Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gejala Vulkanisme Pada Gunung Berapi

Gejala vulkanisme dikenal dengan sebutan tanda-tanda gunung meletus. Gunung yang berpotensi meletus merupakan jenis gunung berapi. Gunung berapi ialah gunung yang mempunyai lubang sebagai tempat keluarnya magma dan gas. Vulkanisme berasal dari kata vulcaan yang mempunyai arti ilahi api. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut vulcanism. Hal ini berarti segala acara magma dari dalam lapisan litosfer menuju ke lapisan atas hingga keluar dari permukaan bumi. Proses tersebut terjadi melalui tekanan kerak bumi.

Ada banyak sekali benda yang termasuk dalam kategori benda vulkanik, diantaranya ialah benda cair, benda padat, dan benda gas. Contoh benda cair yaitu lava, lahar panas, dan lahar dingin. Sedangkan benda padat misalnya yaitu bom vulkanik, kerikil, lapili, pasir, abu, skoria, dan kerikil apung. Lalu yang termasuk benda gas yaitu gas asam arang (CO2), gas sulfur (H2S), zat lemas (N2), dan uap air (H2O). Magma ialah batuan cair yang berada di bawah kulit bumi dan berpijar. Unsur ini mempunyai temperatur yang tinggi dan terbentuk dari banyak sekali mineral serta gas yang larut di dalamnya. Peristiwa dimana magma bergerak naik dari dalam perut bumi menuju ke permukaan bumi mengakibatkan terjadinya tanda-tanda vulkanisme. Pergerakan magma dibedakan menjadi 2 macam, diantaranya adalah:

1. Intrusi Magma

Pergerakan ini terjadi dengan cara magma menerobos ke lapisan kulit bumi atau memasuki celah-celah kulit bumi. Hal tersebut tidak hingga keluar ke permukaan bumi. Aktivitas ini mengakibatkan terbentuknya beberapa bentukan ibarat keping intrusi, batolit, lakolit, korok dan apofisa. Keping intrusi ialah magma beku yang berbentuk lebar, tipis, dan mendatar serta berada diantara lapisan sedimen. Kemudian batolit ialah jenis dapur magma beku yang tak mempunyai alas. Lakolit ialah magma yang berada diantara 2 lapisan kerikil berbentuk cembung dengan ganjal mendatar. Lalu korok yaitu magma beku yang mempunyai posisi memotong lapisan sedimen secara vertikal. Terakhir ada apofisa yang merupakan cabang atau gumpalan dari korok.

2. Ekstrusi Magma

Pergerakan ini terjadi ketika magma menerobos hingga hingga keluar permukaan bumi. Terjadinya tanda-tanda vulkanisme ini dikatakan sebagai gunung sedang meletus (erupsi). Adapun proses erupsi dibedakan menjadi 2 jenis menurut sifatnya yaitu erupsi efiusif dan eksplosif. Erupsi efiusif merupakan pergerakan yang tidak mengakibatkan ledakan yang sangat dahsyat. Biasanya terjadi dengan hanya mengeluarkan lelehan lava. Sedangkan erupsi ekplosif merupakan pergerakan yang mengakibatkan ledakan yang sangat dahsyat. Hal ini bahkan menyemburkan banyak sekali material yang sangat panas ibarat material padat dan cair.

Selain acara magma sebagai tanda-tanda vulkanisme dari dalam perut bumi, ada pula tanda-tanda yang berasal dari luar perut bumi. Gejala tersebut diantaranya ialah terjadi gempa bumi, turunnya hewan-hewan, dan keluar awan panas.

1. Terjadi gempa bumi

Selama terjadi acara magma di perut bumi, maka gunung berapi akan sering mengakibatkan gempa bumi. Gempa ini terjadi di kawasan sekitar gunung berapi dan akan terus berlangsung dikala magma beraktivitas.

2. Turunnya hewan

Hewan merupakan makhluk hidup pertama yang akan mencicipi terjadinya tanda-tanda vulkanisme gunung berapi. Seolah mempunyai indera keenam, hewan-hewan di sekitar gunung akan mencicipi tidak nyaman dan gelisah. Hal tersebut menciptakan para binatang akan segera turun meninggalkan gunung.

3. Keluar awan panas

Selama berlangsungnya proses vulkanisme, awan panas akan terus keluar. Awan tersebut disertai dengan debu vulkanik yang sangat berbahaya. Selain itu, awan dan debu yang menyertainya sangat panas dan beracun. Oleh alasannya ialah itu, sangat disarankan untuk menjauh dikala melihat awan ibarat ini.

Setelah adanya tanda-tanda dari dalam dan luar perut bumi, ada pula tanda-tanda vulkanisme lain yaitu tanda-tanda pasca erupsi. Gejala tersebut akan keluar sehabis terjadinya acara vulkanik di dalam gunung. Adapun beberapa tanda-tanda pasca erupsi antara lain muncul sumber air panas, air mineral dan gas. Sumber-sumber air panas biasanya akan muncul sehabis terjadi proses vulkanisme. Sumber air panas ini berasal dari retakan-retakan tanah yang diakibatkan oleh erupsi gunung berapi. Air panas yang keluar tersebut mengandung sangat banyak sulfur dan belerang.

Selain sumber air panas yang mengandung sulfur dan belerang, ada juga air mineral yang akan muncul sehabis proses vulkanisme terjadi. Sumber air mineral akan didapatkan di sekitar gunung berapi yang telah mengalami erupsi. Karena mengandung mineral yang banyak, maka air tersebut sanggup dikonsumsi. Selanjutnya tanda-tanda lain yang termasuk tanda-tanda vulkanisme ialah muncul sumber gas. Sumber-sumber gas yang muncul biasanya ialah yang mengeluarkan uap air atau zat lemas (N2). Zat ini juga dikenal dengan sebutan  fumarole. Selain itu sumber gas itu juga mengeluarkan gas asam arang (CO2 atau CO). Zat ini dikenal dengan istilah mofet.

Posting Komentar untuk "Gejala Vulkanisme Pada Gunung Berapi"