Teori Bintang Kembar : Kontroversi, Kelebihan Dan Kekurangannya
Dalam proses pembentukan sistem tata surya, ada banyak spekulasi dan teori yang bermunculan, termasuk teori bintang kembar. Untuk membahas teori ini lebih jauh, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui terlebih dahulu. Teori bintang kembar ditemukan oleh RA Lyttleton, seorang astronom berkebangsaan Inggrsi pada tahun 1965. Dalam teori pembentukan tata surya ini dijelaskan bahwa sebelum galaxy terbentuk, terdapat dua matahari di sistem galaxy. Dua matahari ini disebut juga sebagai bintang kembar. Hingga pada suatu masa, kedua bintang kembar tersebut saling bertabrakan yang mengakibatkan satu bintang hancur dan satu lainnya masih bertahan.
Satu bintang yang masih bertahan tersebut pada jadinya yang kita kenal sebagai matahari, sedangkan bintang yang hancur lebur membentuk partikel dan belahan kecil yang mengambang dalam sistem tata surya, kemudian terus berputar hingga menciptakan permukaannya mendingin. Permukaan pecahan bintang yang sudah hirau taacuh tadi kemudian mengeras, beberapa menjadi batu, dan beberapa menjadi planet. Planet-planet tersebut kemudian berputar mengelilingi matahari sebagai porosnya.
Ada alasan yang dikemukakan oleh Lyttleton, sebagai pemilik wangsit teori bintang kembar. Ia menjelaskan bahwa alasan dikemukakan teori ini yaitu alasannya yaitu ia mengacu pada penemuannya yang terdahulu. Dalam penemuannya terdahulu disebutkan bahwa terdapat sistem tata surya lain yang mempunyai bintang kembar yang mirip. Makara ia beranggapan bahwa di galaxy lain terdapat dua bintang kembar, sehingga hal tersebut juga mungkin terjadi pada sistem tata surya yang disebut dengan galaxy supernova ini.
Dari kepercayaannya itulah ia memunculkan sebuah pendapat bahwa sistem tata surya terbentuk akhir ledakan salah satu bintang menjadi partikel kecil yang masih mempunyai daya gravitasi yang sangat kuat, sehingga menciptakan partikel kecil tersebut mengelilingi satu bintang lainnya, atau yang kita kenal dengan matahari.
Pendapat Lyttleton yang mengacu pada penelitian pendahulunya dianggap tidak nyata dan masih kurang sempurna. Meskipun beberapa jago oke dengan pendapat Lyttleton, dan yakin akan kemungkinan terbentuknya tata surya dengan meledaknya satu dari bintang kembar, sebagaimana telah dijelaskan oleh Lyttleton.
Berdasarkan eksistensi dari bintang ganda yang sudah ditemukan tersebut, memperlihatkan spekulasi bahwa ada kemungkinan teori yang dikemukakan oleh Lyttleton ada benarnya. Singkatnya, kemungkinan adanya bintang ganda atau bintang kembar juga terdapat mulai dari jutaan tahun lalu, sebelum planet dan sistem tata surya terbentuk.
Ukuran bintang seluas matahari masih tidak sanggup ditemukan, sehingga keakuratan teori bintang kembar masih dipertanyakan. Intinya, memang benar eksistensi bintang ganda itu nyata dalam sistem tata surya, namun untuk yang seukuran matahari belum sanggup dibuktikan. Kelemahan lainnya yaitu berdasarkan para ahli, momentum anguler yang kalau dihitung secara matematis, tidak memungkinkan terbentuknya sistem tata surya akhir dari ukiran dua bintang raksasa.
Perhitungan menyerupai bagaimana seluruh planet berbentuk lingkaran (meski tidak sempurna), tidak sanggup disatukan dengan kemungkinan terbentuk dari pecahan bintang yang panas. Selain itu, benda panas yang meskipun berukuran besar sekalipun, kalau telah terpecah menjadi kecil maka akan segera membeku dan mengeras, dan tidak memungkinkan untuk membentuk lingkaran hampir tepat dan seutuhnya.
Selain itu, teori bintang kembar dianggap tidak tepat kalau melihat dari formasi, bentuk, dan komponen yang ada di bumi. Seperti kita ketahui bahwa bumi kita mempunyai banyak komponen mulai dari daratan, gunung, sungai, dan lautan. Dengan teori ini, memungkinkan terjadinya daratan dan gunungan, akhir dari pecahan partikel bintang yang berbentuk tidak rata, sehingga menciptakan permukaan bumi juga tidak rata dengan adanya dataran rendah, dataran tinggi, dan pegunungan.
Namun kemudian bagaimana dengan lautan? Bila lautan terbentuk akhir hujan yang terjadi di bumi akhir iklim, hal tersebut tentu membutuhkan waktu berjuta-juta tahun alasannya yaitu ukuran maritim di bumi yang sangat luas bahkan dua pertiga bumi semua yaitu lautan. Selain itu, meski hujan di seluruh permukaan bumi terjadi, lautan tidak akan dengan mudahnya terbentuk, alasannya yaitu siklus air akan terserap lebih dahulu kedalam tanah. Ketidak cocokan ini yang mengakibatkan teori ini lemah.
Dia terpilih sebagai anggota St John's College pada tahun 1937 dan diangkat untuk mengajar sebagai seorang dosen matematika pada tahun yang sama hingga tahun 1959. Selain mahir di bidang Matematika, Lyttleton juga sangat mahir dalam ilmu astronomi. Ketertarikannya terhadap ilmu perbintangan ini menjadikannya meneliti banyak hal terkait Astronomi Teoretis dari tahun 1959 hingga 1969. Setelah itu ia ditunjuk menjadi guru besar dalam bidang astronomi.
Selanjutnya, penemu teori bintang kembar ini terpilih sebagai Fellow dari Royal Society pada tahun 1955. Pada ketika itulah ia menemukan pendapat terkait inovasi bintang kembar. Ia banyak membaca dan menyadur penelitian para pendahulunya yang menyebutkan kemungkinan adanya bintang kembar di sistem tata surya pada masa dahulu sebelum semua planet terbentuk.
Dengan merujuk pada penelitian para pendahulunya, pada tahun 1965 ia kemudian mengungkapkan pendapat bahwa terbentukan sistem tata surya yaitu alasannya yaitu adanya ukiran yang terjadi antar kedua bintang kembar tersebut, yang mana satu diantaranya menjadi meledak, terpecah dan menjadi partikel yang lebih kecil hingga jadinya membentuk planet akhir proses pendinginan selama beberapa tahun. Di tahun yang sama ia juga menerima penghargaan sebagai legalisasi atas kontribusinya yang luar biasa terhadap astronomi, terutama untuk karyanya mengenai stabilitas dinamis galaksi.
Satu bintang yang masih bertahan tersebut pada jadinya yang kita kenal sebagai matahari, sedangkan bintang yang hancur lebur membentuk partikel dan belahan kecil yang mengambang dalam sistem tata surya, kemudian terus berputar hingga menciptakan permukaannya mendingin. Permukaan pecahan bintang yang sudah hirau taacuh tadi kemudian mengeras, beberapa menjadi batu, dan beberapa menjadi planet. Planet-planet tersebut kemudian berputar mengelilingi matahari sebagai porosnya.
Ada alasan yang dikemukakan oleh Lyttleton, sebagai pemilik wangsit teori bintang kembar. Ia menjelaskan bahwa alasan dikemukakan teori ini yaitu alasannya yaitu ia mengacu pada penemuannya yang terdahulu. Dalam penemuannya terdahulu disebutkan bahwa terdapat sistem tata surya lain yang mempunyai bintang kembar yang mirip. Makara ia beranggapan bahwa di galaxy lain terdapat dua bintang kembar, sehingga hal tersebut juga mungkin terjadi pada sistem tata surya yang disebut dengan galaxy supernova ini.
Dari kepercayaannya itulah ia memunculkan sebuah pendapat bahwa sistem tata surya terbentuk akhir ledakan salah satu bintang menjadi partikel kecil yang masih mempunyai daya gravitasi yang sangat kuat, sehingga menciptakan partikel kecil tersebut mengelilingi satu bintang lainnya, atau yang kita kenal dengan matahari.
Kontroversi Teori Bintang Kembar
Teori bintang kembar tidak begitu saja sanggup diterima, terutama di kalangan para astronomer (ahli astronomi) dan penemu. Kontroversi teori bintang kembar bermula pada anggapan bahwa teori ini dianggap terlalu simpel dan tidak sempurna. Banyak perdebatan di kalangan para jago astronomi ihwal teori ini, banyak diantara mereka yang percaya ihwal klarifikasi dari Lyttleton sebagai penemu dari teori ini. Namun tidak sedikit pula yang menyangkal ihwal ajaran Lyttleton terkait penelitiannya tersebut. Terutama alasannya yaitu pendapat yang dikemukakan oleh Lyttleton tidak begitu banyak berlandaskan pada fakta yang ada, dan dianggap lemah.Pendapat Lyttleton yang mengacu pada penelitian pendahulunya dianggap tidak nyata dan masih kurang sempurna. Meskipun beberapa jago oke dengan pendapat Lyttleton, dan yakin akan kemungkinan terbentuknya tata surya dengan meledaknya satu dari bintang kembar, sebagaimana telah dijelaskan oleh Lyttleton.
Kelebihan Teori Bintang Kembar
Para jago astronomi dan ilmuwan yang menyetujui pendapat yang dikemukakan oleh Lyttleton mengemukakan bahwa teori bintang kembar mempunyai beberapa kelebihan. Kelebihan teori bintang kembar tersebut yang membuatnya diterima oleh banyak dari ilmuwan dan juga para jago astronomi. Faktanya, pada beberapa penelitian termutakhir, ilmuwan banyak menemukan eksistensi bintang ganda atau bintang kembar atau disebut pula sebagai bintang ekor, di sistem tata surya.Berdasarkan eksistensi dari bintang ganda yang sudah ditemukan tersebut, memperlihatkan spekulasi bahwa ada kemungkinan teori yang dikemukakan oleh Lyttleton ada benarnya. Singkatnya, kemungkinan adanya bintang ganda atau bintang kembar juga terdapat mulai dari jutaan tahun lalu, sebelum planet dan sistem tata surya terbentuk.
Kekurangan Teori Bintang Kembar
Faktanya, bintang ganda yang ditemukan oleh para ilmuwan berbentuk tidak terlalu besar menyerupai matahari. Sehingga kemungkinan adanya dua matahari kembar dalam teori bintang kembar tidak sanggup meyakinkan para peneliti lainnya. Bintang ganda yang telah ditemukan oleh para ilmuwan dan para jago astronomi tersebut mempunyai ukuran paling besar menyerupai planet.Ukuran bintang seluas matahari masih tidak sanggup ditemukan, sehingga keakuratan teori bintang kembar masih dipertanyakan. Intinya, memang benar eksistensi bintang ganda itu nyata dalam sistem tata surya, namun untuk yang seukuran matahari belum sanggup dibuktikan. Kelemahan lainnya yaitu berdasarkan para ahli, momentum anguler yang kalau dihitung secara matematis, tidak memungkinkan terbentuknya sistem tata surya akhir dari ukiran dua bintang raksasa.
Perhitungan menyerupai bagaimana seluruh planet berbentuk lingkaran (meski tidak sempurna), tidak sanggup disatukan dengan kemungkinan terbentuk dari pecahan bintang yang panas. Selain itu, benda panas yang meskipun berukuran besar sekalipun, kalau telah terpecah menjadi kecil maka akan segera membeku dan mengeras, dan tidak memungkinkan untuk membentuk lingkaran hampir tepat dan seutuhnya.
Selain itu, teori bintang kembar dianggap tidak tepat kalau melihat dari formasi, bentuk, dan komponen yang ada di bumi. Seperti kita ketahui bahwa bumi kita mempunyai banyak komponen mulai dari daratan, gunung, sungai, dan lautan. Dengan teori ini, memungkinkan terjadinya daratan dan gunungan, akhir dari pecahan partikel bintang yang berbentuk tidak rata, sehingga menciptakan permukaan bumi juga tidak rata dengan adanya dataran rendah, dataran tinggi, dan pegunungan.
Namun kemudian bagaimana dengan lautan? Bila lautan terbentuk akhir hujan yang terjadi di bumi akhir iklim, hal tersebut tentu membutuhkan waktu berjuta-juta tahun alasannya yaitu ukuran maritim di bumi yang sangat luas bahkan dua pertiga bumi semua yaitu lautan. Selain itu, meski hujan di seluruh permukaan bumi terjadi, lautan tidak akan dengan mudahnya terbentuk, alasannya yaitu siklus air akan terserap lebih dahulu kedalam tanah. Ketidak cocokan ini yang mengakibatkan teori ini lemah.
Penemu Teori Bintang Kembar
Penemu teori bintang kembar yaitu Raymond Arthur Lyttleton, spesialis matematikan dan teori astronomi berkebangsaan Inggris. Dia lahir di tempat Oldbury, Worcestershire dan dididik di sekolah King Edward VI di Birmingham. Ia kemudian melanjutkan studinya ke Clare College, Cambridge untuk memperdalam pengetahuan terkait matematika dan berhasil lulus pada tahun 1933.Dia terpilih sebagai anggota St John's College pada tahun 1937 dan diangkat untuk mengajar sebagai seorang dosen matematika pada tahun yang sama hingga tahun 1959. Selain mahir di bidang Matematika, Lyttleton juga sangat mahir dalam ilmu astronomi. Ketertarikannya terhadap ilmu perbintangan ini menjadikannya meneliti banyak hal terkait Astronomi Teoretis dari tahun 1959 hingga 1969. Setelah itu ia ditunjuk menjadi guru besar dalam bidang astronomi.
Selanjutnya, penemu teori bintang kembar ini terpilih sebagai Fellow dari Royal Society pada tahun 1955. Pada ketika itulah ia menemukan pendapat terkait inovasi bintang kembar. Ia banyak membaca dan menyadur penelitian para pendahulunya yang menyebutkan kemungkinan adanya bintang kembar di sistem tata surya pada masa dahulu sebelum semua planet terbentuk.
Dengan merujuk pada penelitian para pendahulunya, pada tahun 1965 ia kemudian mengungkapkan pendapat bahwa terbentukan sistem tata surya yaitu alasannya yaitu adanya ukiran yang terjadi antar kedua bintang kembar tersebut, yang mana satu diantaranya menjadi meledak, terpecah dan menjadi partikel yang lebih kecil hingga jadinya membentuk planet akhir proses pendinginan selama beberapa tahun. Di tahun yang sama ia juga menerima penghargaan sebagai legalisasi atas kontribusinya yang luar biasa terhadap astronomi, terutama untuk karyanya mengenai stabilitas dinamis galaksi.
Posting Komentar untuk "Teori Bintang Kembar : Kontroversi, Kelebihan Dan Kekurangannya"