Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Batu Rijang Dan Proses Pembentukannya

Apa itu Batu Rijang ?

Batu rijang atau Batuapi yaitu batuan sedimen mikrokristalin atau kriptokristalin yang tersusun atas silikon dioksida (SiO2) dengan permukaan yang licin (glassy). Rijang sanggup terbentuk sebagai nodul, massa konkresi, dan deposit berlapis. Serpihan rijang dengan pecahan konkoidal sering menghasilkan bentuk yang tajam sehingga insan pada zaman dahulu memakai watu rijang sebagai alat pemotong bahkan sebagai asesoris senjata tradisional.

Batu rijang disebut "batu api" lantaran kalau dibenturkan dengan baja atau watu lain akan memercikkan bunga api yang sanggup mengkremasi materi kering. Salah satu jenis watu rijang yang biasa disebut Batu rijang merah atau jasper dikala ini banyak dicari oleh pemburu watu akik untuk dipakai sebagai ornamen atau perhiasan.

Baca juga : Macam-macam Batu Mulia berdasarkan Ilmu Geologi

Proses Pembentukan Batu Rijang

Rijang sanggup terbentuk ketika mikrokristal silikon dioksida (SiO2) tumbuh dalam sedimen lunak yang akan menjadi watu kapur. Dalam sedimen tersebut, jumlah yang sangat besar dari mikrokristal silikon dioksida akan tumbuh menjadi nodul yang berbentuk tidak teratur atau konkresi silika terlarut terangkut oleh air ke sebuah lingkungan pengendapan.

Jika nodul-nodul atau konkresi tersebut bergabung dalam jumlah yang besar maka akan membentuk lapisan rijang dalam suatu massa sedimen. Rijang yang terbentuk dengan cara menyerupai ini biasa disebut sebagai batuan sedimen kimia. Beberapa silikon dioksida dalam rijang diperkirakan mempunyai asal biologis. dibeberapa kawasan baik itu di lingkungan "laut dalam" maupun "laut dangkal", dimana di lingkungan tersebut terdapat diatom dan radiolaria yang hidup di air. Organisme ini memilik cangkang beling silika yang licin (glassy silica skeleton).

Beberapa spons juga menghasilkan "spikula" yang terdiri dari silika. Ketika organisme ini mati, skeleton silika mereka akan terlepas, larut, mengkristal dan kemudian menjadi penggalan dari nodul rijang atau lapisan rijang. Rijang yang terbentuk dengan cara ini sanggup dianggap sebagai batuan sedimen biologis.

 Batu rijang atau Batuapi yaitu batuan sedimen mikrokristalin atau kriptokristalin yang t Batu Rijang dan Proses Pembentukannya
Gambar majemuk bentuk watu rijang.

Komposisi dan Warna Rijang

Rijang sebagai nodul atau konkresi akan tumbuh dalam massa sedimen dimana pertumbuhan mereka sanggup menggabungkan sejumlah besar sedimen disekitarnya sebagai inklusi. Inklusi ini sanggup menunjukkan warna khas pada rijang tersebut.

Rijang terbentuk dalam banyak sekali macam warna. Gradien warnanya berada di antara putih dan hitam atau antara krim dan cokelat. Rijang berwarna hijau, kuning dan merah juga cukup umum dijumpai. Rijang yang berwarna gelap sanggup dihasilkan dari inklusi sedimen atau materi organik. Nama "Flint" sering dipakai dalam tumpuan untuk watu rijang yang berwarna lebih gelap. Nama "Jasper" merupakan watu rijang yang berwarna kemerahan atau merah kecoklatan yang disebabkan oleh subsitusi oksida besi.

Kegunaan Batu Rijang

Rijang dikala ini mempunyai sangat sedikit manfaat. Namun, pada masa kemudian rijang mempunyai 2 sifat yang membuatnya sangat mempunyai kegunaan yaitu : 1) Sifat serpihannya yang berbentuk konkoidal sanggup membentuk benda yang sangat tajam, dan 2) Sifat kekerasannya yang berada pada 7 Skala Mohs. Serpihan rijang yang patah akan cenderung mempertahankan ketajamannya lantaran rijang merukan batuan yang sangat keras, resisten, dan tahan lama.

Ribuan tahun yang kemudian orang-orang telah menemukan sifat-sifat rijang tersebut dan menjadikannya sebagai sebuah peralatan bantu menyerupai pisau, panah, pencakar, dan kepala kapak. Berton-ton fragmen rijang ada di sekitar lokasi peninggalan sejarah di mana benda-benda menyerupai pisau, panah, pencakar, dan kepala kapak ditemukan. Hal ini menerangkan terjadinya suatu acara manufaktur pertama dalam sejarah peradaban.

Baca juga : Batu Pasir dan Proses Pembentukannya

Rijang sangat sulit ditemukan sehingga mengakibatkan batuan ini merupakan komoditas yang berharga. Orang-orang pada masa kemudian mengangkut dan menjual watu rijang dari sebuah lokasi yang sangat jauh. Pada awal 8000 SM, orang-orang Inggris dan Perancis menggali lubang sampai 300 kaki jauh ke dalam lapisan watu kapur untuk menambang nodul rijang. Ini merupakan acara penambangan tertua yang pernah ditemukan.

Batu rijang merah atau biasa disebut jasper mempunyai banyak sekali variasi warna, dan motif. Hal ini mengakibatkan jasper dikala ini banyak diburu oleh para penggemar watu akik untuk dijadikan ornament atau perhiasan. Rijang merupakan materi yang sangat keras yang sanggup menghasilkan percikan ketika dipukul terhadap baja. Panas dari hasil percikan ini dipakai untuk menciptakan api. Beberapa jenis rijang yang termetamorfosa yang dikenal sebagai "novaculite", mempunyai poridan tekstur yang membuatnya mempunyai kegunaan sebagai watu asah. Formasi "Arkansas Novaculite" merupakan deretan populer sebagai sumber watu asah kualitas tinggi dan produk "novaculite abrasif" terbaik di dunia.

Posting Komentar untuk "Batu Rijang Dan Proses Pembentukannya"