sekali jenis insekta untuk berkembang biak di sungai tersebut. Akhirnya, air sungai menjadi sarang hidup insekta penyebar penyakit ibarat nyamuk dan sejenisnya. Masyarakat yang tidak mau ambil pusing kemudian menentukan untuk membeli air bersih. Namun, dilema lain akan muncul saat jumlah mereka yang membutuhkan lebih besar dibandingkan volume air yang tersedia. Jika demikian, beberapa kalangan tentu tidak akan mendapat cukup pasokan air. Karena hal ini, kebiasaan membersihkan diri ibarat mandi atau lainnya tidak sanggup dilakukan. Secara otomatis, penyakit akhir tidak membersihkan diri ibarat gatal-gatal akan bermunculan.
Baca juga: Rantai Makanan di Sungai
Dampak Pencemaran Sungai Terhadap Biota Air Sungai
Selain berimbas kurang baik bagi kesehatan manusia, pencemaran sungai juga bisa menimbulkan terganggunya kelangsungan hidup biota laut. Sungai mempunyai cara tersendiri untuk menjernihkan air contohnya dengan memanfaatkan bakteri-bakteri baik. Namun, saat tercemar, proses penjernihan alami akan terganggu. Hal ini alasannya bakteri-bakteri baik pada air sungai dikalahkan oleh zat-zat limbah yang dialirkan bersama air sungai. Parahnya, air limbah yang pribadi dialirkan pada sungai dan sulit diuraikan juga bisa memperlihatkan pengaruh negatif pada organisme sungai.Dampak Pencemaran Sungai Terhadap Kualitas Air Sungai
Pencemaran pada air sungai juga menimbulkan menurunnya kualitas dari air sungai itu sendiri. Orang-orang di kawasan tertentu memakai air sungai untuk mandi, mencuci, dan sebagainya. Hal ini tentu bisa dilakukan apabila kualitas dari air sungai itu sendiri bagus. Namun, air sungai yang terkotori oleh tinja, limbah pabrik, dan sebagainya tidak pantas untuk dipakai ibarat membersihkan diri apalagi dikonsumsi. Air sungai itu sendiri dikategorikan terkotori apabila mempunyai perubahan warna, bau, sampai rasa.Selain ketiga dampak negatif di atas, masih ada satu pengaruh jelek dari tercemarnya air sungai. Efek negatif yang dimaksud ialah fungsi estetika sungai tersebut. Saat ini banyak sungai yang dijadikan sebagai lokasi untuk wisata air ibarat arung jeram, tebing, dan sebagainya. Hal ini tentu akan baik-baik saja apabila sungai tampak jernih dan bersih. Sebaliknya, tidak ada orang yang mau bermain di air sungai yang kotor dan tercemar.
Baca juga: Sungai Terpanjang di Asia Tenggara
Lalu, langkah-langkah apa yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengatasi dilema pencemaran lingkungan jenis ini? Anda bisa mencoba banyak hal. Pertama, menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga sungai supaya tidak tercemar. Selain itu, upaya mengatasi pencemaran sungai juga bisa dilakukan dengan melaksanakan beberapa kebiasaan sederhana ibarat tidak membuang sampah ke sungai, mengelola limbah dengan baik, dan sebagainya. Agar sungai yang dipenuhi limbah padat tidak meluap dan menimbulkan banjir, ada baiknya untuk melaksanakan pencucian sungai secara berkelanjutan. Selain itu, akan lebih baik pula untuk memperbanyak penanaman pohon.
Itulah beberapa hal yang bisa Anda ketahui mengenai pencemaran sungai, dampak, serta cara untuk mencegah dan mengatasinya. Dengan menyadari berbahayanya pencemaran tersebut, setiap orang bisa sesegera mungkin menerapkan upaya penanggulangannya. Bagaimana berdasarkan Anda?
Posting Komentar untuk "Pencemaran Sungai Terhadap Komponen Kehidupan"