Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tujuan Dan Langkah-Langkah Perencanaan Penutupan Tambang

Penutupan tambang oleh World Bank dan IFC (2002) diistilahkan sebagai "it’s not over when it’s over". Karena kemungkinan tragedi lingkungan sanggup muncul sewaktu-waktu walaupun penutupan tambang telah selesai ditutup dan memasuki ketika pasca tambang. Kota bekas tambang sanggup menjelma “kota hantu” (ghost town), lantaran aktivitas ekonomi, sosial dan keamanan lingkungan tidak sanggup mendukung lagi keberlanjutan pembangunan dan kehidupan masyarakat disana. Dampak ini, alhasil menjadi beban masyarakat, tempat atau negara dimana tambang itu dioperasikan.


Di banyak kasus penutupan tambang di Indonesia, begitu tambang memasuki masa penutupan tambang, keberlanjutan manfaat ekonomi dan sosial juga terhenti. Hal ini disebabkan pemerintah daerah, perusahaan dan masyarakat setempat belum mempersiapkan diri secara sempurna dan jauh-jauh hari sebelum masa penutupan tiba. Mereka masih lebih berfokus pada pembenahan kerusakan lingkungan.

Dengan demikian, penutupan tambang merupakan masalah yang kompleks, probabilistik, dinamis serta perlu persiapan jangka panjang. Oleh lantaran itu diharapkan pendekatan sistem untuk menyelesaikannya. Perlu menyebarkan sebuah Desain Sistem Penutupan Tambang yang berkelanjutan, yang sanggup menjamin terjadinya keberlanjutan ekonomi, sosial dan proteksi lingkungan pada ketika sebelum dan sesudah sebuah tambang memasuki masa penutupan.

 Penutupan tambang oleh World Bank dan IFC  Tujuan dan Langkah-langkah Perencanaan Penutupan Tambang
Ilustrasi model tambang terbuka.

Prinsip perencanaan keberlanjutan di suatu lokasi tambang merupakan dasar untuk pembangunan keberlanjutan secara menyeluruh. Oleh lantaran itu, hal ini menyadi kebutuhan untuk melaksanakan ‘Desain untuk Penutupan’ dan lebih dari itu kita juga mempersiapkan ‘Rencana Pemanfaatan Pasca Pertambangan Berkelanjutan’ (Robertson dan Shaw, 1999). Hal ini mensyaratkan bahwa semua stakeholder, pemerintah dan masyarakat perlu mengkonsultasikan planning dalam penyusunan pengembangan tambang, penutupan dan pasca penutupan tambang yang berkelanjutan.

Dalam perencanaan untuk penutupan tambang, ada empat tujuan utama yang harus diperhatikan, yakni:
  1. Melindungi kesehatan dan keamanan masyarakat
  2. Meringankan atau menghilangkan kerusakan lingkungan
  3. Mencapai penggunaan lahan yang produktif, atau kembali ke kondisi aslinya atau alternatif yang sanggup diterima
  4. Keberlanjutan manfaat sosial dan ekonomi akhir pembangunan dan operasi tambang

Dalam rangka untuk meminimalkan banyak sekali dampak dan risiko penutupan tambang, perlu dilakukan antisipasi semenjak awal proses penambangan berkaitan dengan kewajiban atau risiko ketidakpastian untuk penutupan dan rehabilitasi baik itu instansi pemerintah, organisasi masyarakat atau perusahaan.

Dalam planning penutupan tambang segala persyaratan penutupan tambang supaya lebih dahulu ditetapkan dan disetujui serta dipertimbangkan dalam planning pengembangan penutupan tambang. Hal ini memungkinkan perusahaan pertambangan untuk memilih dan menyiapkan persyaratan guna mendapat derma untuk planning penutupan serta meminimalkan risiko dan kewajiban yang mungkin berasal dari penolakan atau keberatan pada ketika penutupan tambang.

Langkah-langkah khas untuk perencanaan penutupan tambang haruslah logis dengan deskripsi progresif yang dibutuhkan untuk memahami kebutuhan, sifat, efektivitas, dan biaya Rencana Penutupan Tambang. Setiap planning penutupan tambang harus mempertimbangkan langkah-langkah jangka panjang baik secara fisik, kimia, biologis dan sosial dari imbas penggunaan lahan yang sanggup merusak sistem lingkungan alam sekitar menyerupai air, tanah, permukaan air dan lain-lain. Oleh lantaran itu, harus ada pemahaman perihal lingkungan pra-penambangan dan imbas dari pengembangan tambang masa kemudian dan masa depan pada lingkungan pra-tambang. 

Langkah-langkah pengendalian operasional harus dipilih untuk implementasi selama penambangan dalam rangka meminimalkan dampak pada ekosistem sekitarnya. Dampak penilaian harus dilakukan secara terpola sebelum pemilihan langkah-langkah selama operasi tambang dalam rangka untuk memilih keberhasilan pelaksanaannya. Alternatif langkah-langkah penutupan tambang dikembangkan dan dinilai pada desain tambang untuk memastikan bahwa ada langkah-langkah penutupan yang cocok yang tersedia untuk memulihkan dampak dari pengembangan tambang yang dipilih.


Dalam planning penutupan tambang yang telah dilaksanakan perlu pula menyiapkan planning pemeliharaan dan pemantauan yang akan memantau kinerja sistem selama operasi dan penutupan pasca tambang serta menyediakan pemeliharaan yang diharapkan untuk memastikan fungsi setiap komponen berjalan dalam jangka panjang.

Sepanjang proses ini, dilakukan penilaian biaya dan penjadwalan sebagai bentuk jaminan keuangan yang disediakan untuk menutupi biaya pelaksanaan rencana, operasi jangka panjang, pemantauan dan pemeliharaan pasca penutupan tambang. Tahap simpulan dari proses perencanaan penutupan tambang disusun dengan cara yang logis yang akan memperlihatkan pemahaman deskripsi dari pra-penambangan sampai penutupan tambang sebagai dokumen Rencana Penutupan Tambang.

Referensi:
Ir. Daulat Ginting (Perencana Madya ESDM)

Posting Komentar untuk "Tujuan Dan Langkah-Langkah Perencanaan Penutupan Tambang"