Proses Pencernaan Masakan Pada Manusia
Makanan merupakan sumber energi dan materi pembangun badan yang diharapkan insan untuk tetap bertahan hidup. Proses pencernaan kuliner pada insan memerlukan waktu yang berbeda-beda, tergantung masing-masing individu dan jenis kuliner yang dimakan. Waktu pencernaan sanggup berkisar dari 24 sampai 50 jam, Makanan yang banyak mengandung lemak dan serat akan dicerna lebih usang di dalam tubuh. Pencernaan kuliner terjadi secara mekanik dan enzimatis untuk memecah kuliner menjadi molekul penyusunnya sehingga sanggup diserap oleh tubuh.
Komponen penyusun materi kuliner sanggup dibedakan menjadi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Karbohidrat, protein, dan lemak diharapkan dalam jumlah yang relatif besar, sedangkan vitamin dan mineral dibutuhkan dalam jumlah kecil. Selain komponen di atas, air juga sangat dibutuhkan oleh badan sebagai materi pelarut yang sangat penting dalam sistem kehidupan.
Proses pencernaan dimulai di mulut, berlanjut di kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan dikeluarkan melalui anus.
Mulut
Mulut merupakan organ pencernaan yang sanggup dilihat pribadi dari luar tubuh. Di dalam verbal terdapat gigi yang berfungsi untuk mencerna (menghancurkan) kuliner secara mekanik. Gigi merupakan organ badan yang paling besar lengan berkuasa lantaran mengandung berbagai mineral. Dalam verbal terdapat pengecap yang penting dalam mencicipi kuliner dan mengatur letak kuliner dalam mulut.
Selain pencernaan mekanik yang dilakukan oleh gigi, dalam verbal juga terjadi pencernaan kimiawi oleh enzim yang dikeluarkan tolong-menolong air ludah. Mulut insan mempunyai 3 pasang kelenjar ludah yang akan menghasilkan cairan ludah. Dalam cairan tersebut terdapat enzim ptialin (amilase mulut) yang berfungsi memecah karbohidrat (amilum dan glikogen) menjadi lebih pendek dan juga menghasilkan maltosa.
Maltosa yaitu disakarida yang mempunyai rasa agak manis, hal ini sanggup dibuktikan apabila anda mengunyah nasi secara terus menerus dalam waktu lama. Bila nasi tersebut telah halus, kurang jelas akan terasa rasa anggun yang ditimbulkan oleh terbentuknya maltosa jawaban pemecahan karbohidarat dalam nasi oleh enzim ptialin.
Mulut dan kerongkongan |
Kerongkongan (esofagus)
Kerongkongan insan cukup umur mempunyai panjang sekitar 12 cm dengan diameter sekitar 2 cm. Makanan akan melewati faring sebelum kuliner masuk kerongkongan, pada faring terdapat persimpangan jalan menuju kerongkongan (saluran makanan) dan tenggorokan (saluran napas). Makanan yang yang dimakan harus sempurna masuk ke kerongkongan saat ditelan. Bagaimana faring mengatur kuliner semoga sempurna masuk ke kerongkongan?
Faring mempunyai katup yang sanggup mengatur semoga kuliner yang ditelan tidak salah menuju terusan pernapasan, katup tersebut berjulukan epiglotis. Katup ini akan menutup terusan nafas saat seseorang menelan kuliner sehingga kuliner sanggup masuk kerongkongan dengan lancar. Sebaliknya, katup tersebut akan terbuka saat seseorang bernapas, sehingga udara sanggup melewati tenggorokan dan masuk paru-paru.
Dinding dalam kerongkongan tersusun atas otot-otot yang memungkinkan terjadinya gerakan peristaltik untuk mendorong kuliner melewati lambung. Gerakan peristaltik yaitu gerakan meremas dan mendorong kuliner semoga sanggup melewati kerongkongan dengan baik. Dengan adanya gerakan ini, orang yang digantung terbalik tetap sanggup menelan kuliner yang diberikan kepadanya.
Lambung (Ventrikulus)
Lambung merupakan daerah berlabuh sementara dari kuliner sehabis melewati kerongkongan. Lambung mempunyai bentuk menyerupai kantong yang mempunyai bukaan/pintu yang disebut sfingter. Bagian atas lambung yang berdekatan dengan sfingter kuliner masuk disebut dengan kardiak, bab yang mengembung disebut dengan fundus, dan bab bawah yang berdekatan dengan sfingter kuliner keluar disebut pilorus.
Lambung tersusun atas jaringan otot polos yang sanggup berkontraksi untuk membolak-balikkan kuliner yang ada di dalamnya. Jaringan dalam lambung mempunyai sel-sel khusus yang bisa menghasilkan getah lambung (gastric juice). Makanan yang masuk lambung menjadikan lambung melepaskan hormon gastrin yang akan memicu dikeluarkannya getah lambung.
Struktur lambung manusia |
Getah lambung terdiri atas asam lambung (HCl), pepsinogen, renin, dan lendir (mukus). Asam lambung akan membantu menghancurkan kuliner lantaran membuat suasana lambung menjadi sangat asam dengan pH 2, kondisi ini juga memungkinkan basil akan mati saat masuk lambung manusia. Pepsinogen dan renin merupakan enzim yang akan mencerna kuliner secara kimiawi di dalam lambung.
Renin merupakan enzim yang bekerja dengan menggumpalkan kasein atau protein yang terdapat pada air susu. Sedangkan pepsinogen saat bersentuhan HCl akan segera terpecah menjadi pepsin yang aktif mencerna protein menjadi pepton (potongan-potongan protein). Sebenarnya di dalam lambung juga dihasilkan enzim lipase yang akan mencerna lemak, namun lantaran jumlahnya sangat sedikit, banyak yang melupakan kerja dari lipase lambung ini.
HCl yang dihasilkan lambung juga sanggup mencerna jaringan lambung itu sendiri. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, lambung mengeluarkan lendir yang akan mencegah terjadinya kerusakan jawaban asam lambung. Dalam keadaan tertentu, contohnya konsumsi parasetamol yang berlebihan sanggup mengganggu produksi lendir lambung sehingga sanggup menjadikan kerusakan jaringan lambung jawaban kegiatan asam lambung.
Lambung akan mencerna kuliner sampai berbentuk bubur halus yang disebut khime. Setelah berbentuk khime, kuliner akan keluar lambung menuju usus halus untuk menjalani proses pencernaan berikutnya.
Usus Halus (Intestinum)
Usus halus merupakan terusan berliuk-liuk sepanjang 6,5 m dengan diameter 2,5 cm yang menjadi daerah pencernaan dan absorpsi hasil pencernaan. Usus halus sanggup dibedakan menjadi 3 bagian, pertama yaitu usus 12 jari (duodenum), usus kosong (ileum), dan usus absorpsi (jejunum).
Khime dari lambung akan masuk usus 12 belas jari untuk dicerna lebih lanjut. Asam amino dan asam lemak dari khime akan mempengaruhi usus untuk melepaskan hormon kolesitokinin dan sekretin.
Struktur usus halus |
Kolesitokinin akan mempengaruhi pankreas untuk mensekresikan enzim pencernaan dan memicu sekresi empedu oleh kantong empedu. Sedangkan sekretin akan mempengaruhi pankreas untuk melepaskan HCO3-(bersifat basa) yang akan menetralkan khime yang asam. Enzim-enzim dalam lambung bekerja optimal dalam kondisi asam, namun sebaliknya enzim dalam usus bekerja optimum dalam kondisi cukup netral, oleh lantaran itu usus melepaskan HCO3- untuk menetralkan khime. Empedu yang dikeluarkan dalam usus akan mengemulsikan lemak untuk mempermudah pencernaan lemak oleh enzim lipase.
Enzim-enzim yang dihasilkan pankreas dan dilepaskan ke dalam usus antara lain:
- Amilase pankreas yang akan memecah karbohidrat menjadi maltosa,
- Tripsin dan kimotripsin yang akan memecah potongan protein menjadi proteosa dan pepton,
- Karboksipeptidase yang berfungsi memecah protein menjadi proteosa, pepton, dan asam amino,
- Nuklease yang akan memecah DNA dan RNA menjadi nukleotida,
- Lipase pankreas yang akan memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Makanan dari usus 12 jari akan masuk usus kosong untuk menjalani pencernaan berikutnya. Dinding usus kosong akan mensekresikan enzim-enzim sebagai berikut:
- Disakaridase yang akan memecah disakarida menjadi monosakarida,
- Dipeptidase dan aminopeptidase yang akan memotong proteosa dan pepton menjadi asam amino,
- Nukleotidase yang akan memecah nukleotida menjadi nukleosida,
- Nukleosidase dan fosfatase yang akan memecah nukleosida menjadi basa nitrogen, gula, dan fosfat.
Zat-zat kuliner yang dicerna tersebut kemudian akan diserap di usus penyerapan. Usus penyerpaan mempunyai dinding dalam yang berlekuk-lekuk dan mempunyai jonjot usus (vili) untuk memperluas bidang penyerapan. Asam amino, asam lemak, monosakarida, vitamin, mineral dan zat lain akan diserap menuju jaringan usus dan masuk peredaran darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebelum diedarkan ke seluruh badan zat kuliner tersebut akan dibawa ke hati terlebih dahulu untuk menjalani proses detoksifikasi racun dan pembiasaan kadar.
Usus Besar (Colon)
Makanan selanjutnya akan memasuki usus besar untuk diserap kandungan airnya dan mengalami pembusukan. Usus besar sanggup dibagi menjadi 3 bab yaitu bab naik (ascending colon), bab mendatar (transverse colon), bab menurun (descending colon), dan bab melengkung yang berbatasan dengan rektum (sigmoid colon). Pada perbatasan usus halus dengan usus besar terdapat usus buntu (sekum) dan umbai cacing (appendiks). Usus buntu merupakan organ primordial atau sisa-sisa nenek moyang manusia.
Usus besar manusia |
Makanan akan dibusukkan dalam usus besar oleh basil pembusuk yang disebut tanaman normal usus. Banteri-bakteri tersebut juga akan menghasilkan vitamin K, vitamin B7 (biotin), dan asam folat yang akan diserap oleh tubuh. Makanan yang banyak mengandung serat akan membuat feses yang padat sedangkan yang sedikit mengandung serat akan membuat feses yang lembek. Feses yang padat lebih gampang dikeluarkan daripada feses yang lembek dan cair. Bila dinding usus besar terinfeksi oleh bakteri, sanggup menjadikan absorpsi air tidak normal yang menjadikan timbulnya penyakit diare.
Rektum dan Anus
Rektum merupakan daerah penampungan sementara feses sebelum dikeluarkan dari dalam badan melalui anus. Anus mempunyai dua macam pintu (sfingter), pintu pertama akan membuka secara ototmatis apabila rectum penuh sedangkan pintu kedua akan membuka apabila diperintah oleh otak. Oleh lantaran itu seseorang sanggup menahan feses walaupun rectum telah penuh lantaran otak menahan pintu kedua untuk membuka semoga feses tidak keluar dengan sendirinya.
Posting Komentar untuk "Proses Pencernaan Masakan Pada Manusia"