Peninggalan Zaman Kerikil Di Indonesia
Dalam pelajaran sejarah, Anda niscaya pernah mendengar apa saja peninggalan zaman batu. Sebelum membahas wacana peninggalannya, tahukah Anda apa yang dimaksud dengan zaman batu? Apa saja macam-macam dari zaman batu?.
Perlu diketahui bahwa zaman prasejarah yang ada di Indonesia dibedakan menjadi 2 yakni zaman logam serta zaman batu. Bukti-bukti adanya zaman watu ini dilihat oleh para arkeolog melalui peninggalan-peninggalan pada zaman sebelum insan mengenal goresan pena atau purbakala.
Baca juga: Ciri-Ciri Zaman Megalitikum
Peninggalan Zaman Batu Berdasarkan Periodenya
Masing-masing peninggalan yang ditemukan ternyata mempunyai fungsi yang unik dan berbeda-beda. Karena biasanya, insan zaman dulu memang menciptakan peralatan sesuai kebutuhan. Dimana biasanya mereka akan menggunakan peralatan tersebut untuk berburu atau mencari makanan.
Sekedar gosip bahwa zaman watu dibagi menjadi beberapa periode yakni zaman watu tengah, watu bau tanah dan watu muda. Di bawah ini yaitu peninggalan dari zaman watu menurut periodenya.
1. Zaman watu tengah atau Mesolitikum
Peninggalan zaman watu tengah atau mesolitikum yaitu peralatan yang sudah dihaluskan. Bagian yang halus yaitu penggalan yang akan digunakan untuk memburu. Kebudayaan ini didukung oleh insan purba berjulukan Homo Sapiens.
Mereka meninggalkan kapak genggam dari batuan yang dikenal dengan nama Sumateralith. Diberi nama tersebut lantaran memang kapak yang digunakan sebagai kapak perimbas ini ditemukan di Sumatera.
Selain itu, ada pula inovasi Abris Sous Roche dan Kjokkenmodinger yang menunjukkan bahwa peninggalan tersebut berasal dari zaman watu tengah. Mata panah bergerigi juga menjadi salah satu peninggalan di zaman ini. Mata panah tersebut digunakan untuk berburu ikan.
Baca juga: Ciri-Ciri Zaman Neozoikum
Bagi Anda yang belum tahu, Kjokkenmoddinger yaitu tumpukan dari siput dan kulit kerang yang sanggup ditemukan di penggalan pesisir pantai. Sedangkan Abris Sous Roche yaitu tumpukan sisa masakan yang sudah usang tertinggal dan membatu.
2. Zaman watu bau tanah atau Paleolitikum
Peninggalan zaman watu dibagi menjadi 2 menurut kebudayaannya. Pertama yaitu kebudayaan Ngandong. Pada masa ini, ditemukan peninggalan berupa alat serpih atau flakes yang digunakan sebagai pisau atau penusuk. Alat ini dibentuk dari tanduk rusa atau tulang binatang. Peninggalan ini ditemukan di tempat Sragen dan Desa Sangiran. Flakes sendiri merupakan serpihan dari sisa pembuatan kapak. Alat serpih digunakan untuk menangkap ikan, penusuk, serut, dan mengupas makanan.
Yang kedua yaitu peninggalan dari kebudayaan Pacitan. Beberapa diantaranya yaitu kapak perimbas dan kapak genggam yang masih sangat kasar. Alat ini ditemukan di tempat Gombong, Bali, Sulawesi, Sukabumi, Flores, Kaseldan Timor dan Lampung. Manusia menggunakan kapak genggam untuk mengumpulkan masakan serta berburu. Mereka memakainya untuk menguliti binatang, memotong daging, menggali umbi-umbian dan sebagainya.
3. Zaman watu muda atau Neolitikum
Peninggalan zaman watu selanjutnya sanggup dilihat pada zaman neolitikum. Pada zaman ini, alat-alat yang digunakan oleh insan purba sudah dihaluskan atau diasah. Sehingga bentuknya lebih baik. Bahkan pada zaman ini, insan juga sudah mulai menciptakan alat dari materi tanah liat. Jika sebelumnya insan purba hanya mencari makan dengan cara memburu, pada zaman ini mereka justru sudah mulai mencar ilmu cara menciptakan masakan dengan bercocok tanam.
Baca juga: Ciri-Ciri Zaman Paleozoikum
Di zaman ini, peninggalan yang paling menonjol yaitu kapak lonjong dan kapak persegi. Dibandingkan dengan zaman watu sebelumnya, zaman watu muda memang lebih terlihat lebih baik dan maju. Hak tersebut disebabkan oleh adanya acara migrasi yang dilakukan oleh penduduk dari Yunani dan Cina Selatan ke wilayah Asia Tenggara. Pendatang tersebut diketahui membawa kapak persegi sebagai salah satu kebudayaannya.
Berikut tadi merupakan beberapa jenis peninggalan zaman watu menurut periodenya. Semoga ulasan di atas sanggup menambah pengetahuan Anda mengenai sejarah dan segala peninggalannya.
Perlu diketahui bahwa zaman prasejarah yang ada di Indonesia dibedakan menjadi 2 yakni zaman logam serta zaman batu. Bukti-bukti adanya zaman watu ini dilihat oleh para arkeolog melalui peninggalan-peninggalan pada zaman sebelum insan mengenal goresan pena atau purbakala.
Baca juga: Ciri-Ciri Zaman Megalitikum
Peninggalan Zaman Batu Berdasarkan Periodenya
Masing-masing peninggalan yang ditemukan ternyata mempunyai fungsi yang unik dan berbeda-beda. Karena biasanya, insan zaman dulu memang menciptakan peralatan sesuai kebutuhan. Dimana biasanya mereka akan menggunakan peralatan tersebut untuk berburu atau mencari makanan.
Sekedar gosip bahwa zaman watu dibagi menjadi beberapa periode yakni zaman watu tengah, watu bau tanah dan watu muda. Di bawah ini yaitu peninggalan dari zaman watu menurut periodenya.
1. Zaman watu tengah atau Mesolitikum
Peninggalan zaman watu tengah atau mesolitikum yaitu peralatan yang sudah dihaluskan. Bagian yang halus yaitu penggalan yang akan digunakan untuk memburu. Kebudayaan ini didukung oleh insan purba berjulukan Homo Sapiens.
Mereka meninggalkan kapak genggam dari batuan yang dikenal dengan nama Sumateralith. Diberi nama tersebut lantaran memang kapak yang digunakan sebagai kapak perimbas ini ditemukan di Sumatera.
Selain itu, ada pula inovasi Abris Sous Roche dan Kjokkenmodinger yang menunjukkan bahwa peninggalan tersebut berasal dari zaman watu tengah. Mata panah bergerigi juga menjadi salah satu peninggalan di zaman ini. Mata panah tersebut digunakan untuk berburu ikan.
Baca juga: Ciri-Ciri Zaman Neozoikum
Bagi Anda yang belum tahu, Kjokkenmoddinger yaitu tumpukan dari siput dan kulit kerang yang sanggup ditemukan di penggalan pesisir pantai. Sedangkan Abris Sous Roche yaitu tumpukan sisa masakan yang sudah usang tertinggal dan membatu.
2. Zaman watu bau tanah atau Paleolitikum
Peninggalan zaman watu dibagi menjadi 2 menurut kebudayaannya. Pertama yaitu kebudayaan Ngandong. Pada masa ini, ditemukan peninggalan berupa alat serpih atau flakes yang digunakan sebagai pisau atau penusuk. Alat ini dibentuk dari tanduk rusa atau tulang binatang. Peninggalan ini ditemukan di tempat Sragen dan Desa Sangiran. Flakes sendiri merupakan serpihan dari sisa pembuatan kapak. Alat serpih digunakan untuk menangkap ikan, penusuk, serut, dan mengupas makanan.
Yang kedua yaitu peninggalan dari kebudayaan Pacitan. Beberapa diantaranya yaitu kapak perimbas dan kapak genggam yang masih sangat kasar. Alat ini ditemukan di tempat Gombong, Bali, Sulawesi, Sukabumi, Flores, Kaseldan Timor dan Lampung. Manusia menggunakan kapak genggam untuk mengumpulkan masakan serta berburu. Mereka memakainya untuk menguliti binatang, memotong daging, menggali umbi-umbian dan sebagainya.
3. Zaman watu muda atau Neolitikum
Peninggalan zaman watu selanjutnya sanggup dilihat pada zaman neolitikum. Pada zaman ini, alat-alat yang digunakan oleh insan purba sudah dihaluskan atau diasah. Sehingga bentuknya lebih baik. Bahkan pada zaman ini, insan juga sudah mulai menciptakan alat dari materi tanah liat. Jika sebelumnya insan purba hanya mencari makan dengan cara memburu, pada zaman ini mereka justru sudah mulai mencar ilmu cara menciptakan masakan dengan bercocok tanam.
Baca juga: Ciri-Ciri Zaman Paleozoikum
Di zaman ini, peninggalan yang paling menonjol yaitu kapak lonjong dan kapak persegi. Dibandingkan dengan zaman watu sebelumnya, zaman watu muda memang lebih terlihat lebih baik dan maju. Hak tersebut disebabkan oleh adanya acara migrasi yang dilakukan oleh penduduk dari Yunani dan Cina Selatan ke wilayah Asia Tenggara. Pendatang tersebut diketahui membawa kapak persegi sebagai salah satu kebudayaannya.
Berikut tadi merupakan beberapa jenis peninggalan zaman watu menurut periodenya. Semoga ulasan di atas sanggup menambah pengetahuan Anda mengenai sejarah dan segala peninggalannya.
Posting Komentar untuk "Peninggalan Zaman Kerikil Di Indonesia"