Inilah Pengertian Litosfer Yang Sering Di Salah Artikan
Hai teman geologinesia, artikel yang kau baca ketika ini yaitu wacana pengertian litosfer. Sebelumnya wajib diketahui bahwa tujuan geologinesia memperlihatkan materi ini untuk membuka wawasan kau mengenai definisi litosfer. Semoga postingan ini sanggup lebih meningkatkan pengetahuan kamu. Akhir kata, selamat menyimak serta jangan lupa pahami gambarnya ya.
Sangat sering muncul pertanyaan umum dalam sebuah ujian geologi setara thesis maupun desertasi yaitu "apa itu litosfer?", atau terkadang "apa perbedaan antara litosfer dan kerak bumi?". Atau kadang juga jikalau penguji ingin menjebak "dimanakah posisi litosfer pada bidang MOHO?".
Dalam ilmu bumi, litosfer yaitu sebuah konsep fundamental, namun agak membingungkan. Bahkan oleh beberapa geologist sekalipun menyebut litosfer sebagai kerak bumi. Namun, perlu diketahui bahwa Litosfer dan Kerak Bumi TIDAK SAMA. Hal ini alasannya yaitu litosfer didefinisikan oleh sifat fisiknya, sedangkan kerak didefinisikan oleh sifat kimia (atau komposisinya). Kaprikornus bekerjsama pengertian litosfer yaitu lapisan yang terdiri dari kerak dan bab mantel atas.
Ketika kau membayangkan litosfer, maka kau akan membayangkan dua pasang kata yaitu: "Litosfer dan Astenosfer" serta "kerak dan mantel". Litosfer dan astenosfer yaitu lapisan Bumi yang didefinisikan oleh sifat fisik atau secara khusus, litosfer terdiri dari kerak dan mantel atas (viskositas lebih besar dari 10^21 Pa s) yang sanggup berubah bentuk dengan mode ringkih ketika dikenai tekanan 100 MPa, sementara stenosfer lebih bersifat lemah secara mekanis, sedangkan lapisan mantel merupakan lapisan sempurna di bawah litosfer (Keary, 1996).
Singkatnya, ketika mengalami "stres" atau tegangan, lapisan litosfer akan berhenti, tetapi astenosfer akan terus bergerak. Pada prinsipnya, litosfer yaitu cangkang luar bumi yang hambar serta kaku dan sanggup pecah (berubah bentuk dengan mode rapuh) ketika dikenai tegangan.
Semua kerak bumi sangat gampang mengalami perubahan bentuk. Selain itu, bab dari mantel atas juga sanggup mengalami deformasi dengan mode rapuh. Litosfer dan astenosfer menghasilkan lempeng tektonik. Litosfer akan terpecah menjadi lempeng tektonik yang perlahan-lahan bergerak di atas astenosfer (lihat disini bukti pergerakan lempeng).
Kedalaman transisi litosfer-astenosfer sangat bervariasi di seluruh Bumi alasannya yaitu bergantung pada rezim termalnya. Litosfer sanggup mempunyai luas hanya 2 atau 3 kilometer di bawah kerak samudera yang panas dan tipis. Namun, di belakang kerak benua bau tanah dan dingin, litosfer sanggup setebal 250 atau bahkan 500 kilometer.
Disisi lain, kerak dan mantel yaitu lapisan Bumi yang didefinisikan oleh sifat kimia (atau komposisinya) atau secara khusus kerak terdiri dari batuan kurang padat (misalnya granit, basal, serta gabro), sedangkan mantel terdiri dari batuan padat (terutama peridotit). Kerak terbagi atas kerak samudra yang lebih tipis (kurang dari 10 kilometer) dan kerak benua yang lebih tebal (70 kilometer atau lebih).
Bagaimana sobat, apakah hingga pada bab ini pemahaman kau mengenai "pengertian litosfer" sudah mulai terbuka?. Baiklah, mari kita lanjutkan!.
Ahli geologi bekerjsama tidak pernah secara pribadi mengamati batas lapisan kerak bumi. Tidak ada seorangpun pernah mengebor hingga mencapai batas lapisan tersebut. Lubang terdalam yang pernah dibor yaitu "Kola Superdeep Borehole", mencapai kedalaman sekitar 12 kilometer. Namun, alasannya yaitu lubang ini dibor di kerak benua (kontinen) yang tebal, sehingga lubang itu tidak hingga pada batas lapisan kerak.
Karena andal geologi tidak sanggup secara pribadi mengamati batas lapisan kerak (batas litosfer-astenosfer), maka batas tersebut ditentukan oleh pengamatan geofisika. Batas lapisan kerak disebut Mohorovicic Discontinuity atau MOHO. MOHO yaitu kawasan di mana gelombang "P" seismik tiba-tiba meningkat kecepatannya, mungkin alasannya yaitu gelombang tersebut sanggup melaksanakan perjalanan lebih cepat pada batuan mantel yang lebih padat.
Jadi, sekali lagi ditegaskan disini bahwa litosfer TIDAK SAMA dengan kerak bumi. Sebaliknya, litosfer terdiri atas kerak dan Mantel Atas, sedangkan MOHO BUKAN batas litosfer-astenosfer, tetapi sebaliknya, MOHO yaitu batas lapisan kerak bumi. Salam.
Demikianlah artikel mengenai pengertian litosfer ini. Diharapkan postingan ini sanggup bermanfaat untuk kamu. Sampai jumpa pada artikel terupdate Geologinesia berikutnya.
Referensi: Keary, Philip. 1996. Dictionary of Geology. London: Penguin Books.
Sangat sering muncul pertanyaan umum dalam sebuah ujian geologi setara thesis maupun desertasi yaitu "apa itu litosfer?", atau terkadang "apa perbedaan antara litosfer dan kerak bumi?". Atau kadang juga jikalau penguji ingin menjebak "dimanakah posisi litosfer pada bidang MOHO?".
Dalam ilmu bumi, litosfer yaitu sebuah konsep fundamental, namun agak membingungkan. Bahkan oleh beberapa geologist sekalipun menyebut litosfer sebagai kerak bumi. Namun, perlu diketahui bahwa Litosfer dan Kerak Bumi TIDAK SAMA. Hal ini alasannya yaitu litosfer didefinisikan oleh sifat fisiknya, sedangkan kerak didefinisikan oleh sifat kimia (atau komposisinya). Kaprikornus bekerjsama pengertian litosfer yaitu lapisan yang terdiri dari kerak dan bab mantel atas.
Ketika kau membayangkan litosfer, maka kau akan membayangkan dua pasang kata yaitu: "Litosfer dan Astenosfer" serta "kerak dan mantel". Litosfer dan astenosfer yaitu lapisan Bumi yang didefinisikan oleh sifat fisik atau secara khusus, litosfer terdiri dari kerak dan mantel atas (viskositas lebih besar dari 10^21 Pa s) yang sanggup berubah bentuk dengan mode ringkih ketika dikenai tekanan 100 MPa, sementara stenosfer lebih bersifat lemah secara mekanis, sedangkan lapisan mantel merupakan lapisan sempurna di bawah litosfer (Keary, 1996).
Singkatnya, ketika mengalami "stres" atau tegangan, lapisan litosfer akan berhenti, tetapi astenosfer akan terus bergerak. Pada prinsipnya, litosfer yaitu cangkang luar bumi yang hambar serta kaku dan sanggup pecah (berubah bentuk dengan mode rapuh) ketika dikenai tegangan.
Semua kerak bumi sangat gampang mengalami perubahan bentuk. Selain itu, bab dari mantel atas juga sanggup mengalami deformasi dengan mode rapuh. Litosfer dan astenosfer menghasilkan lempeng tektonik. Litosfer akan terpecah menjadi lempeng tektonik yang perlahan-lahan bergerak di atas astenosfer (lihat disini bukti pergerakan lempeng).
Kedalaman transisi litosfer-astenosfer sangat bervariasi di seluruh Bumi alasannya yaitu bergantung pada rezim termalnya. Litosfer sanggup mempunyai luas hanya 2 atau 3 kilometer di bawah kerak samudera yang panas dan tipis. Namun, di belakang kerak benua bau tanah dan dingin, litosfer sanggup setebal 250 atau bahkan 500 kilometer.
Disisi lain, kerak dan mantel yaitu lapisan Bumi yang didefinisikan oleh sifat kimia (atau komposisinya) atau secara khusus kerak terdiri dari batuan kurang padat (misalnya granit, basal, serta gabro), sedangkan mantel terdiri dari batuan padat (terutama peridotit). Kerak terbagi atas kerak samudra yang lebih tipis (kurang dari 10 kilometer) dan kerak benua yang lebih tebal (70 kilometer atau lebih).
Bagaimana sobat, apakah hingga pada bab ini pemahaman kau mengenai "pengertian litosfer" sudah mulai terbuka?. Baiklah, mari kita lanjutkan!.
Ahli geologi bekerjsama tidak pernah secara pribadi mengamati batas lapisan kerak bumi. Tidak ada seorangpun pernah mengebor hingga mencapai batas lapisan tersebut. Lubang terdalam yang pernah dibor yaitu "Kola Superdeep Borehole", mencapai kedalaman sekitar 12 kilometer. Namun, alasannya yaitu lubang ini dibor di kerak benua (kontinen) yang tebal, sehingga lubang itu tidak hingga pada batas lapisan kerak.
Karena andal geologi tidak sanggup secara pribadi mengamati batas lapisan kerak (batas litosfer-astenosfer), maka batas tersebut ditentukan oleh pengamatan geofisika. Batas lapisan kerak disebut Mohorovicic Discontinuity atau MOHO. MOHO yaitu kawasan di mana gelombang "P" seismik tiba-tiba meningkat kecepatannya, mungkin alasannya yaitu gelombang tersebut sanggup melaksanakan perjalanan lebih cepat pada batuan mantel yang lebih padat.
Jadi, sekali lagi ditegaskan disini bahwa litosfer TIDAK SAMA dengan kerak bumi. Sebaliknya, litosfer terdiri atas kerak dan Mantel Atas, sedangkan MOHO BUKAN batas litosfer-astenosfer, tetapi sebaliknya, MOHO yaitu batas lapisan kerak bumi. Salam.
Demikianlah artikel mengenai pengertian litosfer ini. Diharapkan postingan ini sanggup bermanfaat untuk kamu. Sampai jumpa pada artikel terupdate Geologinesia berikutnya.
Referensi: Keary, Philip. 1996. Dictionary of Geology. London: Penguin Books.
Posting Komentar untuk "Inilah Pengertian Litosfer Yang Sering Di Salah Artikan"