Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Skala Kekerasan Mohs Dan Cara Menggunakannya

Apa itu Skala Mohs?

Salah satu cara yang paling penting untuk mengidentifikasi spesimen mineral ialah dengan melaksanakan uji/test kekerasan mohs (Mohs Hardness Test). Tes ini dilakukan untuk membandingkan ketahanan mineral terhadap ukiran oleh 10 mineral referensi, yang biasa kita kenal sebagai Skala Kekerasan Mohs (Mohs Hardness Scale). Sifat fisik mineral berupa nilai kekerasan sangat handal untuk diagnostik pada sebagian besar mineral (lihat disini jenis-jenis mineral).

Friedrich Mohs, seorang mineralogist dari Jerman, yang paling pertama berbagi skala ini. Ia menentukan 10 mineral yang berbeda tingkat kekerasaannya, dari mineral yang lembut (talk) hingga mineral yang sangat keras (intan). Dengan pengecualian pada mineral intan (lihat fakta ihwal intan), semua mineral dalam skala mohs relatif umum, mudah, dan murah didapatkan.

Bagaimana Membuat Perbandingan Kekerasan?

"Kekerasan" ialah resistansi material untuk tidak tergores. Tes ini dilakukan dengan menempatkan penggalan yang tajam dari satu spesimen pada permukaan spesimen lain dan berusaha untuk menghasilkan goresan. Berikut ialah empat situasi yang bisa diamati ketika membandingkan kekerasan dua spesimen:
  1. Jika Spesimen A bisa menggores Spesimen B, maka Spesimen A lebih keras daripada Spesimen B. 
  2. Jika Spesimen A tidak menggores Spesimen B, maka Spesimen B lebih keras daripada Spesimen A. 
  3. Jika dua spesimen relatif sama kekerasannya maka kedua spesimen tersebut akan relatif tidak menghasilkan ukiran (mungkin terjadi ukiran kecil, atau mungkin kita akan sulit menentukan ada atau tidaknya ukiran yang terjadi). 
  4. Jika Spesimen A sanggup tergores oleh Spesimen B, tapi tidak bisa tergores oleh Spesimen C, maka nilai kekerasan Spesimen A berada diantara kekerasan Spesimen B dan Spesimen C. 

 Salah satu cara yang paling penting untuk mengidentifikasi spesimen mineral ialah dengan Skala Kekerasan Mohs dan Cara Menggunakannya
Mineral tumpuan skala mohs dan kekerasan beberapa benda

Tips Melakukan Uji Skala Mohs

Tips melaksanakan uji/test ini yaitu dengan memahami nilai kekerasan 10 mineral tumpuan (dimulai dari mineral talk - intan). Jika anda menentukan bahwa sebuah spesimen mempunyai kekerasan Mohs 4 maka Anda sanggup dengan cepat mendiagnosa spesimen tersebut dari daftar 10 mineral tumpuan yang ada. Praktek dan pengalaman akan meningkatkan kemampuan Anda ketika melaksanakan tes ini. Pada alhasil Anda akan menjadi lebih cepat dalam mengidentifikasi sebuah spesimen dan dan akan lebih percaya diri.

Perlu diperhatikan disini bahwa kalau kekerasan spesimen diketahui ialah sekitar 5 atau kurang, ukiran yang dihasilkan berasal dari kekuatan tenaga anda yang minimal. Namun, kalau spesimen diketahui mempunyai kekerasan sekitar 6 atau lebih besar, maka ukiran yang dihasilkan berasal dari kekuatan tenaga anda yang maksimal.

Beberapa orang memakai benda-benda umum untuk menerima nilai kekerasan dengan cepat. Misalnya, spesialis geologi (lihat prospek kerja teknik geologi) di lapangan mungkin selalu membawa pisau saku. Pisau bisa dipakai untuk uji kekerasan cepat untuk menentukan apakah spesimen lebih keras atau lebih lembut dari nilai 5-6,5 Skala Mohs (pisau tersusun atas baja dengan rata-rata nilai kekerasannya berada pada 5-6,5 Skala Mohs).

Sebelum memakai benda-benda umum sebagai alat pengujian cepat, sangat disarankan untuk mengkonfirmasi nilai kekerasan benda tersebut. Sebagai contoh, beberapa pisau tersusun atas baja yang lebih keras. Benda-benda umum disekitar kita juga sanggup mempunyai kegunaan kalau Anda tidak mempunyai satu set mineral referensi. Sangat disarankan memakai kuarsa (lihat disini manfaat kuarsa), sebab kuarsa merupakan mineral yang paling sering dijumpai di lapangan.

Berbagai Jenis Uji Kekerasan

Tes kekerasan yang dikembangkan oleh Friedrich Mohs merupakan pengujian pertama di dunia untuk menilai ketahan material/bahan dalam menggores dan digores. Ini ialah uji perbandingan yang sangat sederhana dan mungkin sebab kesederhanaannya itu telah membuatnya menjadi tes kekerasan yang paling banyak dipakai orang.

Karena Skala Mohs dikembangkan pada tahun 1812, banyak tes kekerasan yang berbeda telah diciptakan setelahnya. Ini termasuk tes kekerasan oleh Brinell, Knoop, Rockwell, Shore dan Vickers. Setiap pengujiannya memakai "indentor" kecil yang diterapkan pada spesimen yang diuji. Tes modern tersebut mengukur/menghitung kedalaman goresan, lekukan, dan jumlah gaya yang dipakai untuk bisa menghasilkan suatu nilai kekerasan dari spesimen yang di uji.

Karena masing-masing tes ini memakai alat dan perhitungan yang berbeda, maka banyak sekali jenis pengujian tersebut tidak bisa pribadi dibandingkan satu dengan yang lainnya. Jadi, kalau uji kekerasan "Knoop" yang dilakukan maka nilai kekerasannya akan dilaporkan sebagai "Kekerasan Knoop". Untuk alasan ini, maka hasil uji kekerasan Mohs juga harus dilaporkan sebagai "Kekerasan Mohs" (misalnya, ditulis nilai kekerasan dolomit ialah 3,5 - 4 Skala Mohs).

Posting Komentar untuk "Skala Kekerasan Mohs Dan Cara Menggunakannya"