Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian, Karakteristik, Dan Pembentukan Tanah Ekspansif

Pengertian Tanah Ekspansif (Expansive Soil)

Tanah Ekspansif adalah tanah yang mengalami perubahan volume akhir perubahan kadar air dalam tanah. Biasanya tanah ekspansif mengandung mineral-mineral lempung ibarat smektit dan montmorilonit yang bisa menyerap air. Ketika mineral tersebut menyerap air maka volume tanah akan meningkat. Semakin banyak air yang terserap, semakin bertambah volume tanah. Perubahan volume ini sanggup merusak kekuatan struktur bangunan yang menempati tanah tersebut.

Baca juga : Jenis dan Urutan Susunan Lapisan Tanah

Pondasi, lantai, dan dinding yang retak pada suatu bangunan merupakan ciri khas kerusakan yang disebabkan oleh tanah ekspansif (expansive soil). Kerusakan tersebut sanggup terjadi apabila ada gerakan yang signifikan dalam struktur tanah. Ketika tanah ekspansif mengering, maka akan terjadi penyusutan. penyusutan inipun sanggup menghilangkan daya dukung bangunan sehingga akan terjadi kerusakan struktur bangunan. Celah/rekahan dalam tanah sanggup memudahkan penetrasi air, sehingga menghasilkan siklus penyusutan dan pembengkakan (swelling) yang akan menghasilkan tegangan berulang pada struktur tanah.
 tanah yang mengalami perubahan volume akhir perubahan kadar air dalam tanah Pengertian, Karakteristik, dan Pembentukan Tanah Ekspansif
Gambar tanah ekspansif dan akhir yang ditimbulkannya.

Karakteristik Tanah Ekspansif

Tanah/Soil terdiri dari aneka macam material, yang sebagian besar tidak mengembang pada ketika lembab. Namun, ada beberapa mineral lempung yang bersifat mengembang/ekspansif (expand). Mineral-mineral tersebut ibarat smektit, bentonit, montmorillonite, beidellite, vermikulit, atapulgit, nontronite, illite dan klorit. Ada juga beberapa garam sulfat yang akan ekspansif jika terjadi perubahan suhu.

Biasanya golongan tanah yang gampang mengalami ekspansif yakni grumosol, vertisol, dan "black earth". Mereka umumnya memiliki kandungan lempung yang tinggi dan memiliki struktur "fissured" (membentuk granular, prismatik dan bloky). Kelompok tanah tersebut akan bersifat mengembang pada ketika berair dan mengkerut serta retak pada ketika kering. Nodul calcareus sanggup ditemukan di dalam tanah ekspansif dan pada tempat kering sering ditemukan gipsum. Tanah ekspansif memiliki Kesuburan sedang hingga sangat subur, tapi dilain pihak tanah ini sanggup menyebakan kerusakan pada struktur bangunan.

Pembentukan Tanah Ekspansif

Batuan induk dari tanah ekspansif yakni basalt, batuan instrusi yang bersifat mafik/ intermediate, mudstone, shale, dan alluvium yang berasal dari lapukan batuan sebelumnya. Tanah ekspansif umumnya terjadi pada slope belahan bawah suatu dataran alluvial. Letak ini kemungkinan berkaitan dengan "teras gravel" yang berumur Tersier. Kandungan lempung tanah ekspansif berada pada nilai 30-90% dan pada umumnya di dominasi oleh smektit dan montmorilonit. Kandungan illite akan meningkat di tempat yang lebih kering. Munculnya kaolin membuktikan bahwa batuan induknya berasal dari batuan sedimen.

Kapasitas pengembangan tergantung pada presentase lempung dan mineralogi dari lempung itu sendiri. Sementara itu, munculnya Fe dan Ni secara umum tidak menyebakan terjadinya pengembangan (expand). Tanah ekspansif sering terlihat ibarat permukaan yang bergelombang dan ini bisa dilihat dari photo udara sebagai totol-totol. Kemiringan joint (kekar) yang besar menjadikan lempung menjadi blok prismatik. joint ini asalnya dari tensile (pengekerutan) lalu terjadi bukaan (shearing).

Posting Komentar untuk "Pengertian, Karakteristik, Dan Pembentukan Tanah Ekspansif"