Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Geologi Pembentukan Cbm (Coal Bed Methane)

Bagaimana CBM Terbentuk?

CBM ialah gas metana yang terbentuk dalam lapisan batubara. CBM (Coal Bed Methane) merupakan salah satu fraksi gas dari Coal Bed Gas (CBG), yaitu gas alam yang terjadi di dalam lapisan batubara atau diproduksi dari suatu lapisan batubara, biasanya terdiri dari methane (CH4), carbon dioxide (CO2), Nitrogen (N), dan air (H2O) (Thomas, 2002).

Baca juga: Konsep Batubara Sebagai Pembentuk Hidrokarbon

CBM sering juga disebut "sweet gas" dikarenakan oleh rendahnya kandungan hidrogen sulfidanya. Berbeda dengan gas alam konvensional yang terjadi dalam reservoir batupasir, yang berada dalam bentuk gas bebas dalam ruang pori diantara butiran pasir, CBG hadir dalam mikropori batubara dalam bentuk terkondensasi hampir menyerupai bentuk cair lantaran serapan fisika dari batubara.

Gas dalam batubara terbentuk semenjak proses pembentukan batubara (coalification), yaitu proses perubahan material organik menjadi gambut, lignit, subbituminous, bituminous sampai antrasit, sebagai tanggapan dari tekanan dan temperatur. Secara umum gas dalam batubara terbentuk dengan 2 cara yaitu secara Biogenik (Biogenic Gas) dan Termogenik (Thermogenic Gas).

Biogenik Gas

Gas biogenik terutama dalam bentuk CH4 dan CO2, dimana gas-gas ini dihasilkan dari penguraian materi organik materi organik oleh mikro-organisme yang biasa terbentuk di rawa gambut sebagai cikal bakal terbentuknya batubara. Biogenic gas sanggup terjadi pada 2 tahap yaitu tahap awal dan tahap akhir.

Baca juga: Pengembangan CBM Indonesia

Pembentukan gas pada tahap awal disebabkan oleh kegiatan organisme awal coalification, dari gambut - lignit sampai subbituminous (Ro < 0,5%). Pembentukan gas ini harus disertai dengan proses pengendapan yang cepat, lantaran kalau tidak maka gas akan menjadi gas bebas yang menguap ke atmosfer. Pembentukan gas pada tahap simpulan juga diakibatkan oleh kegiatan organisme, tetapi sesudah lapisan batubara terbentuk. Batubara pada umumnya merupakan quifer, dimana kegiatan mikro organisme dalam akuifer sanggup memproduksi gas. Proses ini sanggup terjadi pada setiap peringkat (rank) batubara.

Thermogenik Gas

Thermogenik Gas ialah gas yang dihasilkan dalam proses pembatubaraan (coalification) pada batubara yang mempunyai peringkat (rank) lebih tinggi, yaitu pada subbituminous A - high volatile bituminous ke atas (Ro > 0,6%). Proses pembatubaraan akan menghasilkan batubara yang lebih kaya akan karbon dengan membebaskan sejumlah zat terbang utama, yaitu CH4, CO2, dan air. Gas-gas tersebut terbentuk secara cepat semenjak rank batubara mencapai high volatile bituminous sampai mencapai puncaknya di low bituminous (Ro = 1,6%).

 CBM ialah gas metana yang terbentuk dalam lapisan batubara Geologi Pembentukan CBM (Coal Bed Methane)
Gambar pembentukan batubara (kiri) dan perubahan properties batubara (kanan).

Dalam menilai potensi coal bed gas (CBG) di suatu wilayah, pembuatan peta isorank yang memperlihatkan variasi lateral dari peringkat (rank) suatu lapisan batubara akan sangat berkhasiat untuk melokalisir kawasan sasaran. Kandungan gas yang terbentuk berkaitan akrab dengan temperatur dan rank batubara menyerupai pada gambar dibawah.

Baca juga: Perkembangan CBM Dunia

 CBM ialah gas metana yang terbentuk dalam lapisan batubara Geologi Pembentukan CBM (Coal Bed Methane)
Gambar pembentukan gas dalam hubungannya dengan temperatur.

Pada gambar tersebut sanggup terlihat terperinci bahwa batubara berperingkat rendah mempunyai kandungan gas metana (CH4) yang cukup besar. Selain itu batubara berperingkat medium volatile bituminous dan low volatile bituminous juga mempunyai kandungan metan yang besar. Adapun batubara dengan peringkat high volatile bituminous mempunyai kandungan CO2 yang lebih besar dibandingkan kandungan metan-nya.

Posting Komentar untuk "Geologi Pembentukan Cbm (Coal Bed Methane)"