Metadata Ialah Kumpulan Aspek Data, Ini Pengertian Lengkapnya Dalam Konteks Sig
Pengertian metadata ialah data yang mengandung isu mengenai satu atau beberapa aspek data. Secara sederhana metadata sanggup diartikan sebagai "data wacana data". Metadata pada umumnya ditampilkan dalam format dokumen XML (Extensible Markup Language), yang berisikan isu dasar mengenai data apa, siapa, dimana, kapan, mengapa serta bagaimana sumber data tersebut.
Baca juga: Pengertian SIG Menurut Para Ahli
Geospasial metadata biasanya dibentuk dalam bentuk dataset SIG (GIS), dan juga gambaran satelit (penginderaan jauh). Metadata biasanya berisikan isu ibarat tanggal pembuatan, abstrak, judul, publikasi, cakupan area, proyeksi maupun isu lainnya. Ada 2 konsep metadata yaitu:
Metadata terdiri atas beberapa jenis standar dalam menampilkan data. Secara sederhana yang dimaksud dengan standar metadata ialah satu set terminologi serta definisi umum yang dipakai dalam metadata serta dipresentasikan dalam format terstruktur.
Standar metadata spasial SIG dibentuk dan dikembangkan untuk mendefinisikan isu yang diharapkan oleh seorang pengguna prospektif untuk mengetahui ketersediaan suatu set data spasial SIG, mengetahui kesesuaian set data spasial SIG untuk penggunaan yang diinginkan, mengetahui cara-cara pengaksesan data spasial SIG serta untuk mentransfer set data spasial SIG dengan sukses.
Walaupun demikian standar tidak tetapkan tatacara bagaimana isu diorganisasikan dalam suatu sistem komputer atau dalam suatu transfer data, tidak juga tetapkan tatacara bagaimana isu tersebut ditransmisikan, dikomunikasikan atau disampaikan kepada pengguna. Jika standar metadata geospasial (SIG) terkesan sangat komplek itu alasannya ialah standar tersebut didesain untuk mendeskripsikan seluruh data geospasial yang sanggup dideskripsikan.
Komunitas internasional melalui International Organization of Standards (ISO), telah membangun dan menyetujui standar internasional metadata ISO 19115 pada tahun 2003. Standar ini ialah standar terlengkap dan terinci dengan contoh sangat luas sehingga pengguna sanggup mengidentifikasi, mengevaluasi, mendapat dan memakai data. Salah satu keunggulan ISO 19115 ialah sanggup memperlihatkan tampilan yang lebih lengkap serta memudahkan pencarian yang lebih detail. Hanya saja cakupan aplikasi spasial yang luas menimbulkan ISO 19115 mempunyai struktur yang lebih rumit.
Dalam aplikasinya, tidak semua elemen dalam ISO 19115 harus digunakan. Setiap negara sanggup berbagi profil metadata ISO 19115 nya sendiri sesuai dengan kebutuhan. Dalam hal ini ISO 19115 tetapkan metadata utama (core) yang harus ada dalam suatu sistem metadata.
Baca juga: Jenis-jenis Data Spasial SIG
Indonesia termasuk negara yang belum mengadopsi standar ISO untuk pembuatan metadata geospasialnya. Saat ini, masyarakat data spasial Indonesia yang tergabung ISDN, masih memakai Content Standards for Digital Geospasial Metadata, yaitu standar yang berisi sekumpulan istilah dan definisi umum untuk mendokumentasikan data spasial digital yang telah disetujui oleh Federal Geographic Data Committee (FGDC). Standar ini juga tetapkan nama, definisi unsur data dan group data dalam penyusunan metadata geospasial.
Manfaat ataupun Fungsi Metadata SIG diantaranya adalah:
Baca juga: Pengertian SIG Menurut Para Ahli
Geospasial metadata biasanya dibentuk dalam bentuk dataset SIG (GIS), dan juga gambaran satelit (penginderaan jauh). Metadata biasanya berisikan isu ibarat tanggal pembuatan, abstrak, judul, publikasi, cakupan area, proyeksi maupun isu lainnya. Ada 2 konsep metadata yaitu:
- Metadata Struktural ; mengandung pesan dan spesifikasi data
- Metadata Deskriptif ; menjelaskan mengenai isi daripada data.
Metadata terdiri atas beberapa jenis standar dalam menampilkan data. Secara sederhana yang dimaksud dengan standar metadata ialah satu set terminologi serta definisi umum yang dipakai dalam metadata serta dipresentasikan dalam format terstruktur.
Standar metadata spasial SIG dibentuk dan dikembangkan untuk mendefinisikan isu yang diharapkan oleh seorang pengguna prospektif untuk mengetahui ketersediaan suatu set data spasial SIG, mengetahui kesesuaian set data spasial SIG untuk penggunaan yang diinginkan, mengetahui cara-cara pengaksesan data spasial SIG serta untuk mentransfer set data spasial SIG dengan sukses.
Walaupun demikian standar tidak tetapkan tatacara bagaimana isu diorganisasikan dalam suatu sistem komputer atau dalam suatu transfer data, tidak juga tetapkan tatacara bagaimana isu tersebut ditransmisikan, dikomunikasikan atau disampaikan kepada pengguna. Jika standar metadata geospasial (SIG) terkesan sangat komplek itu alasannya ialah standar tersebut didesain untuk mendeskripsikan seluruh data geospasial yang sanggup dideskripsikan.
Komunitas internasional melalui International Organization of Standards (ISO), telah membangun dan menyetujui standar internasional metadata ISO 19115 pada tahun 2003. Standar ini ialah standar terlengkap dan terinci dengan contoh sangat luas sehingga pengguna sanggup mengidentifikasi, mengevaluasi, mendapat dan memakai data. Salah satu keunggulan ISO 19115 ialah sanggup memperlihatkan tampilan yang lebih lengkap serta memudahkan pencarian yang lebih detail. Hanya saja cakupan aplikasi spasial yang luas menimbulkan ISO 19115 mempunyai struktur yang lebih rumit.
Dalam aplikasinya, tidak semua elemen dalam ISO 19115 harus digunakan. Setiap negara sanggup berbagi profil metadata ISO 19115 nya sendiri sesuai dengan kebutuhan. Dalam hal ini ISO 19115 tetapkan metadata utama (core) yang harus ada dalam suatu sistem metadata.
Baca juga: Jenis-jenis Data Spasial SIG
Indonesia termasuk negara yang belum mengadopsi standar ISO untuk pembuatan metadata geospasialnya. Saat ini, masyarakat data spasial Indonesia yang tergabung ISDN, masih memakai Content Standards for Digital Geospasial Metadata, yaitu standar yang berisi sekumpulan istilah dan definisi umum untuk mendokumentasikan data spasial digital yang telah disetujui oleh Federal Geographic Data Committee (FGDC). Standar ini juga tetapkan nama, definisi unsur data dan group data dalam penyusunan metadata geospasial.
Manfaat ataupun Fungsi Metadata SIG diantaranya adalah:
- Metadata membantu mengorganisasi mengelola data.
- Pengguna sanggup mengetahui lokasi penyimpanan data spasial SIG dan cakupan areal yang dipetakan.
- Menghindari adanya duplikasi alasannya ialah data yang sudah dibentuk tercatat dengan baik dan diketahui.
- Metadata mempromosikan ketersediaan data spasial SIG pada komunitas geospasial.
- Koleksi metadata dibentuk berdasarkan dan diperkuat oleh mekanisme data management oleh komunitas geospasial.
- Penyedia data sanggup mempromosikan ketersediaan data dan memungkinkan kerjasama dengan pihak lain untuk update dan lain-lain
Posting Komentar untuk "Metadata Ialah Kumpulan Aspek Data, Ini Pengertian Lengkapnya Dalam Konteks Sig"