Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Teori Nebula Sebagai Salah Satu Teori Pembentukan Bumi Dan Tata Surya

Dalam ilmu astronomi, ada aneka macam teori yang membahas perihal proses pembentukan bumi dan sistem tata surya, salah satunya ialah teori nebula. Teori tersebut sanggup dikatakan juga sebagai teori kabut. Adapun pelopor dari teori kabut itu sendiri ialah Piere Simon dan Immanuel Kant. Diantaranya keduanya, Immanuel Kant yang terlebih dahulu mencetuskan teori kabut pada tahun 1724.

Mengenal Teori Nebula Lebih Jauh

Teori nebula tidak hanya sebatas teori kabut yang menandakan bahwa sistem jagat raya terbentuk dari sebuah bola gas padat yang sangat panas yaitu matahari. Kemudian dari kabut panas itulah tercipta planet-planet, lebih dari itu ternyata masih banyak hal lain yang harus Anda ketahui perihal teori ini, berikut ialah penjelasannya.

1. Menurut Immanuel Kant
Teori nebula yang dikemukakan oleh Immanuel Kant lebih berfokus pada kabut gas panas dengan tingkat ketebalan yang rendah serta mempunyai diameter yang sangat luas. Kabut tipis tersebut berputar sentripetal dan massa nya akan semakin meningkat sehingga menghasilkan inti massa.

Inti massa pada kabut tersebut mempunyai suhu yang sangat panas sehingga menjadi pijar atau matahari. Kemudian bab inti massa yang ada di sekitarnya atau tepi mempunyai suhu yang hambar dan usang kelamaan bermetamorfosis planet-planet.

2. Menurut Simon Piere De Laplace
Sedikit berbeda dengan teori yang dikemukakan oleh Immanuel Kant, berdasarkan Piere Simon jagat raya terbentuk dari sebuah bola kabut gas yang berukuran besar dan panas. Jika berdasarkan Immanuel Kant kabut tersebut berputar sentripetal, maka berdasarkan Simon Piere bola gas yang besar dan panas itu berputar sentrifugal. Karena perputaran yang dialami ialah sentrifugal sehingga menjadikan terlepasnya beberapa bahan bola gas ke sekitar bola pusat.

Materi-materi yang sudah terlepas dari bola sentra akan semakin mendingin dan strukturnya pun akan semakin padat usang kelamaan bahan yang sudah mendingin menjadi sebuah planet. Sementara itu, bola gas sentra yang masih berukuran besar dan panas menjadi matahari.

Hakikat Teori Nebula

Kedua pendapat teori Immanuel Kant dan Simon Piere gotong royong tidak jauh berbeda, yakni sama-sama menyatakan bahwa sistem tata surya terbentuk dari bola gas. Bahkan hakikat teori nebula menyerupai yang disampaikan oleh Simon Piere yaitu pada mulanya matahari dan planet-planet masih berupa kabut yang tebal dan berukuran sangat besar.

Kemudian adanya gravitasi menjadikan kabut-kabut tersebut saling berbenturan dengan frekuensi yang sangat kuat. Karena benturan yang sangat besar lengan berkuasa itulah sehingga terbentuk pemadatan yang letaknya berada di sentra bulat dan kesannya menjadi matahari menyerupai hingga sekarang.

Setelah membentuk matahari partikel-partikel tadi terlepas atau yang berada di pinggiran sentra gas perlahan-lahan akan mulai mendingin. Dalam teori nebula ukuran bahan yang terlepas tidaklah sebesar ukuran kabut inti sehingga bermetamorfosis planet-planet, termasuk bumi.

Berdasarkan pembahasan di atas, secara garis besar sanggup diketahui bahwa teori kabut menyatakan bahwa jagat raya dan seisinya ini terbuat atau terbentuk dari sebuah kabut. Kabut yang dimaksudkan ialah kabut panas yang kemudian memadat di bab tengah kemudian terciptalah matahari.

Tidak berhenti hanya disitu, teori ini juga melanjutkan bahwa kabut-kabut tersebut kemudian memipih dan pada bab pinggirnya semakin menyebar. Bagian pinggir yang memipih itulah yang kesannya membentuk sebuah planet-planet, sekian gosip perihal teori nebula dalam pembentukan bumi dan sistem jagat raya biar bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Teori Nebula Sebagai Salah Satu Teori Pembentukan Bumi Dan Tata Surya"