Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Unsur Hara : Pengertian, Fungsi, Klasifikasi, Dan Bagaimana Cara Menjaganya

Unsur hara atau nutrien yakni komponen yang sangat diharapkan oleh tumbuhan pada tanah. Tanah yang baik yakni tanah yang menyediakan unsur-unsur tersebut dengan lengkap untuk menunjang pertumbuhan bagi tanaman. Tanaman yang tumbuh di tanah tanpa komponen tersebut akan mengalami pertumbuhan yang tidak baik. Pertumbuhan yang tidak baik akan menghasilkan kualitas tumbuhan yang tidak baik pula, oleh sebab itu nutrien bagi tumbuhan menjadi sangat penting.

Banyak cara dilakukan para petani untuk memenuhi kebutuhan tumbuhan akan unsur-unsur tersebut, mulai dari langkah alami sampai penambahan bahan-bahan sintetik. Dalam artikel ini akan dibahas dengan mendalam perihal unsur-unsur ini mulai dari pengertian, kandungan, manfaat, sampai bagaimana caranya untuk memenuhi komponen tersebut pada tanah.

1. Pengertian Umum

Pengertian dari unsur hara atau nutrien sendiri yakni zat-zat yang dibutuhkan oleh makhluk hidup baik binatang ataupun flora dalam pembentukan jaringan tubuh, pertumbuhan, serta acara makhluk hidup lainnya. Unsur-unsur ini sanggup bersumber dari makhluk hidup ataupun sumber tak hidup atau disebut juga organik dan anorganik.

Pada praktek di lapangan, umumnya pembahasan perihal unsur tersebut lebih berkaitan dengan dunia tanaman. Sehingga untuk tumbuhan sendiri, pengertian nutrien yakni unsur anorganik di dalam tanah yang sangat diharapkan untuk tumbuh kembang tanaman.

2. Klasifikasi

Klasifikasi atau penggolongan unsur hara sendiri terbagi menjadi menurut jumlah kebutuhan dan menurut ketergantian oleh unsur lain. Penggolongan yang pertama yakni menurut jumlah kebutuhannya oleh tanaman. Masing-masing unsur berbeda-beda jumlah kebutuhannya, ada yang sedikit, ada yang cukup banyak, sehingga dipakai penggolongan menurut parameter ini.

Unsur yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah yang cukup banyak disebut unsur makro. Unsur ini termasuk didalamnya yakni kalium (K), Belerang (S), Kalsium (Ca), fosfor (P), magnesium (Mg), dan nitrogen (N). Sedangkan unsur yang hanya dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit oleh tumbuhan disebut dengan unsur mikro. Unsur mikro terdiri dari unsur seng (Zn), tembaga (Cu), besi (Fe), molibdenum (Mo), boron (B), mangan (Mn), dan klor (Cl). Unsur golongan mikro dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan unsur makro oleh tanaman.

Penggolongan yang kedua yakni menurut ketergantiannya oleh unsur lain. Golongan tersebut yakni unsur hara esensial dan non esensial. Unsur yang termasuk golongan esensial yakni Belerang (S), Kalsium (Ca), fosfor (P), besi (Fe), molibdenum (Mo), boron (B), mangan (Mn), seng (Zn), Oksigen (O), karbon (C), dan lain-lain.

Unsur esensial berarti unsur-unsur tersebut keberadaannya tidak sanggup digantikan oleh unsur lain. Absennya unsur esensial akan mengakibatkan tumbuhan tumbuh dengan tidak normal. Kontras dengan unsur esensial, unsur non esensial hanya berperan kecil terhadap pertumbuhan tanaman, sehingga sanggup digantikan oleh unsur lain. Contoh unsur ini yakni natrium (Na), silikon (Si), brom (Br), dan fluor (F).

3. Cara Menjaga Kadarnya

Secara alami, bekerjsama unsur hara sudah terdapat dalam tanah, namun, terkadang jumlah unsur tersebut kurang dan harus disuplai secara alami oleh para petani. Unsur-unsur tersebut banyak terdapat di jenis tanah humus. Tanah ini umumnya berwarna hitam yang pertanda banyaknya unsur yang bermanfaat pada pertumbuhan tanaman.

Selain tanah humus, tanah yang diperoleh dari sekitar gunung berapi pun banyak mengandung unsur-unsur tersebut, sehingga sangat baik bagi pertumbuhan tanaman. Kendalanya yakni bagaimana jikalau tidak tersedia jenis tanah tersebut, maka perlu dilakukan penambahan oleh manusia, beberapa cara tersebut diantaranya adalah:

a. Penambahan Pupuk

Penambahan pupuk tersebut mempunyai kegunaan untuk mensuplai unsur-unsur yang tidak tersedia pada lapisan tanah. Berbagai jenis pupuk sanggup digunakan, mulai dari alami ataupun yang buatan. Pupuk berbahan alami diantaranya yakni pupuk sangkar yang berasal dari kotoran hewan, ataupun pupuk kompos yang bersumber dari pembusukan tanaman.

b. Tumpang Sari dan Rotasi Tanaman

Hal ini mempunyai kegunaan untuk mengatur ketersediaan unsur-unsur hara secara alami. Alasannya yakni sebab kebutuhan tiap-tiap unsur untuk masing-masing tumbuhan yakni berbeda-beda, apabila tanah ditanami tumbuhan yang sama maka jumlah unsur tersebut dalam tanah menjadi tidak seimbang. Hal ini beralasan sebab ada satu unsur yang terus menerus diserap, sedangkan yang lainnya tidak diserap sehingga menumpuk. Oleh sebab itu rotasi dan tumpang sari atau pergantian dan penyusunan tumbuhan perlu dipakai untuk menjaga keseimbangan unsur-unsur tersebut.

Berikut diatas yakni hal-hal perihal unsur hara mulai dari pengertian sampai cara untuk menjaga kadar unsur-unsur tersebut dalam tanah. Perlu diperhatikan terutama dalam hal penambahan pupuk untuk mempertahankan kadar nutrien dalam tanah.

Sebisa mungkin gunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan, sehingga sanggup sekaligus menjaga kualitas tanah. Kualitas tanah yang baik tidak hanya menghasilkan produk pertanian yang baik, tetapi juga turut menjaga kualitas hidup makhluk di sekitarnya, supaya tidak terjadi pencemaran tanah oleh bahan-bahan berbahaya.

Posting Komentar untuk "Unsur Hara : Pengertian, Fungsi, Klasifikasi, Dan Bagaimana Cara Menjaganya"